1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikAmerika Serikat

AS Nilai Perdamaian Armenia dan Azerbaijan 'Dalam Jangkauan'

5 Mei 2023

Menteri luar negeri dari kedua negara Kaukasus bertemu di Amerika Serikat membahas perdamaian. Rusia menyebut semua kesepakatan baru harus dibuat berdasarkan negosiasinya pada 2020, yang gagal mencegah konflik lanjutan.

Menlu AS Antony Blinken
Menlu AS Antony Blinken dalam kegiatan negosiasi damai tertutup antara Armenia dan Azerbaijan di Arlington, VirginiaFoto: Celal Gunes/AA/picture alliance

Menteri luar negri Amerika Serikat Antony Blinken meyakini Armenia dan Azerbaijan berada "dalam jangkauan" kesepakatan damai setelah pihaknya menjadi tuan rumah diskusi selama empat hari di salah satu fasilitas Departemen Luar Negeri dekat Washington.

Kedua negara itu telah berperang sebanyak dua kali dalam kurun 30 tahun terakhir memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh, yang diakui sebagai bagian dari Azerbaijan, tapi sebagian besar dipadati penduduk Armenia dan rumah bagi kelompok separatis.

"Kedua pihak itu berdiskusi soal sejumlah isu penting selama beberapa hari terakhir dan mereka membuat kemajuan nyata dalam perjanjian perdamaian jangka panjang," kata Blinken pada Kamis (04/05).

"Saya berharap mereka dapat melihatnya dan saya percaya bahwa mereka mengetahuinya, seperti halnya saya, bahwa ada kesepakatan di depan mata, dalam jangkauan," tambahnya.

Perbedaan isu penting

Pada Kamis (04/05), masing-masing pihak mengeluarkan pernyataan serupa soal kemajuan menuju kesepakatan damai.

"Para menteri dan timnya memajukan pemahaman bersama soal beberapa pasal dari rancangan Perjanjian Bilateral tentang Perdamaian dan Pembentukan Hubungan Antarnegara," isi pernyataan tersebut.

Hanya saja, keduanya mengakui bahwa "beberapa sikap mereka masih berbeda menyangkut isu penting."

Perang kedua berakhir pada tahun 2020 setelah Rusia memediasi kesepakatan damai, tapi bentrokan tetap berlanjut.

Azerbaijan sendiri pekan lalu mendirikan pos pemeriksaan di Koridor Lachin, yang merupakan satu-satunya akses antara Armenia dan Nagorno-Karabakh, dalam sebuah langkah yang dianggap Yerevan sebagai pelanggaran atas kesepakatan 2020. Bentrokan perbatasan pada Maret lalu juga menewaskan lima orang.

Sebelumnya pada Selasa (02/05), Kremlin menyebut bahwa setiap upaya penyelesaian konflik antara Armenia dan Azerbaijan disambut baik, tetapi yang menjadi dasar dari solusi jangka panjang harus berbasis pada kesepakatan damai yang ditengahi pada tahun 2020.

mh/ha (AP, Reuters, AFP)