Tanggal 27 Januari 1945, tentara Soviet masuk ke kamp konsentrasi Auschwitz, yang sudah ditinggalkan pasukan Jerman yang melarikan diri. Auschwitz kemudian menjadi simbol kebiadaban Hitler dan Nazi.
Iklan
Lokasi kamp konsentrasi Auschwitz di kota Oswiecim di Polandia sekarang menjadi museum terbuka. Lebih dua juta pengunjung setiap tahunnya datang ke sini dari berbagai penjuru dunia.
Kawasan luas itu dulunya menjadi lokasi tiga kamp konsentrasi utama dan dua kamp tambahan. Museum dan tempat peringatan Holocaust Auschwitz-Birkenau saja terletak di areal seluas 191 hektar.
Pasukan Jerman menduduki kota kecil di Polandia itu pada tahun 1939, dan tidak lama kemudian membangun areal kamp konsentrasi Auschwitz I. Belakangan dibangun kamp konsentrasi Auschwitz II yang juga dinamakan Auschwitz-Birkenau.
Sebelum Perang Dunia Kedua, di kota Oswiecim ada sekitar 14 ribu warga Yahudi. Situasi berubah ketika pasukan Jerman atas perintah Hitler menyerang Polandia 1 September 1939 dan menduduki negara itu. Warga Yahudi kemudian ditempatkan di kamp-kamp konsentrasi.
Kamp konsentrasi terbesar
Auschwitz adalah kamp konsentrasi terbesar yang dibangun rezim Nazi. Sebelumnya sudah dibangun enam kamp konsentrasi, antara lain di Dachau, Sachsenhausen dan Buchenau.
Terutama di Auschwitz II, yang juga dikenal sebagai Auschwitz-Birkenau, mekanisme pembunuhan dan pemusnahan oleh Nazi dijalankan dalam skala industrial. Di sinilah dibangun krematorium-krematorium untuk membakar mayat-mayat orang yang sebelumnya dibunuh di kamar-kamar gas.
Lebih dari 4000 anggota milisi Nazi, SS (Schutzstaffel), bertugas di Auschwitz Birkenau, mulai dari penjaga keamanan, tenaga administrasi, tenaga kesehatan sampai pekerja biasa. Di luar areal kamp konsentrasi terbentuklah daerah hunian elit yang ditinggali oleh para petinggi SS dan keluarganya. Anggota SS juga yang mengendalikan perdagangan di sekitar kamp konsentrasi, seperti restoran, bengkel dan toko perabot rumah tangga.
Awal 1943 di Auschwitz-Birkenau mulai dibangun krematorium dengan oven-oven besar. Kapasitas oven-oven ini diuji coba oleh SS pada tahanan-tahanan yang baru dikirim ke kamp konsentrasi itu. Ada 1100 orang - lelaki, perempuan dan anak-anak – yang dimasukkan ke dalam kamar-kamar gas yang kemudian diisi gas beracun Zyklon B. Setelah itu mayat-mayat mereka dibakar sampai menjadi abu di krematorium yang baru.
Pabrik kematian
Pimpinan proyek, Karl Bischoff, melaporkan keberhasilan uji coba itu ke Berlin: "Mulai sekarang 4756 mayat bisa diabukan dalam waktu 24 jam". Untuk mempercepat transportasi ke Birkenau, dibangun sistem transportasi kereta api dengan tiga jalur rel. Lebih dari dua pertiga tahanan yang dibawa ke Auschwitz-Birkenau langsung dimasukkan ke kamar gas, kemudian dibakar. Abunya lalu dibuang ke danau-danau di sekitar tempat itu.
Akhir 1944 dicatat "transportasi Yahudi" yang terakhir menuju Auschwitz-Birkenau. Para tahanan datang dari berbagai negara di Eropa. Di antaranya gadis berusia 15 tahun bernama Anne Frank. Secara kebetulan, buku-buku harian Anne Frank ditemukan setelah perang berakhir, dan menjadi dokumen penting mengenai kejahatan Nazi terhadap warga Yahudi.
Menurut penelitian para ahli sejarah dari dokumen dan arsip Nazi, sekitar 1,1 juta orang dibunuh di Auschwitz-Birkenau. Kebanyakan korban adalah warga Yahudi dari Hungaria, Polandia, Italia, Belgia, Prancis, Belanda, Yunani, Kroasia, Rusia, Austria dan Jerman.
Holocaust Memorial Day
Ketika pasukan Rusia masuk ke kamp konsentrasi Auschwitz pada 27 Januari 1945, mereka menemukan sekitar 7000 tahanan yang kurus kering, 500 di antaranya adalah anak-anak. Hanya sedikit tahanan yang masih mampu berdiri. Yang lain sudah terlalu lemah dan sakit.
Auschwitz - Menengok Kekejaman Sebuah Kamp
Kamp konsentrasi Auschwitz berhasil dibebaskan pasukan Soviet, 27 Januari 1945. Sejak tahun 1996, tanggal ini dijadikan sebagai hari peringatan bagi para korban kekejaman Nationalsozialismus (Nazi).
Foto: AP
Pembebasan
75 tahun lalu, Tentara Merah berhasil membebaskan kamp konsentrasi dan kamp pemusnahan Auschwitz-Birkenau. Antara tahun 1940-1945, lebih dari satu juta orang, kebanyakan warga Yahudi, tewas dibunuh di kamp ini. Ketika tentara Soviet membebaskan kamp, mereka hanya menemukan sekitar 7000 orang yang selamat. Tampak dalam foto yang diambil Januari 1945, tiga orang penghuni kamp yang berhasil selamat.
Foto: AP
Hampir Mati Kelaparan
10 hari sebelum Tentara Merah membebaskan kamp ini, Nazi menggiring sekitar 60 ribu tawanan, dengan apa yang disebut Todesmarsch atau Mars Kematian, ke kamp lain. Mereka yang tinggal di kamp adalah para tahanan yang kondisinya telah lemah akibat kelaparan.
Foto: AP
Tahanan Anak
Nazi menahan sekitar 232 ribu anak-anak di Auschwitz-Birkenau. Kebanyak dari mereka adalah anak-anak keturunan Yahudi. Selain itu terdapat juga anak-anak Roma, anak-anak yang dikirim dari Polandia, Rusia dan Ukraina. Saat ini, masih hidup sekitar 300 anak dari 2000 anak yang berhasil diselamatkan 70 tahun lalu.
Foto: AP
Sinisme Nazi
"Arbeit macht frei“ atau terjemahan harfiahnya "Kerja Dapat Membebaskan“, semboyan yang terpampang di depan gerbang utama kamp konsentrasi Auschwitz I. Tahun 2009, plang tulisan asli di gerbang ini telah dicuri, dan diganti dengan satu replika. Plang asli yang berhasil ditemukan kembali kini disimpan di museum.
Foto: AP
Holocaust
Auschwitz-Birkenau merupakan kamp konsentrasi dan kamp pemusnahan terbesar yang dibangun Nazi. Dan kamp ini merupakan satu-satunya yang berhasil dipertahankan kondisinya sesuai dengan kondisi ketika kamp ini dibebaskan tahun 1945 – atau seperti tampak dalam foto yang dibuat tahun 1946.
Foto: AP
Tugu Peringatan Asli
Untuk mempertahankan kamp ini sebagai tugu peringatan, Polandia telah membentuk satu yayasan. Jerman telah menjanjikan 120 juta Euro dana yang dibutuhkan, sehingga pekerjaan pemeliharaan dapat terus dilaksanakan dalam tahun-tahun mendatang. Foto yang diambil tahun 1958 memperlihatkan gudang penyimpanan di balik pagar listrik tegangan tinggi
Foto: AP
Pembunuh
Salah satu dari 116 foto langka para petinggi Nazi di Auschwitz ini diambil pada tahun 1944. Richard Bär, yang sejak Mei 1944 memegang komando tertinggi di Auschwitz, di sebelahnya, Dr. Josef Mengele, komandan di Birkenau, Josef Kramer (tertutup wajahnya), serta mantan komandan Auschwitz Rudolf Höß. Pria paling kanan tidak diketahui identitasnya.
Foto: AP
Fotografer
Wilhelm Brasse berusia 25 tahun ketika tiba sebagai tahanan politik di Auschwitz. Atas perintah SS, ia membuat foto dari sekitar 40 ribu tahanan. Ia pun diharuskan mendokumentasikan eksperimen medis brutal yang dilakukan Dr. Mengele. Akibat trauma, setelah perang berakhir, tidak pernah sekalipun menyentuh kamera lagi. Kisah Brasse diabadikan dalam satu film Polandia berjudul "Potrecista“.
Foto: dpa
Seleksi
Foto dari tahun 1944 yang kini tersimpan di Museum Yad Varshem ini memperlihatkan para perempuan dan anak-anak, yang dipisahkan dari kelompok laki-laki. Mereka sedang menjalani psores ‚penyeleksian, ketika tiba di Auschwitz-Birkenau.
Foto: AP
Kerja Rodi
Mereka yang lolos dari 'seleksi’ diharuskan melakukan kerja yang berat. Tampak dalam foto, para perempuan yang lolos seleksi berdiri dalam antrian untuk menerima perintah kerja.
Foto: AP
Barak Perempuan
Kelaparan dan kedinginan merupakan keseharian yang harus dijalani para perempuan penghuni kamp di Birkenau. Mereka ditempatkan dalam barak terpisah di lokasi kamp.
Foto: dpa
Warisan Holocaust
Di area kamp Auschwitz seluas hampir 200 hektar terdapat 300 barak tahanan. Banyak bagian dari kamp konsentrasi Auschwitz yang sampai sekarang tetap terpelihara keasliannya dan dijadikan sebagai tugu peringatan serta museum kekejaman Holocaust. Museum ini juga dijadikan pusat penelitian Holocaust.
Foto: dpa
Krematorium
Auschwitz-Birkenau memiliki enam kamar gas serta empat krematorium. Rasa kengerian masih dapat dirasakan para pengunjung ketika melihat bekas oven pembakaran jenazah ini. Banyak tahanan dari seluruh Eropa dibunuh pada hari kedatangan mereka dan jenazah mereka dibakar di tempat ini.
Foto: AP
Rencana Pemusnahan
Salinan asli dari rencana pembangunan kamp konsetrasi dan kamp pemusnahan Auschwitz tahun 1941 dan 1942. Salinan asli ini kini disimpan di Museum Holocaust Yad Vaschem di Yerusalem. Dalam salinan ini digambarkan berapa besar dan di mana saja akan dibangun kamar gas dan oven pembakaran korban. Salinan ini ditemukan pada tahun 2008 di sebuah apartemen di Berlin.
Foto: AP
14 foto1 | 14
Sebelum meninggalkan tempat itu, anggota SS masih berusaha memusnahkan dokumen-dokumen tentang pembunuhan yang mereka lakukan. Hanya sedikit dokumen yang tersisa dan bisa diselamatkan. SS juga meledakkan sebagian besar barak dan krematorium untuk menghapus jejak kejahatan mereka.
Anggota SS bahkan masih memaksa puluhan ribu tahanan untuk keluar dari kamp konsentrasi dan berjalan bersama mereka melarikan diri. Seperempat dari rombongan tahanan mati di jalan karena kedinginan, kelaparan atau ditembak mati. Sejak 2005, tanggal 27 Januari diperingati sebagai "Holocaust Memorial Day". (hp/na/yp)