Enam Babak Kematian Bintang
Kematian bintang menciptakan kehidupan dan keragaman di jagad raya. Tapi bagaimana sebuah bola api raksasa meregang nyawa? Jawabnya adalah salah satu peristwa paling spektakuler yang pernah ada di alam semesta.
Keseimbangan Mutlak Antara Dua Kekuatan
Bintang hidup melalui keseimbangan mutlak antara gaya gravitasi yang menarik massa ke dalam inti bintang dan tekanan gas panas yang membuyar ke luar. Keseimbangan tersebut selalu terjaga selama bintang masih memiliki elemen ringan seperti Hidrogen dan Helium dalam jumlah besar. Namun kondisi tersebut tidak berlangsung untuk selamanya.
Jantung Padat Bintang Sekarat
Menjelang akhir hayatnya, bintang seperti pula Matahari akan menghabiskan bahan bakarnya berupa hidrogen. Akibatnya reaksi fusi dari Hidrogen menjadi Helium di inti bintang terhenti. Pada saat itu inti bintang tidak lagi memproduksi helium, melainkan elemen yang lebih berat seperti oksigen, karbon atau yang terakhir besi.
Gelembung Maut Raksasa Merah
Ketika massa pada inti bintang membesar, gaya gravitasi pun menguat sehingga keseimbangan antara gravitasi dan fusi menjadi goyah. Adapun reaksi fusi dari Hidrogen menjadi Helium hanya terjadi di lapisan terluar. Pada saat itu lapisan terluar bintang akan menggelembung sehingga wujudnya membesar menjadi raksasa merah. Matahari misalnya akan membesar hingga mencapai orbit Bumi.
Tertelan Gravitasi Sendiri
Ketika inti bintang berubah menjadi besi, benda langit ini tidak lagi mampu memproduksi panas. Bintang akhrriya tertelan gravitasi sendiri. Gaya tarik pada inti bintang sedemikian besar sehingga membaurkan proton dan elektron menjadi neutron. Dalam waktu kurang dari satu detik, inti besi yang biasanya sebesar Bumi akan mengecil menjadi inti Neutron yang memiliki radius tak lebih dari 10 kilometer.
Kematian Spektakuler
Pada tahap ini, lapisan terluar bintang akan ambruk lantaran daya tarik inti neutron. Ketika massa pada inti bintang kian padat, temperaturnya melonjak hingga miliaran derajat celcius. Lalu terjadilah ledakan bintang atau yang disebut juga dengan istilah Supernova. Ledakan tersebut turut melontarkan berbagai jenis elemen yang diproduksi bintang selama akhir masa hidupnya.
Berakhir Sebagai Bola Putih
Ketika meledak, bintang untuk beberapa saat mampu memproduksi intensitas cahaya yang lebih terang ketimbang sebuah galaksi. Yang kemudian tersisa adalah bola api yang ultra padat dan cemerlang atau dikenal dengan sebutan katai putih. Sementara elemen yang tersebar kemudian membentuk cakram di sekitar bintang, atau menggelembung menjadi nebula.
Gravitasi Liar Ciptakan Lubang Hitam
Tapi ketika bintang berukuran sedang seperti Matahari berakhir menjadi katai putih, bintang-bintang raksasa biasanya menjelma menjadi lubang hitam setelah kematiannya. Pasalnya pada proses kematian bintang bermassa besar, pertumbuhan gaya gravitasi tidak berhenti melainkan malah berakselerasi hingga mencapai level tak terhingga.