1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Assange Tidak Akan Diekstradisi ke AS Jika Terancam Hukuman Mati

21 Agustus 2012

Swedia menjamin tidak akan mengekstradisi pendiri Wikileaks ke AS. Assange khawatir akan menghadapi hukuman mati di sana karena tuduhan penghianatan setelah membeberkan dokumen rahasia.

Foto: REUTERS

“Kami tidak akan pernah mengekstradisi seseorang yang diancam hukuman mati,“ dikatakan Cecilia Riddselius, wakil direktur untuk kerjasama internasional dan masalah pidana di Departemen Kehakiman Swedia, kepada harian Frankfurter Rundschau. Kemungkinan ekstradisi ke Amerika Serikat harus disertai persyaratan berat. Salah satunya adalah, pemerintah Amerika menjamin bahwa bagaimanapun tahanan tidak akan dieksekusi mati. Departemen Kehakiman Swedia juga menyatakan bahwa sejauh ini pihak Amerika Serikat sama sekali belum mengambil langkah apapun untuk ekstradisi Assange dari Swedia. Juga Inggris belum menerima permintaan dari Amerika Serikat.

Pihak Swedia terus berusaha untuk mendapatkan Assange untuk diadili atas tuduhan telah melakukan pelecehan seksual dan pemerkosaan. Assange berulang kali melontarkan kekhawatirannya bahwa Swedia akan menyerahkan dirinya kepada Amerika Serikat. Sebagai orang utama di situs pembeber rahasi Wikileaks, Assange telah memicu kemarahan Amerika Serikat akibat publikasi puluhan ribu surat kawat rahasia milik Amerika Serikat dan dokumen tentang perang di Afghanistan dan Irak.

Amerika Serikat Tidak Inginkan Assange

Sementara itu, pemerintah Amerika Serikat membantah tuduhan tengah melakukan perburuan terhadap pendiri Wikileaks. Assange hanya melontarkan pernyataan yang mengada-ada untuk mengalihkan perhatian dari masalah hukum di Swedia, demikian dikatakan Departemen Luar Negeri di Washington. Namun juru bicara Demartemen Luar Negeri AS tidak memberikan komentar terhadap pertanyaan, apakah Amerika Serikat akan menggelar penyelidikan terhadap Wikiliaks untuk kemudian melakukan proses hukum.

Dalam konflik diplomatik seputar keberangkatan Assange, pihak Ekuador dan Inggris menyatakan kesedian mereka untuk berunding. Sejak lebih dari dua bulan lamanya, Assange berlindung di Kedutaan Besar Ekuador di London. Pemerintah Ekuador telah memberikan suaka kepada Assange, namun Inggris tidak ingin membiarkannya lepas pergi ke luar negeri.

Anonymous Lancarkan Operasi Pembebasan Assange

Tekanan terhadap pemerintah di London semakin besar. Menururut pernyataannya sendiri, kelompok hacker Anonymous telah melumpuhkan situsDepartemen Kehakiman Inggris dalam aksi kampanye untuk mendukung pendiri Wikileaks. Hari Senin (20/08), Departemen Kehakiman Inggris mengakui bahwa terjadi beberapa gangguan pada website nya. Dalam pernyataannya di Twitter, Anonymous mengumumkan dalam aksi Operation Free Assange akan melumpuhkan sejumlah situs milik pemerintah Inggris.

Sejka akhir pekan lalu, beberapa pendukung Assange melakukan demonstrasi di depan Konsulat Inggris di New York. Merekan menyatakan akan terus berdemonstrasi sampai Julian Assange dapat keluar bebas dari Kedubes Ekuador di London. Demontarasi juga terjadi di pusat pemerintahan Ekuador di ibukota Quito. Sekitar 1.000 pendukung Presiden Rafael Correa berdemonstrasi bagi pemberangkatan Assange secara bebas ke Ekuador.

Hari Minggu (19/08), para menteri luar negeri Uni Amerika Selatan UNASUR meminta pemerintah Inggris agar menghormati hak untuk suaka. Dalam deklarasi akhir dari pertemuan khusus di kota Guayaquil, Ekuador, para menteri luar negeri UNASUR meminta pihak yang bertikai untuk menemukan “solusi yang dapat diterima bersama“.

yf/hp(afp/dpa/rtr/dapd)