Audi Ungkap Sejarahnya dengan Nazi
27 Mei 2014Penyelidikan terhadap sejarah perusahaan itu menemukan bahwa ribuan tahanan kamp konsentrasi dipaksa bekerja untuk Auto Union, perusahaan produsen mobil yang didirikan tahun 1932 dan merupakan pendahulu perusahaan yang sekarang bernama Audi AG.
Audi menjadi produsen mobil Jerman terakhir, setelah Volkswagen, BMW dan Daimler, yang jujur soal sejarah era Nazi-nya. Studi ini menandai dorongan besar perusahaan untuk lebih transparan mengenai masa lalu.
Hitler "Mein Kampf" di Seluruh Dunia
Jerman kelimpungan karena hak cipta untuk buku Adolf Hitler, Mein Kampf, bakal berakhir dan bisa dijual bebas di toko buku. Padahal di negara lain penjualan buku terkutuk itu termasuk lumrah.
Tertanda: Hitler
Catatan kebencian Hitler muncul dalam berbagai bentuk - sebagai kado pernikahan atau sebagai bekal buat pegawai negeri baru. Edisi khusus itu biasanya mencakup tanda tangan asli sang penulis dan laku seharga miliaran Rupiah, diburu oleh kolektor dari seluruh dunia.
Edisi Bahasa Arab
Edisi terbitan Arab ini dicetak pada tahun 1950. Uniknya, menurut studi oleh Universitas Bonn, gagasan Hitler tentang nasional sosialisme banyak menemukan gaungnya pada gerakan nasionalisme Arab, termasuk revolusi Mesir yang digagas Gamal Abdul Nasser.
"Mon Combat"
Edisi di sebelah kiri dicetak tahun 1939 dalam bahasa Perancis. Uniknya, cetakan tersebut mengandung kutipan Marsekal Hubert Lyautey, pahlawan Perang Dunia I Perancis yang pernah menjabat sebagai menteri perang. Lyautey yang meninggal dunia jauh sebelum Hitler memprovokasi Perang Dunia II, menilai "semua penduduk Perancis harus membaca buku ini."
"Karya Kontemporer"
Hitler sejatinya termasuk figur historis yang paling dibenci di Inggris. Namun begitu penduduk negeri kepulauan itu tidak jengah menerbitkan Mein Kampf setelah berakhirnya Perang Dunia II. Iklan ini misalnya memuji buku Hitler sebagai karya kontemporer yang paling rajin mengisi ruang diskusi.
Mein Kampf di Negeri Paman Sam
Tidak ada negara lain yang paling rajin memburu peninggalan Nazi seperti Amerika Serikat. Tidak terkecuali buku Hitler, "Mein Kampf." Biasanya edisi orisinil dilelang dengan harga awal sebesar 35.000 US Dollar atau sekitar 400 juta Rupiah.
Hitler di Afganistan
Pedagang kaki lima di Kabul, Afghanistan, tidak asing dengan buku Mein Kampf. Mereka bahkan juga menawarkan poster bergambar Adolf Hitler.
Skandal Mein Kampf di Albania
Siapapun yang berpelesiran di ibukota Albania, Tirana, bakal mendapati buku Mein Kampf di toko-toko buku. Penerbitan Mein Kampf dalam bahasa Albania oleh sebuah penerbit kecil sempat mengundang kecaman di dalam negeri.
Tidak manusiawi
Divisi Nazi SS membangun tujuh kamp pekerja di mana lebih dari 3.700 tahanan dipaksa bekerja untuk Auto Union.
Sekitar 16.500 pekerja lainnya dipaksa bekerja di pabrik-pabrik di kota-kota bagian timur Jerman, yakni Zwickau dan Chemnitz, dan 18.000 lagi dipekerjakan di sebuah pabrik bawah tanah di negara bagian Bayern. Sekitar 4.500 diantaranya tewas di pabrik tersebut.
Auschwitz - Menengok Kekejaman Sebuah Kamp
Kamp konsentrasi Auschwitz berhasil dibebaskan pasukan Soviet, 27 Januari 1945. Sejak tahun 1996, tanggal ini dijadikan sebagai hari peringatan bagi para korban kekejaman Nationalsozialismus (Nazi).
Pembebasan
75 tahun lalu, Tentara Merah berhasil membebaskan kamp konsentrasi dan kamp pemusnahan Auschwitz-Birkenau. Antara tahun 1940-1945, lebih dari satu juta orang, kebanyakan warga Yahudi, tewas dibunuh di kamp ini. Ketika tentara Soviet membebaskan kamp, mereka hanya menemukan sekitar 7000 orang yang selamat. Tampak dalam foto yang diambil Januari 1945, tiga orang penghuni kamp yang berhasil selamat.
Hampir Mati Kelaparan
10 hari sebelum Tentara Merah membebaskan kamp ini, Nazi menggiring sekitar 60 ribu tawanan, dengan apa yang disebut Todesmarsch atau Mars Kematian, ke kamp lain. Mereka yang tinggal di kamp adalah para tahanan yang kondisinya telah lemah akibat kelaparan.
Tahanan Anak
Nazi menahan sekitar 232 ribu anak-anak di Auschwitz-Birkenau. Kebanyak dari mereka adalah anak-anak keturunan Yahudi. Selain itu terdapat juga anak-anak Roma, anak-anak yang dikirim dari Polandia, Rusia dan Ukraina. Saat ini, masih hidup sekitar 300 anak dari 2000 anak yang berhasil diselamatkan 70 tahun lalu.
Sinisme Nazi
"Arbeit macht frei“ atau terjemahan harfiahnya "Kerja Dapat Membebaskan“, semboyan yang terpampang di depan gerbang utama kamp konsentrasi Auschwitz I. Tahun 2009, plang tulisan asli di gerbang ini telah dicuri, dan diganti dengan satu replika. Plang asli yang berhasil ditemukan kembali kini disimpan di museum.
Holocaust
Auschwitz-Birkenau merupakan kamp konsentrasi dan kamp pemusnahan terbesar yang dibangun Nazi. Dan kamp ini merupakan satu-satunya yang berhasil dipertahankan kondisinya sesuai dengan kondisi ketika kamp ini dibebaskan tahun 1945 – atau seperti tampak dalam foto yang dibuat tahun 1946.
Tugu Peringatan Asli
Untuk mempertahankan kamp ini sebagai tugu peringatan, Polandia telah membentuk satu yayasan. Jerman telah menjanjikan 120 juta Euro dana yang dibutuhkan, sehingga pekerjaan pemeliharaan dapat terus dilaksanakan dalam tahun-tahun mendatang. Foto yang diambil tahun 1958 memperlihatkan gudang penyimpanan di balik pagar listrik tegangan tinggi
Pembunuh
Salah satu dari 116 foto langka para petinggi Nazi di Auschwitz ini diambil pada tahun 1944. Richard Bär, yang sejak Mei 1944 memegang komando tertinggi di Auschwitz, di sebelahnya, Dr. Josef Mengele, komandan di Birkenau, Josef Kramer (tertutup wajahnya), serta mantan komandan Auschwitz Rudolf Höß. Pria paling kanan tidak diketahui identitasnya.
Fotografer
Wilhelm Brasse berusia 25 tahun ketika tiba sebagai tahanan politik di Auschwitz. Atas perintah SS, ia membuat foto dari sekitar 40 ribu tahanan. Ia pun diharuskan mendokumentasikan eksperimen medis brutal yang dilakukan Dr. Mengele. Akibat trauma, setelah perang berakhir, tidak pernah sekalipun menyentuh kamera lagi. Kisah Brasse diabadikan dalam satu film Polandia berjudul "Potrecista“.
Seleksi
Foto dari tahun 1944 yang kini tersimpan di Museum Yad Varshem ini memperlihatkan para perempuan dan anak-anak, yang dipisahkan dari kelompok laki-laki. Mereka sedang menjalani psores ‚penyeleksian, ketika tiba di Auschwitz-Birkenau.
Kerja Rodi
Mereka yang lolos dari 'seleksi’ diharuskan melakukan kerja yang berat. Tampak dalam foto, para perempuan yang lolos seleksi berdiri dalam antrian untuk menerima perintah kerja.
Barak Perempuan
Kelaparan dan kedinginan merupakan keseharian yang harus dijalani para perempuan penghuni kamp di Birkenau. Mereka ditempatkan dalam barak terpisah di lokasi kamp.
Warisan Holocaust
Di area kamp Auschwitz seluas hampir 200 hektar terdapat 300 barak tahanan. Banyak bagian dari kamp konsentrasi Auschwitz yang sampai sekarang tetap terpelihara keasliannya dan dijadikan sebagai tugu peringatan serta museum kekejaman Holocaust. Museum ini juga dijadikan pusat penelitian Holocaust.
Krematorium
Auschwitz-Birkenau memiliki enam kamar gas serta empat krematorium. Rasa kengerian masih dapat dirasakan para pengunjung ketika melihat bekas oven pembakaran jenazah ini. Banyak tahanan dari seluruh Eropa dibunuh pada hari kedatangan mereka dan jenazah mereka dibakar di tempat ini.
Rencana Pemusnahan
Salinan asli dari rencana pembangunan kamp konsetrasi dan kamp pemusnahan Auschwitz tahun 1941 dan 1942. Salinan asli ini kini disimpan di Museum Holocaust Yad Vaschem di Yerusalem. Dalam salinan ini digambarkan berapa besar dan di mana saja akan dibangun kamar gas dan oven pembakaran korban. Salinan ini ditemukan pada tahun 2008 di sebuah apartemen di Berlin.
Sosok kontroversial
Penulis studi, pakar sejarah Martin Kukowski dan Rudolf Boch, mengatakan manajemen Auto Union menyandang 'tanggung jawab moral' atas kondisi tidak manusiawi di pabrik bawah tanah, terutama menunjuk pada Richard Bruhn, yang dalam situs Audi didapuk sebagai 'Bapaknya Auto Union.' Bruhn kemudian sukses menegosiasikan merger empat produsen mobil Jerman - Audi, DKW, Horch dan Wanderer.
Bruhn adalah anggota partai Nazi dan ketua dewan Auto Union sepanjang Perang Dunia II dan berlanjut setelah perusahaan itu didirikan ulang pasca perang. Auto Union menjadi bagian dari Volkswagen Group, perusahaan induk Audi, tahun 1965.
cp/vlz (afp, dpa, Audi)
Legenda Coco Chanel
Coco Chanel adalah legenda di dunia mode. Ia berasal dari keluarga miskin dan berhasil jadi figur mengesankan. Namun ia juga sekutu NAZI selama Perang Dunia II. DW mengajak Anda melihat hidup tokoh dunia mode ini.
Tempat dan Waktu Yang Tepat
Apa yang membuat perancang mode dan pendiri merek Chanel itu unik? Menurut kurator pameran Chanel di Hamburg, Angelika Riley, "Chanel mulai dari tingkat sangat rendah kumudian sukses. Mode abad yang ketika itu masih baru menuntut gaya baru, dan ia siap hadapi tantangan itu."
Masa Kecil Menyedihkan
Coco Chanel lahir tahun 1883 sebagai Gabrielle Bonheur Chanel di Perancis. Ibunya seorang pencuci tanpa suami, ayahnya pedagang jalanan yang sering bepergian. Ketika ia berusia 12 tahun, ibunya meninggal, dan ayahnya menempatkannya dan dua saudaranya di rumah yatim-piatu untuk anak perempuan. Ketika meniti karir, Chanel berbohong tentang masa lalunya.
Diva Coco
Ketika berada di rumah yatim-piatu, Chanel belajar menjahit dan mendapat pekerjaan sebagai penjahit ketika berusia 18 tahun. Ia juga bekerja sampingan dengan tampil di kafe. Di masa ini, Gabrielle mulai menggunakan nama panggung Coco.
Semuanya Diawali Topi
Chanel cepat beralih dari musik dan berkonsentrasi pada mode. 1910 ia jadi pembuat topi bersertifikat, dan mulai membuat desain sendiri, yang dijualnya di sebuah butik di Paris, yang bernama Chanel Modes. Karirnya sebagai desainer topi mencuat ketika artis Gabrielle Dorziat memaki topi-topinya dalam pertunjukan. Tiga tahun kemudian, Chanel membuka butik mode pertamanya di Perancis utara.
Melihat Perempuan Aktif
Chanel ciptakan penampilan bagi perempuan baru yang tidak bisa identifikasikan diri dengan perubahan pandangan masyarakat atas peran perempuan. Ia mendesain baju untuk perempuan percaya diri. Rok jadi tambah pendek, dan celana panjang lebih biasa dikenakan. Menurut Riley, Chanel "mendesain mode yang bisa dipakai, elegan dan feminin, yang memungkinkan perempuan bergerak dan bekerja."
Ikon Chanel
Salah satu ciptaan paling terkenal Chanel adalah 'little black dress' (baju kecil hitam). "Ia menciptakan ikon yang menjadi nama sehari-hari. Banyak orang masih mengenalnya. Orang tahu 'little black dress' atau minyak wangi Chanel No 5," kata Riley dan menambahkan, "Coco Chanel tidak hanya membuat mode, ia membuat gaya yang masih dikenal orang."
Mode di Masa Perang
Tapi Chanel bukan sekedar pencipta mode. Ia menyebabkan kontroversi dengan aktivitasnya di masa Perang Dunia (PD) II, keterkaitannya dengan NAZI dan caranya memperlakukan pekerja. Ketika PD II dimulai, Chanel menutup semua tokonya dengan alasan itu bukan saatnya membuat mode. Akibatnya, ribuan pekerja (foto) yang menuntut gaji lebih tinggi kehilangan pekerjaan.
Mempertikaikan Chanel No 5
Di masa PD II Chanel juga meminta pejabat NAZI untuk menyita harta milik mitra bisnisnya yang Yahudi sebagai upaya memperoleh keuntungan sepenuhnya dari parfum karyanya, Chanel No 5. Setelah perang, kedua belah pihak mencapai kesepakatan dan Chanel mendapat keuntungan besar dari penjualan parfum itu di masa perang. Itu menjadikannya salah satu perempuan terkaya di dunia ketika itu.
Hidup Setelah Perang
Setelah pindah ke Swiss tahun 1945, Chanel pindah ke Paris tahun 1953, dan merintis pembukaan kembali rumah modenya. Tapi koleksi barunya tidak ditanggapi positif warga Paris karena keterlibatannya dengan NAZI. Hanya warga Amerika dan Inggris yang memberi sambutan baik. Chanel meninggal dalam usia 87 di Paris. Banyak foto model dan desainer, seperti Yves Saint Laurent (foto) hadir di pemakamannya.
Legenda Terus Hidup
Tapi legenda ikon mode itu tidak berhenti dengan meninggalnya Chanel. Desainer Jerman Karl Lagerfeld mengambil alih rumah modenya tahun 1983, dan memadukan ide-ide Chanel dalam gayanya. "The House of Chanel adalah rumah mode Perancis kedua tertua, yang masih memproduksi dan tetap terhubung dengan Chanel. Itu jarang terjadi" kata Riley.