230611 Obama Afghanistan
23 Juni 2011Dalam pidato yang ditayangkan lewat televisi, Presiden AS Barack Obama menyatakan bahwa penarikan serdadu AS dari Afghanistan dapat dimulai karena target yang ditetapkan untuk Afghanistan telah tercapai: "Tekanan terhadap Al Qaida saat ini lebih besar ketimbang sebelumnya sejak 11 September."
Selanjutnya dikatakan, lebih separuh dari pemimpin Al Qaida telah terbunuh, terutama Osama bin Laden. Sejak tujuh tahun terakhir tidak ada pertanda bahwa di Afghanistan direncanakan serangan terhadap AS. Sejauh tidak dibunuh AS, pemimpin organisasi teror Al Qaida saat ini berada di Pakistan. Organisasi ini sekarang tidak mampu lagi melatih teroris di Afghanistan.
Taliban terpukul akibat banyaknya korban yang jatuh
Korban besar juga tercatat di antara Taliban, dan sejumlah markasnya telah direbut, tambah Obama dalam pidatonya dari Gedung Putih: "Dengan penambahan pasukan AS, aliansi kita juga meningkatkan keterlibatannya. Ini membantu menstabilkan lebih banyak wilayah di negeri itu."
Jumlah aparat keamanan Afghanistan saat ini sekitar 100.000 orang. Penyerahan tanggung jawab keamanan kepada militer Afghanistan telah dimulai di beberapa provinsi dan distrik dan akan dirampungkan hingga tahun 2014: "Dalam menghadapi kekerasan dan intimidasi, orang-orang Afghanistan berjuang dan tewas untuk negerinya, membangun kepolisian, membuka pasar-pasar serta memberikan peluang bagi perempuan dewasa dan muda, serta berupaya membuka bab baru setelah puluhan tahun perang."
Obama penuhi janjinya di West Point
Desember 2008 saat berpidato di akademi militer West Point, Presiden Obama mengumumkan penambahan sekitar 30.000 serdadu, selanjutnya 3.000 serdadu untuk dukungan logistik. Ia juga menyebut Juli 2011 sebagai tanggal penarikan serdadu tambahan itu. Janji tersebut kini ditepatinya. Dalam hal ini ia tampaknya memperhatikan sebagian permintaan militer AS untuk tidak terlalu cepat melakukan penarikan, karena para jenderal melihat keadaan di Afghanistan secara umum masih "belum stabil". Dikatakan bahwa musim panas, pertengahan tahun, biasanya merupakan "musim pertempuran" di Afghanistan. Dalam pidatonya Rabu malam waktu setempat (22/6), Obama juga memperingatkan bahwa keberhasilan yang telah dicapai tidak akan mudah dipertahankan, karena tantangan yang lebih besar masih ada.
Namun biaya operasi militer setiap bulannya mencapai sekitar sepuluh milyar dollar. Dalam pidatonya hari Rabu (22/6) Obama mengatakan, sekitar satu trilyun dollar telah dikeluarkan AS bagi berbagai perang selama dasawarsa terakhir, terutama di Afghanistan dan Irak. Pada masa ekonomi yang sulit saat ini, sudah tiba waktunya untuk berinvestasi di AS bagi warga negaranya sendiri, ujar Presiden Obama. Memang demikianlah yang saat ini diinginkan rakyat negara adidaya yang letih berperang itu. Bahkan para anggota legislatif Partai Republik pun, yang sebelumnya mendukung kebijakan presiden di Afghanistan, kini menginginkan penarikan pasukan secepatnya.
Bergmann, Christina/Christa Saloh
Editor: Renata Permadi