1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

AS Peringatkan Pembantaian di Aleppo

27 Juli 2012

Militer pro-Rezim besiap menyerbu Aleppo. dan mengancam kehidupan tiga juta penduduk di kota itu. AS khawatir rezim Assad akan membombardir warga kota tsb.

epa03318505 Syrian rebels patrol near Aleppo, Syria, 26 July 2012. According to media reports, Syrian rebels and government forces on 26 July 2012 fought fierce battles for control of Syria's two largest cities of Damascus and Aleppo, opposition activists said. EPA/SINAN GUL/ANADOLU AGENCY TURKEY OUT HANDOUT EDITORIAL USE ONLY/NO SALES/NO ARCHIVES +++(c) dpa - Bildfunk+++
Patroli pemberontak di AleppoFoto: picture-alliance/dpa

Pemerintah AS memperingatkan pemerintah Suriah, bagi kemungkinan terjadinya pembantaian massal di kota metropolitan Aleppo. Militer Suriah mengerahkan panser, helikopter dan pesawat jet tempur untuk menggempur para pemberontak. Demikian kata juru bicara kementerian luar negeri AS Victoria Nuland. "Kami merasa cemas, bahwa di Aleppo akan terjadi pembunuhan massal dan tampaknya rezim sedang mempersiapkan posisi untuk itu", tambahnya.

Di kota Aleppo yang berpenduduk tiga juta orang, pemberontak dan pasukan pro-rezim terlibat pertempuran hebat sejak enam hari terakhir. Kamis (26/07) pemberontak menyatakan berhasil menguasai 50 persen kota tersebut. Namun konfirmasi independen untuk itu tidak ada. Sementara pemerintah Suriah mengerahkan ribuan tentara ke sekitar Aleppo. Televisi nasional Suriah melaporkan, militer telah menciptakan kembali keamanan dan ketertiban di Aleppo.

Pertempuran di AleppoFoto: AP

AS Tak akan Intervensi Militer

Juru bicara kementerian luar negeri AS Nuland menegaskan, tertutup kemungkinan penyerbuan militer Amerika Serikat. Itu tidak penting lagi, yang penting adalah berkurangnya kekerasan dan dimulainya proses transisi politik.

Tapi wakil-wakil pemerintah AS juga mengatakan, oposisi Suriah dapat mengharapkan bantuan lebih besar dari Washington. Dengan syarat, pemberontak dapat menguasai kawasan pertahanan bagi kelompoknya. Karena dengan itu, penciptaan zona keamanan hanya tinggal menunggu waktu.

DK/AS (dpa,afp)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait