1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikAustralia

Australia: Ekstra Biaya demi Siagakan Polisi di Kep. Solomon

21 Oktober 2022

Menlu Australia Penny Wong mengatakan bahwa Australia telah menjanjikan anggaran tambahan untuk kepolisian di Kepulauan Solomon, sebagai bentuk dukungan finansial bagi negara-negara sekutu di wilayah Pasifik.

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong
Menlu Australia Penny Wong mengatakan anggaran tambahan akan membantu "sekutu regional kami menjadi lebih tangguh secara ekonomi"Foto: Jenny Evans/Getty Images

Australia telah menjanjikan A$46 juta (setara Rp450 miliar) untuk mendanai pengerahan aparat polisi di Kepulauan Solomon, ke dalam anggarannya minggu depan. Perjanjian itu merupakan bagian dari anggaran untuk Pasifik, dengan tujuan untuk menopang kedudukannya di kawasan itu, di saat Cina ingin memberi pengaruh dan kontribusi yang lebih besar di sana.

Kehadiran Cina yang terus meningkat di beberapa negara kepulauan Pasifik, termasuk membuat perjanjian keamanan dengan Kepulauan Solomon pada bulan April lalu, telah menimbulkan kekhawatiran bagi Amerika Serikat dan Australia, yang selama beberapa dekade ini menganggap pengaruh mereka cukup besar di sebagian besar wilayah Kepulauan Solomon tersebut.

"Bantuan kami ini akan membantu sekutu wilayah regional kami menjadi lebih tangguh secara ekonomi dan menyediakan keamanan untuk mereka, sehingga mereka tidak perlu meminta bantuan pihak lain," kata Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong pada hari Jumat (21/10).

"Tanpa investasi ini, pihak lain akan terus mencoba mengisi celah-celah kosong," tambah Wong. Dia menyalahkan pemerintah koalisi konservatif sebelumnya, yang kalah dalam pemilihan pada bulan Mei lalu, karena telah kehilangan pengaruh di Pasifik. "Banyak hal yang harus kami lakukan kedepannya."

Dukungan bagi negara sekutu di Pasifik

Dana bantuan tambahan itu "akan memastikan kami untuk terus memberikan dukungan anggaran langsung demi mengurangi tekanan fiskal dan memastikan layanan penting pemerintah," kata Wong dalam pidatonya di konferensi Pacific Way, Universitas Polinesia Prancis.

Langkah itu diambil sehari setelah Australia dan Fiji menandatangani perjanjian untuk mengizinkan operasi militer di negara masing-masing, serta perjanjian keamanan dengan Papua Nugini pekan lalu, di mana para personel pertahanan tiap negara itu akan lebih sering terlihat bekerja secara berdampingan.

Pemerintah Partai Buruh Australia selama kampanye pemilihannya telah menjanjikan dana tambahan sebesar A$525 juta (setara Rp5,1 triliun) selama periode empat tahun ini, dalam bentuk bantuan resmi untuk wilayah Pasifik.

Pada hari Jumat (21/10), angka itu ditingkatkan kembali menjadi A$900 juta (setara Rp8,8 triliun), termasuk dana sekitar 450 miliar rupiah untuk kepolisian di Kepulauan Solomon.

Anggaran tersebut juga bertujuan untuk membuat perjanjian visa tahunan Pasifik terbaru bagi hingga 3.000 warga negara dari negara-negara kepulauan Pasifik dan juga Timor Leste, supaya mereka dapat bermigrasi dan menetap di Australia, tambah Wong.

kp/ha (Reuters)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait