1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

AS: Piala Dunia 2011 Menjadi Tantangan Berat

23 Juni 2011

Tim favorit juara Amerika Serikat memprediksi Piala Dunia Perempuan FIFA 2011 yang diselenggarakan di Jerman akan menjadi perjuangan terberat merebut titel juara dalam sejarah sepakbola perempuan.

Suporter tim nasional sepakbola Amerika Serikat
Suporter tim nasional sepakbola Amerika SerikatFoto: AP

Ini diungkapkan pelatih Amerika, Pia Sundhage. Timnas Amerika yang berada di peringkat satu FIFA kalah dari Meksiko dalam semifinal kualifikasi Piala Dunia dan harus bermain dua leg melawan Italia untuk mendapatkan tempat di Piala Dunia Perempuan FIFA 2011.

Timnas AS berbekal mentalitas juara

Pemain-pemain yang harus diperhatikan di timnas Amerika saat ini adalah striker Abby Wambach serta kapten tim Christie Rampone. Berbekal banyak pengalaman dan mentalitas juara khas Amerika. "Saya rasa kekuatan tim kami adalah kami sangat atletis, kuat, cepat, sangat kompetitif. Kami benar-benar bekerja keras saat bermain," tegas Rampone.

Kekuatan yang berhasil dibuktikan dengan gelar juara dunia sebanyak dua kali serta tiga kali meraih medali emas Olimpiade. Terakhir di tahun 2008. Empat belas pemain yang berangkat ke Jerman adalah anggota tim peraih medali emas tersebut.

Sejarah panjang sepakbola perempuan di AS

Sepakbola perempuan di Amerika popularitasnya naik turun dalam kurun waktu 90 tahun. Bintang besar Mia Hamm sempat menjadi ikon sepakbola perempuan. Hamm mencetak gol internasional terbanyak dibandingkan pemain sepakbola perempuan manapun. Kini generasi penerusnya, yakni timnas Amerika penuh semangat untuk bermain di Jerman. Harapannya tentu juara.

"Sudah tidak ada yang bisa dilakukan lagi kalau terus membicarakan titel juara. Satu-satunya yang bisa dilakukan adalah berjanji akan menikmati perjalanan di Piala Dunia," tandas Sundhage. Amerika Serikat menjadi salah satu favorit juara dalam Piala Dunia Perempuan FIFA 2011. Timnas yang berasal dari negara dengan tradisi hebat dalam sepakbola perempuan.

dpa/afp/Karsten Wirth/Carissa Paramita

Editor: Ayu Purwaningsih