AS Waspadai Jatuhnya Roket Cina di Wilayah Berpenghuni
6 Mei 2021
Juru bicara Pentagon John Kirby memperkirakan roket "tak terkendali" Cina Long March 5B akan memasuki atmosfer Bumi pada akhir pekan ini. Pihaknya pun terus melacak roket yang berisiko jatuh di wilayah berpenghuni ini.
Roket Long March 5B meluncur dari Pulai Hainan, Cina, mengangkut modul Tianhe (29/04)Foto: Getty Images/AFP
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin "sadar dan dia tahu komando luar angkasa (AS) sedang memantau, secara harfiah melacak puing-puing roket ini," kata juru bicara Pentagon John Kirby.
Roket milik Cina, Long March 5B meluncur dari Pulai Hainan pada 29 April lalu mengangkut modul Tianhe, modul utama stasiun luar angkasa permanen Cina Tiangong. Peluncuran tersebut adalah misi pertama dari 11 peluncuran misi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pembangunan stasiun luar angkasa tersebut.
Badan roket "hampir seutuhnya kembali," kata Kirby, seraya menambahkan bahwa roket diperkirakan memasuki atmosfer pada hari Sabtu (08/05) mendatang.
Di mana titik jatuh roket?
Astrofisikawan yang berbasis di Harvard, Jonathan McDowell, berpendapat bahwa roket seberat 21 ton itu akan hancur menjadi serpihan setelah menembus atmosfer dengan kecepatan hipersonik. Ia memperkirakan serpihan akan jatuh ke laut, mengingat 70% dari permukaan Bumi ditutupi oleh lautan.
Mir - Legenda Rusia di Luar Angkasa
Tahun 1986, impian Rusia menjadi negara pertama yang menempatkan stasiun ruang angkasa tercapai. Mir, yang berarti Dunia dan Damai, menjadi tempat tinggal kosmonot dari Timur dan astronot dari Barat selama 15 tahun.
Foto: NASA
Perlombaan di Luar Angkasa
Sejak tahun 1970-an Rusia berambisi untuk membangun satu stasiun di ruang angkasa yang bisa dihuni secara permanen. Satu ambisi untuk mengalahhkan Amerika Serikat dalam perlombaan menguasai ruang angkasa. Modul pertama tiba di luar angkasa pada 19 Februari 1986.
Foto: NASA
Berakhirnya Perang Dingin
Perestroika dan Glasnost mengubah politik dunia. Dan Mir menjadi simbol membaiknya hubungan antara Uni Soviet dan Barat. Astronot asal Perancis, jean-Loup Chretien, menjadi astronot Barat pertama yang singgah di Mir, tahun 1988. Setelah runtuhnya Tembok Berlin, Mir mulai dikunjungi pesawat ulang-alik AS. Juga empat astronot Jerman pernah menghabiskan waktu di Mir.
Foto: Imago/ITAR-TASS
Tamu di Mir
Lebih dari 100 astronot dan kosmonot dari seluruh dunia pernah mengunjungi stasiun Mir. Astronot Jerman yang pernah menginap di sana, salah satunya adalah Reinhold Ewald (atas, ke-dua dari kanan). Saat ia berada di Mir, pada tahun 1997, timbul kebakaran yang untungnya bisa segera dipadamkan.
Foto: DLR German Aerospace Center
Tidak Semuanya Berjalan Mulus
Para awak yang pernah tinggal di stasiun MIr harus mengatasi berbagai kerusakan teknis, serta juga kecelakaan. Misalnya, kebocoran pada sistem pendingin, atau saat peralatan komputer ngadat. Pernah juga, satu pesawat pengangkut pasokan menabrak panel surya stasiun ini. Mengomentari insiden di Mir, Rheinhold Ewald berujar, "Stasiun luar angkasa bukanlah ruang bisnis dengan kursi nyaman."
Foto: NASA
Fosil di Luar Angkasa
AS, yang setelah jatuhnya Uni Soviet ikut pembiayai proyek Mir, mendesak dibangunnya satu stasiun baru untuk proyek penelitian luar angkasa bersama. Pembangunan Stasiun Luar Angkasa ISS pada tahun 1998 mengawali masa pensiun Mir. Setelah berada di orbit selama 15 tahun dan sekitar 86.000 kali mengelilingi bumi, misi Mir berakhir.
Foto: Imago/ITAR-TASS
Kembali ke Bumi
Mir merupakan tonggak sejarah petualangan manusia di luar angkasa dan juga kerjasama internasional dalam penelitian angkasa. 23 Maret 2011, Mir memasuki atmosfer Bumi. Sekitar 40 ton sisa bagian Mir yang tidak terbakar jatuh di Samudera Pasifik.
Foto: Imago/ITAR-TASS
6 foto1 | 6
Kirby menyampaikan bahwa titik jatuhnya roket belum bisa diketahui sebelum memasuki atmosfer. Namun, jika roket jatuh dalam keadaan utuh dikhawatirkan roket akan jatuh ke wilayah berpenghuni.
"Kami sedang melacaknya. Kami mengikutinya sedekat mungkin," katanya. "Masih terlalu dini untuk mengetahui ke mana tujuannya atau apa, jika ada, yang bisa dilakukan untuk mengatasinya."
`Sensasi Barat`
Smentara surat kabar berbahasa Mandarin Global Times menyebut laporan bahwa roket jatuh "di luar kendali" dan dapat menyebabkan kerusakan hanyalah "sensasi Barat."
Pakar kedirgantaraan Song Zhongping mengatakan bahwa Cina akan terus memperhatikan wilayah-wilayah di bawah jalur lintasan roket dan akan mengambil tindakan untuk menghindari kerusakan pada kapal yang lewat.
Bahan bakar ramah lingkungan yang digunakan oleh Long March 5B pun disebut tidak akan mencemari laut, tambah Song.