Atasi Nelayan Ilegal, Malaysia Contoh Susi Pudjiastuti
30 Agustus 2017
Pemerintah Malaysia untuk pertamakalinya menenggelamkan kapal nelayan asing yang kedapatan menangkap ikan secara ilegal. Langkah itu diambil menyusul maraknya penangkapan ikan ilegal di kawasan perairan di utara Borneo.
Iklan
Malaysia mencontoh langkah Indonesia memusnahkan kapal nelayan asing yang kedapatan menangkap ikan secara ilegal di perairannya. Kebijakan dramatis tersebut diambil menyusul sikap pemerintah di Kuala Lumpur yang mulai serius menangani pelanggaran teritorial oleh nelayan asing.
Kapal tersebut dibakar di kawasan perairan di utara Kelantan. Menurut otoritas maritim, Malaysian Maritime Enforcement Agency (MMEA), pembakaran kapal nelayan ilegal adalah untuk pertamakalinya dilakukan oleh Malaysia.
"Metode ini menunjukkan keseriusan MMEA menanggapi pelanggaran oleh kapal nelayan asing di perairan Malaysia," tutur Wakil Direktur Jendral MMEA, Mohd Taha Ibrahim. "Kami akan melanjutkan pengawasan dan patroli untuk mengatasi aktivitas kriminal di kawasan perairan."
Galeri Foto: Kapal-kapal Ilegal yang Diledakkan Ibu Susi
Ratusan kapal asing ilegal telah diledakkan Indonesia. Presiden Joko Widodo mengatakan aktivitas kapal-kapal nelayan asing ilegal di perairan Indonesia menyebabkan kerugian hingga milyaran dollar per tahun.
Foto: Reuters/I. Mulyawan
Langsung menggebrak
Sejak pertama kali diangkat sebagai menteri lkelautan dan perikanan, Susi Pudjiastusti langsung membuat gebrakan yang tidak tanggung-tanggung. kapal nelayan asing yang masuk peraiaran Indonesia tanpa ampun diperintahkan untuk diledakkan, seperti misalnya kapal Vietnam yang berlayar di kepulauan Anambas tak jauh dari Batam, tanggal 5 Desember 2014.
Foto: Getty Images/AFP/S. Ratifa
Nelayan Anambas jadi jarang temui nelayan asing
Penenggelaman kapal tangkap ikan yang diawaki oleh nelayan asing asal Vietnam dilakukan di sekitar perairan Kabupaten Kepulauan Anambas, 5 Desember 2014. Laporan yang masuk dari nelayan: sejak pemerintah tegas menindak pencuri ikan, aktivitas kapal ikan asing jadi jauh berkurang.
Foto: Getty Images/AFP/S. Ratifa
Belasan kapal dibom
Belasan kapal asing yang ditangkap karena melakukan penangkapan ikan secara ilegal di wilayah Indonesia dibom di Perairan Kema, Minahasa Utara 20 Mei 2015. Termasuk kapal berbendera Vietnam, Thailand, Cina, dan Filipina.
Foto: Getty Images/LightRocket/I. A. Atifah
Saat peringatan kemerdekaan RI ke-70
Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) menenggelamkan puluhan kapal nelayan asing pelaku pencurian ikan dalam rangka memperingati HUT ke-70 RI secara serentak, 18 Agustus 2015. Penenggelaman 38 kapal asing tersebut akan dilakukan di enam lokasi berbeda, yaitu di perairan Pontianak, Bitung, Belawan, Ranai, Tarempa, dan Tarakan. Dalam foto: peledakan di belawan, Sumatera Utara
Foto: Getty Images/G. Ginting
Juga di Pontianak
Angkatan Laut Indonesia juga meledakkan kapal penangkap ikan asing yang menangkap ikan secara ilegal di pulau Lemukutan pada tanggal 18 Agustus 2015 di Pontianak, Kalimantan Barat. Proses penenggelaman kapal asing tersebut merupakan sinergi kerja sama antara Kementrian Kelautan dan Perikanan KKP dengan TNI angkatan laut, kepolisian, kejaksaan agung dan beberapa instansi terkait lainnya.
Foto: Getty Images/Y. K. Irawan
Ratusan kapal telah ditenggelamkan
Angkatan Laut Indonesia menembaki 6 kapal penangkap ikan asing yang tertangkap secara ilegal pada 31 Oktober 2015 di Batam. Menurut laporan media, dari Oktober 2014 sampai Oktober 2015 Indonesia telah menenggelamkan lebih dari 100 kapal asing sebagai bagian dari dorongan terus-menerus untuk menghentikan penangkapan ikan secara ilegal.
Foto: Getty Images/Sijori Images/Barcroft India
Bantuan TNI AL
Tentara Angkatan Laut Indonesia menyaksikan kapal nelayan ilegal yang terbakar pada tanggal 31 Desember 2015 di pulau Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara. Enam kapal ikan asing yang diluluhlantakkan oleh pemerintah Indonesia ini berbendera Thailand, Vietnam, Malaysia dan Myanmar.
Foto: Getty Images/Sijori Images/Barcroft India
Kapal Malaysia dan Belize di Belawan
Angkatan Laut Indonesia meledakkan kapal nelayan Malaysia dan Belize yang terlibat dalam aktivitas ilegal, pada tanggal 22 Februari 2016 di sekitar 12 mil dari Lantan 1 Belawan. Penenggelaman dipimpin langsung Dan Lantamal I Belawan Laksamana Pertama TNI Yudo Margono. Kapal berbendera Malaysia dan Belize itu dihancurkan dengan peledak.
Foto: Getty Images/Jefta Images/Barcroft India
Dengan dinamit daya ledak rendah
Peledakan kapal asing berbendera Malaysia dan Belize tanggal 22 Februari 2016 di sekitar 12 mil dari Lantan 1 Belawan. Indonesia telah menenggelamkan ratusan kapal asing pencari ikan sejak Presiden Joko Widodo mulai berkuasa pada tahun 2014.
Foto: Getty Images/Jefta Images/Barcroft India
Peledakan kapal Viking
Kapal penangkap ikan berbendera Nigeria FV Viking Logas berukuran panjang 70 meter dan lebar 8 meter dimusnahkan di pantai barat Pangandaran, perairan laut blok Batu Mandi, 14 Maret 2016. Kapal FV Viking berbendera Nigeria itu juga merupakan buronan Interpol Norwegia. Kapal tersebut berhasil ditangkap kapal perang KRI Sultan Taha saat mencuri ikan di perairan Indonesia.
Foto: Getty Images/Jefta Images/Barcroft India
Instruksi lewat live streaming
Kepala kepolisian Aceh Irjen Pol. M Husein Hamidi memimpin langsung peledakan 3 unit kapal asing asal Malaysia yang mencuri ikan di perairan Langsa, 5 April 2016. Peledakan dilakukan 5 mil dari Gampong Telaga Tujuh, Langsa Barat. Setelah instruksi diberikan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melalui live streaming, 3 unit kapal tersebut diledakan oleh Tim Gegana Satbrimob Polda Aceh.
Foto: Getty Images/AFP
Awan hitam pasca peledakan
Awan gelap membumbung tinggi, setelah Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia, polisi dan Angkatan Laut Indonesia meledakkan lima kapal penangkap ikan asing dari empat kapal nelayan Malaysia dan kapal penangkap ikan Vietnam pada tanggal 05 April 2016 di Batam,
Foto: Getty Images/Sijori Images/Barcroft India
Jadi tontonan warga
Orang-orang mengambil gambar saat pemerintah menghancurkan kapal asing milik Cina yang tertangkap basah mencari ikan secara ilegal di perairan Negeri Mamala-Morela, Kecamatan Leihitu, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah pada tanggal 1 April 2017.
Foto: Reuters/I. Mulyawan
Rugikan miliaran dollar AS setiap tahunnya
Pihak berwenang di Indonesia menghancurkan tujuh kapal penangkap ikan ilegal asing di perairan Belawan, Sumatera Utara, pada tanggal 1 April 2017, Indonesia telah berusaha menghentikan aktivitas kapal-kapal asing tanpa izin di wilayahnya. Presiden Joko Widodo mengklaim bahwa kerugian ekonomi akibat ulah pencurian ikan illegal ini mencapai miliaran dolar AS setiap tahunnya.
(Ed: ap/rzn)
Foto: Getty Images/AFP/G. Ginting
14 foto1 | 14
Perbatasan laut adalah masalah mendesak untuk Malaysia dan negara-negara Asia Tenggara lain. Awal 2016 silam lebih dari 100 kapal nelayan ilegal diteksi aktif berlayar di utara Kalimantan. Direktur Jendral Kementerian Perikanan, Datuk Ismail Abu Hassan, mengeluhkan pihaknya kehilangan potensi pemasukan bernilai tinggi.
"Kapal nelayan ilegal dari Vietnam dan Thailand sengaja memasuki perairan kita. Mereka mencuri ikan sebanyak 980.000 metrik ton setiap tahun, nilainya diperkirakan mencapai 6 milyar Ringgit," tuturnya kepada New Straits Times.
Indonesia termasuk yang pertama mengambil langkah tegas terhadap nelayan ilegal di Asia Tenggara. Hingga April silam pemerintah telah mengaramkan 81 kapal nelayan asing yang menangkap ikan secara ilegal.
Daftar Laut Paling Beracun di Bumi
Aktivitas manusia membuat samudera bumi dipenuhi lautan sampah dan limbah beracun. Inilah daftar laut yang paling tercemar di dunia. Ironisnya sebagian besar berada di Eropa dan Amerika Utara.
Foto: Shutterstock
Teluk Meksiko
Selain bocornya anjungan minyak lepas pantai 2010 lalu, Teluk Meksiko disebut sebagai wilayah laut dengan zona kematian paling besar di dunia. Kandungan zat kimia pada air laut di kawasan ini mencakup nitrogen dan fosforus yang berasal dari area pertanian AS di tepi sungai Mississippi. Kandungan zat kimia tersebut menciptakan puluhan titik minim oksigen di bawah permukaan air.
Foto: Getty Images
Atlantik Utara
Sejak pertama kali didokumentasikan tahun 1976, sampah plastik yang mencemari utara Atlantik antara Eropa dan Amerika Serikat kian menggunung. Ilmuwan memperkirakan sekitar 200.000 potongan plastik memenuhi setiap satu kilometer persegi di Samudera Atlantik.
Foto: imago
Pasifik Utara
Berkat arus laut, sampah plastik dari Amerika Serikat dan Asia terjebak di utara Pasifik. Tidak ada yang tahu seberapa besar kawasan yang tercemar, tapi ilmuwan memperkirakan antara 700.000 hingga 15 juta kilometer persegi. Sampah yang mengambang kebanyakan berupa potongan plastik berukuran mikroskopik. Sampah ini terutama mengancam kehidupan satwa laut.
Foto: CC2.0/TheAnimalDay
Samudera Hindia
Menurut Indian Ocean Experiment, Samudera Hindia diliputi oleh lautan sampah plastik seluas 10 juta kilometer persegi. Selain itu limbah kimia yang mencemari laut menyebabkan hipoksia, yakni kondisi rendah oksigen. Tahun 2011 peneliti dari University of Virginia menemukan, tingginya tingkat polusi udara di Samudera Hindia menggandakan peluang terjadinya badai tropis.
Foto: MEHR
Laut Baltik
Penangkapan ikan berlebihan, pencemaran minyak dan polusi dari daratan menempatkan laut Baltik sebagai salah satu kawasan laut paling tercemar di bumi. Sejak lebih dari satu dekade komisi kelautan Swedia mewanti-wanti, populasi separuh jenis ikan di laut Baltik berada di bawah level kritis. Finlandia bahkan melarang warganya memakan beberapa jenis ikan dari laut Baltik atas alasan kesehatan
Foto: picture-alliance/ZB/Patrick Pleul
Laut Tengah
Program Lingkungan Hidup PBB memperkirakan, 650 juta ton limbah, 129.000 ton minyak mineral, 60.000 ton merkuri dan 36.000 ton fosfat dibuang ke Laut Tengah setiap tahunnya. Karena bentuknya yang tertutup dua benua, Laut Tengah membutuhkan waktu 100 tahun untuk regenerasi, demikian Greenpeace. Sebab itu pula perairan di antara Afrika dan Eropa ini termasuk yang paling tercemar di dunia
Foto: picture-alliance/Bildagentur-online
Laut Karibia
Kerusakan terbesar pada ekosistem laut Karibia disebabkan oleh aktivitas manusia. Menurut penelitian yang dibuat National Centre for Ecological Analysis and Synthesis di AS, cemaran minyak, penangkapan ikan berlebihan, polusi dan perubahan iklim membunuh keragaman hayati di dalam laut. Berbagai jenis ikan, tiram, rumput laut dan terumbu karang perlahan dikabarkan mulai menghilang.