Astronom Pelajari Selimut Raksasa Pada Galaksi Tetangga
23 Juli 2014
Halo alias kumpulan gas panas yang menyelimuti galaksi Centaurus A ternyata berbeda dengan yang dimiliki galaksi Bimasakti. Temuan itu melucuti presepsi umum ilmuwan mengenai pembentukan galaksi dan bintang.
Iklan
Galaksi eliptis Centaurus A ternyata memiliki halo gas yang lebih kaya akan elemen berat dari yang diduga sebelumnya. Penemuan tersebut dilakukan oleh peneliti NASA dan Badan Antariksa Eropa (ESA) dengan menggunakan teleskop antariksa, Hubble.
Berjarak sekitar 12 juta tahun cahaya, Centaurus A sebenarnya termasuk galaksi yang berada paling dekat dengan galaksi Bimasakti. Untuk membuat citra Centaurus A, Hubble memetakan wilayah langit seluas 450.000 tahun cahaya dalam panjang, dan 295.000 tahun cahaya dalam lebar.
"Jarak ini sangat besar terutama jika mengingat elemen yang bisa dilihat di Galaksi Bimasakti cuma meliputi kawasan seluas 120.000 dalam diameter," tulis ESA dalam pernyatannya.
Halo, Selimut Galaksi
Dengan data sebanyak itu pun, Hubble belum tuntas memetakan wilayah Halo milik Centaurus A. Halo adalah kumpulan gas raksasa yang panas dan meluas selama ratusan ribu tahun cahaya. Gas tersebut menyelimuti sebuah galaksi seperti atmosfer mengelilingi bumi.
Bimasakti pun memiliki Halo yang massanya lebih besar ketimbang semua benda langit yang berada dalam galaksi.
Hingga kini astronom belum mengetahui banyak mengenai Halo lantaran wujudnya yang sangat besar dan sulit dideteksi. Kini astronom mengungkap, Halo yang menyelimuti Centaurus A memiliki bentuk unik dan meluas lebih besar dari yang diperkirakan selama ini.
Elemen Berat pada Bintang
"Kami menemukan lebih banyak bintang tersebar di satu arah ketimbang sebaliknya dan membuat bentuk Halo agar miring. Ini tidak kami perkirakan sebelumnya," kata salah seorang peneliti, Marina Rejkuba dari Observasi Selatan Eropa di Garching, Jerman.
"Mendeteksi sebagian dari Halo milik sebuah galaksi memberikan kami pengetahuan mendalam mengenai proses pembentukan galaksi, evolusi dan komposisinya."
Menggunakan data yang dikumpulkan oleh Hubble, para peneliti juga menemukan elemen-elemen yang lebih berat ketimbang hidrogen dan hellium terkandung dalam gas yang membentuk bintang di dalam selimut Halo.
Bintang-bintang di dalam Halo yang meliputi Bimasakti dan galaksi spiral lain biasanya tidak banyak mengandung elemen berat.
rzn/ab (afp,dpa,esa)
Planet Mirip Bumi dan Penemuan Benda Langit Lainnya
Banyak planet mirip Bumi dijaring astronom. Sebagian diselimuti samudera nitrogen dan yang lain mengorbit terlalu dekat dengan bintang induk. Penemuan benda langit lainnya juga berhasil diungkap. Berikut daftarnya!
Foto: NASA/Ames/JPL-Caltech
Gliese 667C
Eksoplanet yang berjarak 22 tahun cahaya ini memiliki massa 4,5 kali lipat lebih besar ketimbang Bumi. Ilmuwan sebenarnya tidak begitu yakin Gliese 667C adalah planet batuan. Namun, letak orbitnya yang berada di zona hijau membuat planet merah ini masuk dalam daftar eksoplanet paling mirip Bumi. Gliese 667C mengorbit bintang induknya dalam waktu 28 hari.
Foto: ESO/L. Calçada
Gliese 581D
Planet yang memiliki massa tujuh kali lipat lebih besar ketimbang Bumi ini mengorbit sebuah bintang kecil berjarak 20,3 tahun cahaya dari tata surya. Harapan ilmuwan bertumpu pada letak orbitnya yang berada di zona hijau. Gliese 581D diyakini berbatu dan memiliki air di permukaannya.
Foto: picture alliance/dpa/L. Cook
Kepler-452b
Planet Kepler-452b mengorbit bintang induknya di zona hijau yang bisa menunjang kehidupan dalam konstelasi persis seperti Bumi. Planet ini memiliki massa yang 60% lebih besar dari Bumi dan berlokasi di Rasi Cygnus yang berjarak 1.400 tahun cahaya dari tata surya, umurnya sekitar 6 miliar tahun dan diyakini punya suhu permukaan yang memungkinkan adanya air.
Foto: NASA/Ames/JPL-Caltech/T. Pyle via AP
Kepler-186F
Dari semua eksoplanet yang pernah ditemukan oleh teleskop luar angkasa Kepler NASA, planet bernomor 186F inilah yang paling menjanjikan. Selain ukurannya serupa Bumi dan memiliki jarak orbit yang relatif aman, Kepler-186F juga diyakini sebagai planet batuan, artinya ia sebagian besar terdiri dari silikat dan besi. Perbedaan terbesar dengan Bumi adalah bintang induknya yang jauh lebih redup.
Foto: picture-alliance/dpa
Kepler-22b
Planet yang berjarak 600 tahun cahaya dari Bumi ini terletak di zona layak huni. Teleskop Kepler menemukan benda langit ini cuma tiga hari setelah mulai berfungsi. Ilmuwan memperkirakan, Kepler-22b adalah planet yang permukaannya sepenuhnya ditutupi air atau juga disebut sebagai planet samudera. Kepler-22b memiliki ukuran 2,4 kali lipat lebih besar ketimbang Bumi.
Foto: AP
Kepler-62
Dari sekian banyak sistem tata surya asing yang ditemukan teleskop antariksa Kepler, bintang bernomor 62 adalah yang paling menjanjikan. Planet terluarnya, Kepler-62e dan Kepler-62f, mengorbit di zona layak huni. Ilmuwan yakin kedua eksoplanet memiliki kandungan air yang tinggi.
Foto: picture alliance/AP Photo
Kepler-62f
Serupa dengan Kepler-22b, planet ini juga diduga mengandung jumlah air dalam cukup besar dan mengorbit bintang induknya di zona layak huni. Kepler 62 berada di rasi bintang Lyra dan terletak 1.200 tahun cahaya dari Bumi. Dibandingkan Bumi, Kepler-62f berukuran 1,4 kali lipat lebih besar.
Foto: NASA Ames/JPL-Caltech
Kepler-62e
Sebelum kemunculan Kepler-186f, planet ini dianggap sebagai benda langit yang paling menyerupai Bumi. Kepler-62e ditemukan setelah mengukur kecepatan orbitnya. Selain berada di zona layak huni, Kepler-62e juga memiliki ukuran yang nyaris sama dengan Bumi. Serupa dengan eksoplanet mirip planet Bumi yang sudah ditemukan, Kepler-62e menurut ilmuwan juga merupakan planet samudera.
Foto: NASA Ames/JPL-Caltech
Kepler-69c
Eksoplanet yang berukuran 70% lebih besar ketimbang Bumi ini berada di rasi bintang Cygnus, sekitar 2.700 tahun cahaya dari Bumi. Karena ukurannya, Kepler-69 mendapat status Bumi super. Awalnya ilmuwan mengatakan planet ini mengitari bintang induknya dari jarak aman. Namun, setelah ditelisik lebih lanjut, Kepler-69c mengorbit bintangnya di batas terdalam zona layak huni, menyerupai planet Venus.
Foto: NASA Ames/JPL-Caltech
Pemburu kehidupan di luar angkasa
Selama empat tahun berdinas (2009-2013), teleskop antariksa Kepler telah menjaring lusinan planet yang serupa Bumi. Teleskop yang dibaptis dengan nama astronom Jerman, Johannes Kepler, itu membidik benda langit yang bisa menampung kehidupan. Selain jarak dari bintang induk, susunan atmosfer, ukuran planet juga menentukan karena berdampak pada gaya gravitasinya.
Foto: picture-alliance/ AP Photo
Planet Bumi lain?
European Southern Observatory (ESO) menemukan planet mirip Bumi ketiga yang mengorbit bintang Proxima Centauri, bintang terdekat dengan matahari pada jarak empat tahun cahaya. Sebuah planet dianggap mirip Bumi jika para ilmuwan menduga planet itu menyediakan beberapa kondisi, seperti kisaran suhu tertentu, gravitasi, atmosfer, dan kemungkinan adanya air.
Foto: L. Calçada/ESO
Penemuan melalui teleskop yang sangat besar
Para astronom menemukan Proxima D melalui Very Large Telescope (VLT) di Gurun Atacama, Cile. Proxima D adalah yang paling ringan dari tiga planet yang ditemukan di sekitar bintang terdekat kita. Peneliti ESO juga menemukan Proxima Centauri b yang agak lebih besar, tetapi dengan teleskop berbeda yang didukung oleh instrumen pencarian planet HARPS.
Foto: ESO/M. Kornmesser/Vernazza et al./MISTRAL algorithm (ONERA/CNRS)
Teleskop luar angkasa Hubble menawarkan banyak perspektif
Pilar Penciptaan terletak di Nebula Elang sekitar 7.000 tahun cahaya jauhnya. European Space Agency (ESA) dan teleskop luar angkasa Hubble NASA mengambil gambar baru dari formasi melalui spektrum cahaya inframerah. Pilar adalah rumah bagi banyak bintang terang dan muda, termasuk seluruh tata surya.
Foto: NASA/abaca/picture alliance
Pemandangan terbaik Andromeda
Versi asli dari foto galaksi Andromeda yang berhasil diabadikan berukuran 1,5 miliar piksel — gambar paling detail yang pernah diambil dari galaksi tersebut, mencakup 100 juta bintang dan ribuan gugus bintang. Untuk menontonnya secara utuh, seseorang membutuhkan 600 layar HD-TV. Ujung-ujung gambar berjarak 40.000 tahun cahaya. (ha/)