Kapal AL Australia Evakuasi Korban Kebakaran di Mallacoota
2 Januari 2020
Australia kerahkan kapal AL untuk evakuasi ribuan orang yang masih terjebak di Mallacoota, sejak malam Tahun Baru. Otoritas Australia juga meminta wisatawan segera meninggalkan wilayah sekitar pantai tenggara Australia.
Iklan
Pada Kamis (2/1), Kapal Angkatan Laut (AL) Australia, HMAS Choules tiba di kota pesisir Mallacoota, Victoria. Kapal ini digunakan untuk menyelamatkan ribuan orang yang masih terjebak di wilayah itu akibat kebakaran hutan.
Pihak berwenang yang datang menggunakan kapal HMAS Choules membawa bantuan berupa makanan, air, dan obat-obatan. Namun, kapal ini hanya mampu mengangkut 1.000 warga sehingga proses evakuasi tidak bisa dilakukan sekaligus.
Petugas juga masih kesulitan menjangkau beberapa wilayah di kawasan itu.
Sebelumnya, lebih dari 4.000 orang melarikan diri akibat kebakaran hutan dan terjebak di wilayah pantai Mallacoota. Wisatawan maupun penduduk setempat belum mendapatkan akses untuk menyalakan listrik dan komunikasi.
Petugas berwenang menyatakan jalur keluar Mallacoota belum sepenuhnya aman untuk digunakan. Pejabat setempat mengatakan butuh waktu berhari-hari bahkan berminggu-minggu untuk membersihkan jalur keluar Mallacoota.
Pihak berwenang menyarankan wisatawan untuk menghindari zona merah yang telah mereka tetapkan untuk menghindari gelombang panas ekstrem. Diprediksi gelombang panas bersuhu 40 derajat celcius akan terjadi pada Sabtu (04/01).
Dinas Pemadam Kebakaran New South Wales, Australia mengumumkan bahwa wisatawan harus menghindari zona berbahaya yang membentang sepanjang 240 kilometer dari New South Wales hingga Victoria.
Menteri Transportasi New South Wales Andrew Constance menyampaikan proses evakuasi wisatawan di wilayahnya menjadi yang terbesar. Ribuan turis diberikan waktu 48 jam untuk pergi.
Australia menetapkan kebakaran hutan yang terjadi sejak Agustus 2019 menjadi salah satu peristiwa yang terburuk. Kebakaran hutan ini mengakibatkan lebih dari 1.300 rumah rusak dan menghancurkan lahan seluas 5,5 juta hektar. Sedikitnya 18 orang tewas dan puluhan warga lainnya masih belum ditemukan.
pkp/rap (AFP, dpa)
2019: Kebakaran Hutan di Berbagai Negara
Sepanjang tahun 2019, kebakaran hutan telah melanda di seluruh dunia. Menumpahkan limbah ke tanaman hingga hewan dan pohon yang menyerap karbon.
Foto: Reuters/S. N. Bikes
Paru-paru bumi terbakar
Hutan hujan terbesar di dunia terbakar hebat selama berminggu-minggu. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, kebakaran di Amazon, Brasil, meningkat 82% pada Januari - Agustus. Namun pada bulan Agustus dilaporkan lebih dari 30.000 kebakaran terjadi. Penyebab kebakaran ini diduga karena pembukaan lahan untuk tanaman dan ternak.
Foto: REUTERS
Keanekaragaman hayati terbakar
Amazon bukan satu-satunya wilayah yang terbakar tahun ini. Ada lebih banyak kasus kebakaran terjadi di sabana Cerrado, selatan Brasil. Sebagai salah satu daerah dengan keanekaragaman hayati terbesar di dunia, Cerrado juga merupakan daerah yang paling terancam punah. Sabana sangat rentan terhadap kebakaran dan separuh area hijau telah hilang, sebagian besar karena pertanian kedelai.
Foto: DW/J. Velozo
Kebakaran berdampak pada orang utan
Kebakaran yang terjadi selama sebulan di Sumatra dan Kalimantan, menghancurkan lebih dari 40 ribu hektar hutan dan lahan. Orang utan yang sudah terancam punah juga terbunuh. Mereka yang selamat memiliki habitat yang jauh menyusut. Lahan gambut membuat kebakaran ini sangat sulit dipadamkan dan juga berbahaya bagi iklim karena sekitar 700 juta ton CO2 dilepaskan ke atmosfer.
Foto: REUTERS
Lahan basah tropis terbakar kering
Ekosistem lahan basah air tawar terbesar di dunia, Pantanal, juga terbakar tahun ini. Pantanal sebagian besar terletak di Brasil tetapi meluas hingga ke Bolivia dan Paraguay. Lebih dari 8.000 kasus kebakaran terjadi di sana, membuat sekitar 1,2 juta hektar hutan di Bolivia hancur. Para ilmuwan menyebut tragedi ini sebagai bencana terbesar bagi keanekaragaman hayati.
Foto: Getty Images/AFP/A. Raldes
Malapetaka kebakaran hutan di California
Kebakaran hutan yang melanda negara bagian California, AS, disebabkan oleh percikan api dari infrastruktur lama yang dikipasi angin panas dan kering sehingga kondisi kering di wilayah tersebut langsung berubah cepat menjadi neraka. Kebakaran hebat ini menghancurkan rumah dan tanah, menewaskan tiga orang, memaksa puluhan ribu warga mengungsi dan hampir satu juta orang terpaksa hidup tanpa listrik.
Foto: Imago Images/ZUMA Press/H. Gutknecht
Bahkan Arktik berkobar
Kebakaran juga terjadi di dalam lingkaran Kutub Utara. Di Siberia, ratusan kebakaran selama tiga bulan menghancurkan lebih dari 4 juta hektar hutan, menciptakan awan jelaga dan abu di seluruh UE, sehingga militer Rusia harus dikerahkan. 400 kasus kebakaran juga melanda Alaska. Greenland dan Kanada pun tidak luput dari kobaran api.
Foto: Imago Images/ITAR-TASS
Kebakaran hutan membunuh koala
Australia harus mengalami kebakaran hutan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kekeringan, suhu panas dan angin kering membuat lebih dari satu juta hektar hutan dan lahan terbakar mengakibatkan empat orang dan 1.000 koala tewas. Koala dianggap rentan terhadap kepunahan, dan kebakaran hutan tahun ini membuat masa depan hewan yang lambat dan tak berdaya ini semakin terancam. (ha/hp)