1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

ASEM di Hanoi: Dari Sengketa Nuklir Korut Hingga isu Aung San Suu Kyi

25 Mei 2009

Pembicaraan bilateral dan biregional antar negara-negara Asia dan Eropa tingkat menteri luar negeri dalam pertemuan ASEM di Hanoi, Vietnam, menyoroti berbagai topik krusial.

Isu Myanmar juga menjadi topik ASEM kali iniFoto: AP

Dalam mempererat kerja sama Asia-Eropa, dialog antar negara negara tersebut dibuka hari Senin (25/05) dan diselenggarakan dalam berbagai sesi. Tema krisis ekonomi, energi terbarukan, ancaman krisis pangan, penanganan perubahan iklim dan perdamaian masih menjadi topik utama dalam berbagai pertemuan yang diikuti para menteri dari 45 negara anggota Asia Eropa itu.

Di sela konferensi ASEM, Indonesia mengadakan pertemuan bilateral dengan Singapura dan membicarakan isu penting di wilayah Asia Tenggara. Menteri Luar Negeri Singapura George Yong Boon Yeo mengatakan bahwa isu Myanmar merupakan salah satu poin penting dalam pembicaraan:“Kami juga membahas masalah itu, dalam peran ASEAN mendesak Myanmar untuk membebaskan Aung San Suu Kyi dan menjalankan konsiliasi nasional.”

Pertemuan ASEM tingkat menteri luar negeri ke- 9 ini merupakan kelanjutan dari pertemuan tingkat tinggi ASEM di Beijing, Cina pada Oktober 2008. Pada saat didirikannya dengan inisiatif negara negara ASEAN tahun 1996, anggota ASEM hanya terdiri dari 26 negara. Namun seiring dengan perkembangan poitik di kedua wilayah regional, tahun ini, jumlah tersebut telah mencapai 45 negara. Kerjasama biregional intensif antara negara negara Asia dan Eropa ini membuat beberapa negara yang tidak tergabung baik dalam ASEAN dan Uni Eropa ingin bergabung dengan dengan ASEM. Menteri Luar negeri Republik Indonesia Hasan Wirayuda mengemukakan: “Ada dua negara yang ingin bergabung dengan ASEM, yaitu Australia dan Rusia. Masalahnya adalah bila anggota lain setuju,,dari koridor apa mereka bergabung dengan kita? Dalam isu minat Rusia bergabung dengan ASEM, tentunya akan menimbulkan masalah dari sisi Uni Eropa.”

Sementara ini, keinginan Australia dan Rusia untuk bergabung dengan ASEM masih belum disetujui dan masih dalam proses pembicaraan.

Peluncuran uji coba nuklir oleh Korea Utara di wilayah Asia, Senin (25/05/09) telah memancing berbagai komentar dalam pertemuan ASEM. Lewat Menlu Hasan Wirayuda, Indonesia menyesalkan aksi tersebut: “Pada pembicaraan 6 partai termasuk Korea Utara, mereka telah menyepakati program pelucutan nuklir. Kami menyesalkan kejadian ini.”

Senada dengan Wirayudha, terkait masalah peluncuran nuklir Korut, Sekjen ASEAN Surin Pitsuwan menyerukan pentingnya perdamaian di wilayah Asia: “Saya pikir hal itu tidak mendukung perdamaian dan keamanan. Kami membutuhkan keamanan. Kita membutuhkan stabilitas dan kita membutuhkan kepercayaaan.”

Pertemuan ASEM tingkat menteri luar negeri ini berlangsung selama dua hari.

Miranti Hirschmann

Editor: Ayu Purwaningsih