Peneliti AS mengatakan, bayi yang dilahirkan dengan berat badan rendah dan tidak mendapat ASI untuk waktu lama, kelak cenderung mengalami masalah pada jantung.
Iklan
Ada hubungan "signifikan" antara berat badan saat lahir, lamanya mendapat ASI dan kadar protein C-reaktif (CRP) pada tubuh yang ditemukan pada 7000 peserta penelitian.
CRP adalah indikasi peradangan pada sampel darah manusia usia remaja. Protein ini diproduksi hati dan kadarnya meningkat jika seseorang menderita peradangan.
"Setiap tambahan sekitar 0,5 kilogram berat badan bayi saat lahir memprediksi kadar CRP lima persen lebih rendah," demikian pernyataan Northwestern University, yang melibatkan penelitinya dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Proceedings of the Royal Society B.
6 Fakta Ilmiah tentang Payudara
Menurut Wikipedia, payudara adalah organ tubuh bagian atas dada dari spesies mamalia betina, termasuk manusia. Tetapi mengapa pria juga memiliki payudara? Simak fakta-fakta menarik seputar payudara dalam galeri foto DW.
Foto: AP
Payudara "Permanen"
Menurut pakar evolusi Carole Jahme, “Selain manusia, tidak ada primata lain yang ukuran payudaranya tidak berubah. Dada yang besar bagi primata yang bukan manusia dan mamalia lainnya berarti pertanda betina sedang menyusui. Tidak demikian halnya pada manusia."
Foto: picture-alliance/dpa
Payudara Pria
Tahukah Anda mengapa pria juga memiliki 'payudara' dan puting? Ini karena dalam kandungan, janin pada awalnya adalah perempuan. Baru setelah enam minggu hormon testoteron dimilliki oleh janin. Namun, pada saat itu 'payudara' dan puting sudah tumbuh menjadi bagian dari tubuh sang janin laki-laki.
Foto: dundanim - Fotolia.com
Rekor BH Terbesar
Menurut buku rekor dunia Guinnes, Annie Hawkins-Turner memiliki payudara alami terbesar di dunia. Lingkar dadanya 178 sentimeter. Ukuran behanya102 ZZZ.
Foto: picture-alliance/dpa
Air Susu Ibu
Makanan sempurna bagi bayi adalah ASI. Ini dikatakan organisasi kesehatan dunia (WHO). Air susu ibu mengandung antibodi yang melindungi anak dari infeksi dan penyakit. Lagipula ASI mudah untuk dicerna. Ukuran payudara tidak ada hubungannya dengan pemberian atau jumlah produksi ASI. Perempuan dengan payudara besar, biasanya justru yang bermasalah dalam hal menyusui.
Foto: Fotolia/evgenyatamanenko
Kanan dan Kiri Berbeda
Hal yang normal bahwa ukuran payudara kiri dan kanan berbeda. 65 persen perempuan memiliki payudara kiri yang lebih besar. Ini menurut peneliti Jenna Pincott. Ia berteori, banyak perempuan yang menyusui bayinya dengan payudara kiri, supaya tangan kanannya bebas. Karena itu tubuh memproduksi lebih banyak susu bagi payudara kiri dan ukurannya jadi lebih besar.
Foto: Fotolia/FOTO-JHB
Payudara Silikon dan Bunuh Diri
Menurut hasil studi di Swedia, perempuan dengan implan payudara silikon tiga kali lebih besar risikonya menjalani bunuh diri. Alasannya: manusia yang mengubah bentuk tubuhnya melalui operasi, seringnya mengalami masalah psikis. Sumber: huffingtonpost.com
Foto: AP
6 foto1 | 6
Begitu juga, "Bayi yang memperoleh ASI selama tiga hingga 12 bulan, kadar CRPnya diprediksi 20 hingga 30 persen lebih rendah dibanding bayi yang tidak disusui."
Hasil studi menunjukkan, ASI punya "efek sama atau lebih besar" dengan obat yang mampu mengurangi kadar CRP.
Peradangan kronis telah lama dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular, tapi penyebabnya masih belum diketahui secara jelas.
Penelitian di AS ini dilakukan terhadap peserta berusia 24 hingga 32 tahun dari berbagai kelompok ras dan latar belakang pendidikan yang berbeda. Para ilmuwan juga membandingkan peserta dengan hubungan darah dan pengaruh dari lingkungan ekonomi sosial.
"Hasilnya, ibu yang menyusui bisa mengurangi resiko anaknya terkena penyakit jantung di usia dewasa," ujar Alan Guttmacher, direktur Eunice Kennedy Shriver National Institute of Child Health and Human Development.
Organisasi kesehatan dunia, WHO, berulang kali menegaskan, bahwa pemberian ASI adalah "salah satu cara paling efektif" untuk memastikan kesehatan dan kelangsungan hidup anak. WHO menyarankan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan, namun ini hanya dilakukan oleh kurang dari 40 persen ibu di seluruh dunia.
Rahasia Gelap Industri Susu Sapi
Dinamika pasar susu sapi memaksa peternak lakukan praktik kejam untuk tekan ongkos produksi. Bayi sapi berusia lima hari diambil paksa dari induknya untuk dibantai. Praktik brutal itu berusaha dirahasiakan industri susu
Foto: picture alliance/Bildagentur-online/DP
Mitos dan Propaganda
Susu hampir tidak bisa dipisahkan dari nutrisi harian anak-anak atau orang dewasa. Selain dipuji sangat kaya protein dan kalsium, susu juga diyakini wajib dikonsumsi anak di usia pertumbuhan untuk mencegah kelainan. Namun tidak semua keajaiban susu diamini dunia kedokteran. Kebanyakan cuma berupa mitos atau propaganda industri susu.
Foto: Colourbox/A.Shkvarko
Manfaat Palsu
Susu sapi sejatinya produk alami untuk memenuhi kebutuhan anak sapi yang sedang dalam masa pertumbuhan. Sebab itu pula sebagian zat yang terkandung di dalamnya tidak sepenuhnya cocok untuk manusia. Kalsium pada susu sapi misalnya sulit dicerna oleh tubuh. Selain itu jenis protein susu sapi yang asing buat tubuh manusia sering berujung pada penyakit alergi atau radang kulit.
Foto: picture-alliance/dpa
Mesin Susu
Kendati begitu susu sapi tetap digemari. Untuk itu industri peternakan berupaya tingkatkan efektifitas sapi perah dengan segala cara. Buat memproduksi seliter susu, tubuh sapi mengolah 500 liter darah. Saat ini produksi susu per ekor sapi berkisar 20.000 liter per tahun. Tapi tingginya tingkat produksi memangkas usia sapi menjadi rata-rata cuma lima tahun. Padahal sapi bisa hidup hingga 20 tahun.
Foto: picture-alliance/dpa
Diperah Hingga Mati
Seperti manusia, sapi perah cuma memproduksi susu setelah melahirkan. Maka petani harus memastikan berlangsungnya reproduksi sapi lewat inseminasi buatan dengan sperma beku. Praktik ini dilakukan setiap tahun hingga sapi dianggap tidak lagi layak dijadikan hewan perah dan dikirim ke rumah jagal untuk dipotong.
Foto: picture-alliance/ZB
Anak Haram Industri Sapi
Karena tidak menguntungkan dan memakan biaya, anak sapi jantan biasanya dibuang dan dibunuh. Praktik kejam ini misalnya legal di Australia. Padahal seperti manusia, induk sapi memiliki insting keibuan yang tinggi. Sapi selalu mengalami tekanan mental ketika bayinya diambil paksa. Peternak berdalih, pemisahan induk dan anak sapi di usia lanjut sulit dilakukan karena hubungan emosional yang kuat
Foto: picture-alliance/dpa/M. Balk
Pembantaian Massal
Bayi sapi membutuhkan perhatian induknya untuk tumbuh. Sebab itu mereka selalu menempel induknya kemanapun ia pergi. Hubungan alami itu menghilang di industri susu. Setiap tahun sekitar 700.000 ekor anak sapi di Australia dibunuh ketika baru berusia lima hari. Cara-cara yang dipakai pun tergolong kejam. Bayi sapi dikumpulkan dan dibantai satu per satu dalam antrian panjang.
Foto: AP
Logika Sinis Peternak Sapi
Setelah menuai protes, peternak sapi di Eropa mulai merawat bayi sapi dengan susu buatan untuk dijadikan sapi potong. Tapi induk tetap dipisahkan dari bayinya. Regulasi bisnis makanan dan minuman yang ketat memaksa peternak sapi menjadi sinis. Ketika harga susu menukik tajam, maka peternak membunuh lebih banyak bayi sapi untuk mencegah membengkaknya ongkos produksi.
Foto: DANIEL GARCIA/AFP/Getty Images
Tanpa Solusi
Solusi yang ditawarkan untuk memperbaiki kondisi sapi perah jarang dipraktikkan oleh peternak. Pasalnya dengan metode non industrial, peternak akan kesulitan memproduksi volume susu yang cukup untuk menutupi biaya produksi. Sebab itu di peternakan organik sekalipun sapi tetap diperlakukan sama seperti di peternakan biasa. Bedanya, sapi perah organik rata-rata hidup setahun lebih lama