1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikJepang

Atasi Krisis Energi, Jepang Berencana Hidupkan Kembali PLTN

25 Agustus 2022

PM Fumio Kishida berencana menghidupkan kembali pembangkit listrik tenaga nuklir meski melanggar kebijakan sebelumnya. Jepang berusaha memperpanjang masa operasional pembangkit nuklir yang ada dan membangun yang baru.

Foto udara menunjukkan pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi di kota Okuma, prefektur Fukushima, utara Tokyo
Dampak bencana nuklir Fukushima tahun 2011 secara dramatis mengubah opini publik dan kebijakan pemerintah JepangFoto: Shohei Miyano/Kyodo News/AP/picture alliance

Sebelas tahun setelah gempa bumi dan tsunami yang berujung pada penutupan pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan, negaranya saat ini sedang mempertimbangkan untuk memperpanjang masa operasional dan membangun pembangkit listrik tenaga nuklir generasi baru.

"Jepang perlu mengingat skenario potensi krisis," kata Kishida.

Pengumuman Kishida pada Konferensi "Transformasi Hijau" yang dilakukannya secara virtual karena dirinya positif terinfeksi COVID-19, merupakan penyimpangan dari kebijakan resmi yang diumumkan sebelumnya di Jepang. Negara akan memutuskan kebijakan barunya pada akhir tahun, katanya.

Apa kebijakan Jepang sebelumnya tentang pembangkit listrik energi nuklir?

Setelah bencana Fukushima, kebijakan pemerintah dan opini publik tiba-tiba bergeser pada pengurangan penggunaan tenaga nuklir, mengingat aktivitas seismik yang signifikan di Jepang. Pembangkit listrik yang ada hanya diizinkan untuk digunakan selama 60 tahun lagi.

Setelah Fukushima, pihak berwenang menetapkan batas 40 tahun pada masa operasi pembangkit listrik tenaga nuklir, dengan kemungkinan tambahan 20 tahun jika langkah-langkah keamanan yang ketat dipatuhi.

Di tahun 2030, Jepang berharap dapat mengurangi konsumsi tenaga nuklir hingga mencapai sekitar seperlima dari kapasitas negara, pengurangan yang signifikan sebelum insiden Fukushima. Jepang telah menyatakan harapannya untuk menjadi netral karbon pada tahun 2050 mendatang.

Di mana posisi penggunaan tenaga nuklir di Jepang saat ini?

Pada akhir Juli, Jepang memiliki tujuh reaktor yang beroperasi, dengan tiga lainnya tidak dioperasikan karena alasan pemeliharaan. Pemerintah telah mengumumkan rencana untuk mengoperasikan kembali sembilan reaktor pada musim dingin serta tujuh reaktor tambahan pada musim panas mendatang. Sementara reaktor lainnya masih menjalani proses perizinan di bawah standar keamanan yang lebih ketat yang diberlakukan setelah Fukushima. Saat ini Jepang memiliki 33 reaktor nuklir.

Pemerintah telah mendorong untuk kembali menggunakan tenaga nuklir karena pasokan energi global berada di bawah tekanan setelah invasi Rusia ke Ukraina dan lebih banyak pemerintah menyerukan pengurangan emisi global.

Perekonomian Jepang saat ini berada di urutan ketiga dunia. Selama musim panas, masyarakat diminta untuk melakukan semua yang mereka bisa untuk menghemat listrik.

yas/ha (AFP, AP, dpa)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait