AstraZeneca Klaim Vaksin Buatannya Tidak Bermasalah
15 Maret 2021
AstraZeneca mengumumkan pada hari Minggu (14/03) bahwa berdasarkan tinjauan data keamanan orang yang disuntik menggunakan vaksin buatan mereka tidak menunjukkan bukti peningkatan risiko pengentalan darah.
Vaksin yang dikembangkan bekerja sama dengan Universitas Oxford, AstraZeneca diyakini tidak menimbulkan peningkatan risiko pengentalan darahFoto: Jason Cairnduff/REUTERS
Iklan
Pasca.penangguhan penggunaan vaksin karena diduga ada masalah pengentalan darah, produsen vaksin AstraZeneca melakukan penelitian yang mencakup lebih dari 17 juta orang yang telah divaksinasi di Inggris dan Uni Eropa.
Berdasarkan tinjauan tersebut, AstraZeneca mengatakan tidak menunjukkan adanya bukti "peningkatan risiko emboli paru, trombosis vena dalam, atau penurunan kadar trombosit, dalam tiap kelompok usia, jenis kelamin, dan dosis vaksin di negara tertentu."
Sebelumnya otoritas di Irlandia, Denmark, Norwegia, Islandia, dan Belanda telah menangguhkan penggunaan vaksin karena ditemukan adanya masalah pembekuan darah. Sementara pada pekan lalu, Austria berhenti menggunakan serangkaian vaksinasi menggunakan AstraZeneca di tengah proses penyelidikan kematian akibat gangguan koagulasi.
"Sangat disesalkan bahwa sejumlah negara telah menghentikan vaksinasi dengan alasan 'kehati-hatian' seperti itu, hingga berisiko menimbulkan kerugian nyata terhadap tujuan vaksinasi," kata Peter English, seorang pensiunan Inggris, konsultan pemerintah dalam pengendalian penyakit menular kepada Reuters.
Penghentian tersebut diperkirakan akan semakin menunda peluncuran vaksin di Eropa, sementara para kritikus mengatakan hal itu dapat mengurangi kepercayaan publik terhadap vaksin AstraZeneca.
Namun, Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) mengatakan tidak ditemukan indikasi bahwa kasus kematian itu disebabkan oleh vaksinasi, sebuah pandangan yang disampaikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Jumat (12/03).
AstraZeneca menyebut sejauh ini 15 kasus trombosis vena dalam dan 22 kasus emboli paru telah dilaporkan, kasus serupa juga dialami produsen vaksin COVID-19 berlisensi lainnya.
Vaksin Covid-19 yang Sudah Siap Pakai dan Masuki Uji Fase Akhir
Ada 4 vaksin Covid-19 yang sudah berizin dan digunakan secara massal. Efikasinya diklaim antara 70% hingga 95%. Sedikitnya ada 7 kandidat vaksin lainnya yang masuk fase akhir uji klinis dan akan segera diluncurkan.
Foto: H. Pennink/AP Photo/picture-alliance
Vaksin BioNTech/Pfizer dari Jerman
Perusahaan Bio-farmasi BioNTech dari Jerman yang digandeng Pfizer dari AS menjadi yang pertama umumkan sukses memproduksi vaksin anti-Covid-19 yang diberi nama BNT162b2 dengan efektifitas 95%. Vaksinnya sudah mendapat izin. Vaksinasi massal di AS dan Jerman dimulai bulan Desember 2020. Satu-satunya kendala, vaksin harus didinginkan hingga minus 70°C sebelum dipakai.
Foto: SvenSimon/picture alliance
Vaksin Moderna dari Amerika Serikat
Perusahaan Bio-farmasi Moderna dari AS menyusul umumkan sukses dengan vaksin yang diberi nama mRNA-1273 dengan efektifitas 94,5%. Belum lama ini UE izinkan vaksin. Sama dengan BioNTech, vaksin dikembangkan dengan teknologi teranyar berbasis mRNA virus. Keunggulan vaksin Moderna adalah hanya perlu pendinginan minus 30° C dan tahan seminggu dalam lemari pendingin biasa.
Foto: picture-alliance/NurPhoto/J. Porzycki
Vaksin AstraZeneca/Oxford dari Inggris
Perusahaan farmasi AstraZeneca dari Inggris menjadi yang ketiga umumkan sukses uji coba vaksin yang ampuh 70% hingga 90%. Pengembangan vaksin menggandeng para ilmuwan dari Oxford University. Unsur aktifnya AZD1222 berasal dari gen virus corona yang dilemahkan dan sudah diuji klinis pada 60.000 responden.
Foto: picture-alliance/Flashpic
Vaksin Janssen/Johnson&Johnson dari AS
AS dan Kanada sudah memberikan izin bagi vaksin Johnson & Johnson. Vaksin berasal dari vektor virus yang memicu jawaban imunitas perlindungan tubuh. Disebutkan pemberian satu dosis vaksin mencukupi untuk mengembangkan antibodi pencegah Covid-19.Juga penyimpanan vaksin relatif mudah pada kulkas yang lazim.
Foto: Michael Ciaglo/Getty Images
Vaksin Sinovac dari Cina
Perusahaan farmasi Sinovac Biotech dari Cina sedang menuntaskan fase tiga uji klinis vaksin Covid-19 dengan sekitar 29.000 responden. Uji klinis skala besar dilakukan di Brazil, Indonesia dan Turki. Vaksin dikembangkan dari virus corona yang inaktif.
Foto: Wang Zhao/AFP/Getty Images
Vaksin Sinopharm dari Cina
Perusahaan farmasi lain dari Cina, Sinopharm juga sudah masuki fase tiga uji klinis kandidat vaksinnya pada 55.000 responden. Uji klinis antara lain dilakukan di Uni Emirat Arab, Bahrain, Yordania, Maroko, Peru dan Argentina. Sinopharm menggunakan virus yang inaktif sebagai basis pembuatan vaksinnya.
Foto: picture-alliance/Photoshot/Z. Yuwei
Vaksin Sputnik V dari Rusia
Berdasar klaim sendiri, Rusia menyatakan vaksin Sputnik V buatan Gamaleya ampuh perangi Covid-19. Vaksin yang kini sudah mendapat izin regulasi dari Moskow itu dilaporkan baru melakukan uji klinis fase 1 dan 2 tanpa kejelasan berapa jumlah sampelnya. Vaksinnya berbasis vektor adenovirus manusia yang diizinkan WHO. Penulis: Agus Setiawan
Foto: picture-alliance/dpa/V. Pesnya
7 foto1 | 7
Kasus lainnya di Italia
Pada hari Jumat (12/03), agen obat-obatan Italia, Aifa berhenti menggunakan vaksin buatan AstraZeneca setelah seorang tentara meninggal dunia di Sisilia. Belum dipastikan adanya korelasi antara vaksinasi dan kematian.
Di tingkat nasional, pemerintah Italia berpegang teguh pada vaksin AstraZeneca. Menteri Kesehatan Robert Speranza pada hari Minggu (14/03) menegaskan bahwa semua vaksin di Italia dan Eropa "efektif dan aman."
AstraZeneca lakukan pengujian ekstra
Perusahaan farmasi asal Inggris itu mengatakan pihaknya sedang melakukan pengujian tambahan bersama otoritas kesehatan Eropa. Laporan keamanan bulanan akan dipublikasikan di situs web EMA pada minggu berikutnya, kata AstraZeneca.
Vaksin AstraZeneca yang dikembangkan bekerja sama dengan Universitas Oxford, saat ini sedang bersiap untuk mengajukan otorisasi penggunaan darurat di Amerika Serikat (AS) dan berharap data dari uji coba fase tiga AS akan tersedia dalam waktu dekat.