Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat mengeluarkan sanksi baru terhadap Korea Utara terkait program nuklirnya. AS ingin sanksi lebih keras, tapi Rusia dan Cina tidak setuju.
Iklan
Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat akhirnya mengeluarkan resolusi baru terhadap Korea Utara hari Senin (11/9). Sanksi baru PBB itu mencakup antara lain larangan ekspor teksti serta larangan pengiriman uang dari luar negeri.
Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley menegaskan; "AS tidak mencari perang" dengan Korea Utara". Dia mengatakan, pekerja asal Korut luar negeri setiap tahun mengirim uang 1,3 miliar dolar ke Pyongyang . "Resolusi yang baru akan menyengsarakan rezim dan program nuklirnya", kata Haley menambahkan.
Resolusi yang disetujui oleh semua 15 anggota Dewan Keamanan juga membatasi ekspor minyak mentah pada level saat ini dan membatasi penjualan minyak sulingan menjadi dua juta barel per tahun.
Rancangan sanksi AS lebih keras
Rancangn resolusi AS sebenarnya menuntut sanksi yang lebih keras, yaitu larangan total penjualan minyak. Namun hal itu tidak disetujui oleh Rusia dan Cina.
"Kami harus menghentikan langkah Korut menuju persenjataan nuklir dengan kemampuan menyerang ke manapun di dunia," kata Haley.
Guam: Pulau Kecil Dalam Bidikan Nuklir Korut
Korea Utara bersumpah bakal melumat Guam yang menjadi salah satu basis kekuatan militer AS di Samudera Pasifik. Meski berukuran kecil, pulau itu dijaga dan dilindungi oleh mesin perang paling canggih di dunia.
Foto: Reuters/Naval Base Guam/Major Jeff Landis, USMC (Ret.)
Sasaran Empuk Pyongyang
Guam, pulau kecil di barat Pasifik yang berjarak 6300 km dari Hawaii dan 3500 km dari pesisir tenggara Korea Utara, merupakan wilayah koloni Amerika Serikat sejak 1898. Belum lama ini penguasa Pyongyang, Kim Jong Un, mengumbar rencana menyerang pulau berpenduduk 350 ribu jiwa itu dengan peluru kendali balistik berhulu ledak nuklir.
Posisi Strategis
Pasalnya posisi strategis Guam menjadi andalan militer AS yang membutuhkan gerbang ke Asia Timur. Pada Perang Dunia II misalnya, AS kerap melancarkan serangan udara terhadap Jepang dari pangkalannya di Guam. Peran serupa diberikan kepada pulau tersebut saat perang Vietnam dan kini dalam konflik di Semenanjung Korea dan Laut Cina Selatan.
Tidak heran jika keberadaan Guam menjadi momok bagi Korea Utara. Seperempat wilayah pulau digunakan sebagai pangkalan militer. Sebanyak 6.000 personil militer ditempatkan di sana. Menyusul konflik dengan penduduk lokal di pangakalan militer di Jepang, kini Washington berniat memindahkan sebagian pasukannya ke Guam.
Foto: Victoria Shaffer
Markas Armada Pasifik
Adalah keberadaan dua pangkalan militer AS yang menempatkan Guam di peta dunia. Di selatan AS memiliki Apra Harbor, pangakalan angkatan laut yang antara lain selalu dijaga oleh empat kapal selam nuklir. Setiap misi pengintaian udara juga dikerahkan dari sana. Tidak heran jika militer AS menyematkan julukan "ujung tombak" pada pulau kecil tersebut.
Foto: Reuters/Naval Base Guam/Major Jeff Landis, USMC (Ret.)
Kiriman Bom dari Guam
Selain Apra Harbor, militer AS juga memiliki pangakalan udara Andersen Air Force Base yang antara lain menampung skuadron pembon dengan pesawat B-52 Stratofortress atau B-1B Lancer. Sejak 2010 AS juga menempatkan beberapa pesawat nirawak pengintai RQ-4B Global Hawks. Pangkalan udara Andersen juga sering digunakan buat mendaratkan pesawat ulang alik milik NASA.
Foto: Reuters/U.S. Air Force/Tech. Sgt. Richard P. Ebensberger
Pertahanan Udara Terluar
Untuk menghadapi ancaman Korea Utara, AS sejak 2013 membangun sistem pertahanan udara Terminal High Altitude Area Defense di selatan Guam. Dikembangkan pada Perang Teluk I, THAAD antara lain bertugas menghancurkan peluru kendali tanpa hulu ledak, melainkan dengan tumbukan energi kinetik. AS juga berniat menempatkan THAAD di perbatasan Korea Selatan.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Scott/Department Of Defense
Ancaman Kian Dekat
Bukan kali pertama Korut mengancam menyerang Guam. Terlebih pulau kecil tersebut juga berada di dalam jangkauan peluru kendali Hwasong-8, yang meski ditaksir mampu melahap jarak sejauh 6.000 km, hanya terbang sejauh 1.000 km pada ujicoba awal tahun silam. Namun begitu ancaman serangan nuklir terhadap Guam kini jauh lebih nyata ketimbang sebelumnya.
Foto: Imago/Zuma Press
7 foto1 | 7
"Jika rejim Korut membuktikan diri dapat hidup dalam perdamaian, maka dunia akan hidup dalam damai..," papar Haley.
Rusia dan Cina masih membela Korut
Rusia menyatakan mendukung sanksi-sanksi yang baru. Walau begitu duta besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia memperingatkan, bahwa "sanksi lebih lanjut sama saja dengan upaya untuk mencekik ekonomi" dan akan berdampak buruk pada warga sipil..
Nebenzia juga mengatakan, adalah "kesalahan besar" mengabaikan inisiatif Rusia-China untuk memulai kembali dialog dengan Pyongyang.
Kementerian Luar Negeri China juga menunjukkan dukungan untuk sanksi PBB dan mengatakan Selasa (12/9) di Beijing, resolusi PBB yang baru mencerminkan sikap bulat anggota Dewan Keamanan untuk mendorong perdamaian di semenanjung Korea.
Apa Saja Harta Karun Yang Dimiliki Kim Jong Un?
Sementara warganya menjalani kehidupan yang memprihatinkan, berikut adalah daftar beberapa kemewahan yang dimiliki oleh pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un.
Foto: picture-alliance/AP/A. Young-joon
Istana Kumsusan
Dikenal sebagai Mausoleum Kim II Sung, bangunan ini terletak di sudut timur laut kota Pyongyang. Kumsusan adalah istana terbesar yang pernah didedikasikan untuk seorang pemimpin komunis. Sisi utara dan timurnya dibatasi dengan parit besar.
Foto: picture-alliance/AP Photo/D. Guttenfelder
Hotel Ryugyong
Ryugyong adalah salah satu hotel terbesar di dunia yang memiliki 105 lantai. Pembangunan hotel berbentuk piramida ini dimulai pada tahun 1987 di bawah pengawasan kakek Kim Jong Un, Kim II Sung. Namun hotel ini selesai 26 tahun di belakang jadwal semula.
Foto: picture-alliance/dpa/Yonhap
'Mainan' di udara
Ia memiliki hampir 1000 pesawat dari berbagai tipe, sebagian besar berasal dari Soviet dan Cina. Gudang-gudang senjata angkatan udaranya dimuati helikopter penyerang, pesawat tempur, dan pesawat kargo serta beberapa drone dari tipe UAV Cina dan Vega Shmel Rusia. Kim Jong Un juga memiliki sejumlah sistem pertahanan udara termasuk sistem SAM dan Triple A.
Foto: Reuters/Kcna
Resor Ski Masikryong di Masik
Di puncak gunung Taehwa pada ketinggian 1.360 meter, terdapat Resor Ski Masikryong yang dibangun atas perintah Kim Jong Un. Diperkirakan sekitar 5000 wisatawan mengunjungi 120 kamar hotel yang memiliki menara piramida setiap harnya. Para wisatawan ini tentu saja berada di bawah pengawasan ketat tentara Korea Utara.
Foto: picture-alliance/Kyodo/MAXPPP
Ponsel misterius
Hingga kini masih jdi teka-teki, telefon genggam apa yang digunakan oleh pemimpin Korea Utara tersebut. Diduga ia gunakan jaringan mobile rahasia yang hanya tersedia untuk Kim Jong Un dan orang-orang terdekatnya, demikian ungkap orang dalam
Operator seluler Korut Koryolink memiliki jaringan seluler "ketiga", lapor portal berita "NK News".
Foto: picture-alliance/AP Photo/KCNA via KNS
Pulau pribadi
Terletak di lokasi rahasia di suatu tempat di pesisir negara ini. Selebriti AS yang pernah berkunjung mengungkap pulau ini amat luas. Pulau ini dikatakan memiliki beberapa properti termasuk lapangan helikopter utama untuk Kim Jong Un sendiri.
Foto: Tourism DPRK
Lapangan Golf
Kim Jong Un memiliki beberapa lapangan golf terbaik di Korea Utara yang dipelihara dalam kondisi prima oleh pekerja yang dipekerjakan oleh pemerintah.
Foto: picture-alliance/dpa/Kyodo
Kapal militer
Terdiri dari kapal-kapal serbu amfibi, kapal perusak, kapal perang, kendaraan patroli, kapal-kapal militer besar.
Foto: REUTERS/KCNA
Mobil-mobil mewah
Dalam sebuah aksi belanja besar-besaran kembali pada tahun 2014, Kim Jong Un dilaporkan telah kucurkan16 juta dolar AS untuk membeli beberapa mobil mewah. Mobil-mobil itu antara lain limusin Mercedes Benz dan mobil sport mewah, yang kesemuanya saat ini masuk dalam daftar larangan impor PBB.
Foto: Getty Images/AFP/E. Jones
Koleksi Piano
Kim Jong Un memiliki lebih dari 20 piano yang tersebar di berbagai rumah di "kekaisarannya". Rumor mengatakan bahwa ia bermain piano beberapa kali dalam sehari dan jika terjadi kesalahan, maka itu adalah kesalahan piano dan bukan kesalahannya. (Gambar ilustrasi)
Foto: AP
Kapal selam
Kim Jong Un mengendalikan beberapa kapal selam Soviet tua yang tersembunyi di balik perairan semenanjung Korea. Armada kapal selamnya terdiri dari kapal-kapal selam Soviet Wiski, puluhan kapal selam Cina Romeo dan beberapa kapal selam Romeo yang dibangun sendiri oleh militer Korut. (ed: ap/as/rvcj/telegraph)
Foto: picture-alliance/dpa/R. Sinmun
11 foto1 | 11
"Pihak Cina berharap bahwa resolusi ini akan dilaksanakan secara komprehensif dan menyeluruh," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang, sebagaimana dikutip kantor berita Cina Xinhua.
Korea Utara: Pesta Di Atas Cemasnya Dunia
Ketika dunia kelimpungan menghadapi momok perang nuklir, Korea Utara malah berpesta pora merayakan keberhasilan ujicoba bom Hidrogen. Terutama para ilmuwan dirayakan bak pahlawan
Foto: Reuters/KCNA
Merayakan keberhasilan ilmuwan
Para ilmuwannya dianggap oleh pemerintah Korea Utara berhasil dalam uji coba peledakan bom nuklir. Setelah uji coba meledakkan sebuah bom hidrogen, terekam dalam foto, tampak masyarakat berpesta pora diwarnai dengan nyala kembang api dan pawai di Pyongyang.
Foto: Reuters/KCNA
Keramaian di pusat kota
Warga ibu kota Korea Utara tampak berbaris di jalan-jalan, lengkap dengan lambaian pom-pom. Mereka bersorak-sorai ke arah konvoi bis yang membawa para ilmuwannya ke dalam kota.
Foto: Reuters/KCNA
Menyambut ilmuwan
Bunga-bunga kertas dilemparkan ke arah ilmuwan yang menuju ke Lapangan Kim Il-Sung. Dari orang tua hingga anak kecil berderet di jalan-jalan di Pyongyang. Mereka juga membawa bunga dan balon berwarna merah jambu.
Foto: Reuters/KCNA
Mengakhiri imperialisme AS
Koordinator pawai massal dalam, perayaan keberhasilan peledakan bom menyatakan militer Korea Utara akan mengakhiri nasib imperialis Amerika Serikat melalui serangan pencegahan yang tidak kenal ampun dan paling dahsyat.
Foto: Reuters/KCNA
Sukarela atau dipaksa?
Para perempuan Korea Utara bahkan mengenakan pakaian tradisional khas Korea Utara, Apakah mereka turun ke jalan karena memang benar-benar ingin merayakan keberhasilan peledakan bom itu atau memang diwajibkan turun ke jalan.
Foto: Reuters/KCNA
Sanksi lebih keras
Ledakan bom pada awal September 2017 kembali memicu kecaman dunia. Negara-negara adi daya mendesak sanksi lebih keras lagi dari Dewan Keamanan PBB terhadap Korea Utara. Kantor berita KCNA melukiskan ledakan nuklir itu sebagai uji coba Bom-H ICBM yang berhasil. Ed. ap/rzn/berbagai sumber)
Foto: Reuters/KCNA
6 foto1 | 6
Geng menambahkan, resolusi tersebut sekaligus mendukung dimulainya kembali perundingan enam negara untuk meredakan ketegangan di semenanjung Korea. Namun Kantor berita Xinhua dalam editorialnya juga mengatakan, kemungkinan Pyongyang akan menyerah pada sanksi baru itu "sangat rendah."
Jepang sambut baik
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyambut baik resolusi tersebut dengan mengatakan bahwa resolusi itu "memperjelas kehendak masyarakat internasional".
Sementara pemerintah di Seoul dalam reaksinya menanggapi keputusan itu mengatakan, bahwa Pyongyang harus menerima resolusi PBB tersebut sebagai "peringatan keras".
Beijing dan Moskow baru-baru ini menyerukan sebuah kesepakatan agar Korea Utara menghentikan program nuklirnya dan sebagai imbalannya AS dan Korea Selatan juga harus menghentikan latihan militer di Semenanjung Korea. Namun usulan itu ditolak AS dan Korea Utara.
Mengintip Militer Jepang Berlatih Perang
Meski berideologi pasifis sejak Perang Dunia II, Jepang kini menghidupkan militernya menyusul ancaman dari Korea Utara dan konflik dengan Cina. Bagaimana kesiapan militer negeri yang alergi terhadap perang tersebut?
Foto: Reuters/T. Hanai
Di Bawah Perlindungan AS
Sejak berakhirnya Perang Dunia II Jepang merumahkan semua serdadu dan membentuk pasukan bela negara seadanya. Selama ini tugas melindungi Jepang dari serbuan asing jatuh ke tangan Amerika Serikat yang menempatkan 54.000 pasukan. Namun sentimen anti AS menguat di sejumlah kota yang menjadi lokasi barak militer lantaran maraknya insiden miring yang melibatkan serdadu Amerika.
Foto: Reuters/T. Hanai
Berbenah Angkatan Perang
Namun kini ketika ancaman Korea Utara meningkat, konflik di Laut Cina Timur kian memanas dan keberadaan militer AS semakin tidak populer di mata penduduk, Tokyo mulai serius membenahi angkatan bersenjatanya. Selain mengembangkan dan membeli sistem alutsista teranyar, militer Jepang juga giat berlatih di bawah bimbingan Amerika Serikat.
Foto: Reuters/T. Hanai
Berpuluh Ribu Serdadu
Akhir pekan silam kedua negara kembali menggelar latihan militer besar-besaran di darat, laut dan udara. Untuk itu angkatan darat Jepang belum menurunkan tank generasi teranyarnya, Tipe 10, dan masih menggunakan tank lawas, Tipe 90. Latihan perang ini melibatkan lebih dari 30.000 pasukan Jepang dan 10.000 serdadu AS.
Foto: Reuters/T. Hanai
Abe Dorong Ekspansi Militer
Saat ini militer Jepang memiliki lebih dari 240.000 serdadu, 150.000 di antaranya bertugas untuk angkatan darat, dan mengantongi anggaran pertahanan senilai 41 miliar Dollar AS atau sekitar 530 trilyun Rupiah per tahun. Jika rencana pemerintahan Shinzo Abe terlaksana, anggaran pertahanan bakal meningkat dalam beberapa tahun ke depan.
Foto: Reuters/T. Hanai
Bayang-bayang Konstitusi
Pemerintahan Abe kini giat mengandaskan sejumlah rintangan konstitusional untuk memperkuat militer Jepang. Selain menghapus batas 1% dari PDB untuk anggaran pertahanan, ia juga sukses meloloskan amandemen konstitusi yang kini memperbolehkan militer Jepang mempertahannkan kedaulatan negara di luar negeri.
Foto: Reuters/T. Hanai
Kecil dan Terbatas
Namun Jepang belum akan menjadi kekuatan militer besar dalam waktu dekat. Menurut Buku Putih Pertahanan 2017 yang dikeluarkan Tokyo, pemerintah Jepang tahun ini masih akan membeli sistem persenjataan dalam jumlah kecil dan terbatas. Kebijakan yang dipraktikkan sejak lama tersebut belakangan dikritik militer AS karena dinilai akan membahayakan pertahanan dalam situasi perang.