Atlet Arab Saudi Berharap Hewan Kurban Bawa Keberuntungan
22 Agustus 2018
Di tengah perayaan Idul Adha atlet Arab Saudi tetap berlaga meski merindukan keluarga. Seorang atlet Taekwondo bahkan berharap hwan kurban yang disediakan keluarganya bisa mempermudah upayanya merebut medali di Jakarta.
Iklan
Di tengah masa persiapan di sela-sela Idul Adha, atlet Taekwondo Arab Saudi Ghazi Mushabbab Alasmari berharap hewan kurban yang disiapkan keluarga di tanah air bisa mempermudah upayanya memenangkan medali di Asian Games 2018.
Meski mengaku merindukan suasana perayaan Idul Adha di rumah, Alasmari tetap bertekad bulat mencatat prestasi di Indonesia. Ia meyakini kambing yang dikorbankan sang ayah akan membawa keberuntungan.
"Tentu saja saya merindukan keluarga di rumah. Tapi Insya Allah jika kami pulang dengan medali, akan ada perayaan Idul Adha lain untuk kami," ujarnya kepada AFP.
"Ayah saya akan mengorbankan kambing untuk saya dan Insya Allah itu akan membawa keberuntungan buat saya di sini."
Alasmari yang berusia 27 tahun akan berkompetisi di kategori 68kg pada Kamis (23/8) di Palembang. Dia sebelumnya pernah mewakili Arab Saudi untuk tampil di dua kejuaraan dunia dan di Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan. Dia memuji panitia penyelenggara karena menyediakan ruang sholat di hampir semua venue.
Cobaan Tuhan
Dia sendiri sudah ketigakalinya absen dari perayaan Idul Adha di rumah. "Kami merayakan dengan keluarga, sepupu dan teman-teman. Semua keluarga jauh yang biasanya tidak pernah bertemu ikut berkumpul pada hari ini," kata dia. "Tapi kali ini keluarga saya di sini, di Jakarta, dan saya ingin mencetak prestasi untuk negara."
Hal serupa diungkapkan salah seorang anggota tim pelatih Taekwondo perempuan, Saeed Salem Almarri. Meski mengaku merindukan kampung jalaman, ia merasa lega karena bisa menghabiskan Idul Adha bersama puterinya yang ikut bertanding di Jakarta.
"Ini adalah ujian karena kami tidak bisa bersama keluarga di hari raya, Tapi Allah selalu menguji hambanya dengan cara yang berbeda-beda."
rzn/hp (afp)
Kota Oasis Al-Ula, Situs Peninggalan Antik di Arab Saudi
Sejak Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman mengendalikan pemerintahan, banyak perubahan di Arab Saudi. Turis mancanegara sekarang diijinkan berkunjung ke situs bersejarah di kota oasis Al-Ula.
Foto: Getty Images/AFP/F. Nureldine
Peradaban tinggi masa lalu
Al-Ula dulunya adalah jalur perdagangan penting. Kawasan ini penuh dengan peninggalan masa lalu, seperti kuburan kuno di situs Madain Saleh, yang menjadi warisan budaya dunia.
Foto: Getty Images/AFP/F. Nureldine
Situs pemakaman monumental
Pusat penggalian arkeologi Madain Saleh. Di sini ada situs pemakaman monumental Khuraiba, yang dibuat sekitar 2000 tahun lalu. 111 makam dibuat pada dinding batu.
Foto: Getty Images/AFP/F. Nureldine
Prestasi seni arsitektur tinggi
Dulunya di kota ini hidup kelompok dari bangsa Nabatea yang terkenal keahliannya dalam bidang pertanian dan arsitektur. Mereka menciptakan jaringan pengairan di kawasan kering ini dengan sistem kanal dan hidrolik alami.
Foto: Getty Images/AFP/F. Nureldine
Pesan dari jaman kuno
Sekitar 2000 tahun lalu, penduduk di daerah ini meninggalkan pesan-pesan dalam bentuk tulisan kuno di bukit-bukit batu pasir.
Foto: Getty Images/AFP/F. Nureldine
Kerjasama internasional
Atas prakarsa Putra Mahkota Mohammed bin Salman, Arab Saudi dan Perancis menandatangani kesepakatan kerjasa arkeologi untuk melindungi situs bersejarah Madain Saleh dari erosi dan vandalisme.
Foto: Getty Images/AFP/F. Nureldine
Pemetaan dengan satelit dan drone
Sejak bulan Maret dilakukan pemetaan dari udara, dengan mengerahkan helikopter, drone dan bantuan citra satelit.
Foto: Getty Images/AFP/F. Nureldine
Kawasan tertutup
Sebelumnya, situs bersejarah ini hanya bisa dikunjungi dengan ijin khusus. Misalnya Pangeran Charles dari Inggris, yang berkunjung ke sini tahun 2015. Sekarang, kawasan ini akan dibuka untuk wisatawan mancanegara.
Foto: picture-alliance/empics/J. Stillwell
Promosi pariwisata
Akhir Maret lalu, para jurnalis diundang mengunjungi kawasan um Al-Ula dalam rangka promosi pariwisata. Jurnalis perempuan yang datang ke sini tidak diharuskan memakai penutup kepala, seperti umumnya berlaku di Arab Saudi.
Foto: Getty Images/AFP/F. Nureldine
Akan menjadi destinasi wisata utama
Dalam lima tahun mendatang, kota Al-Ula direncanakan menjadi salah satu destinasi wisata utama. Infrastrukturnya sekarang memang masih terbatas. Hanya ada dua hotel dengan kapasitas 120 orang. (Teks: Arnd Riekmann/hp/ap)