Setelah munculnya laporan baru akan tuduhan skandal suap Qatar untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022, beberapa negara yang dulu mencalonkan diri menyatakan siap menjadi negara pengganti.
Iklan
Senin (02/06/14), pimpinan eksekutif federasi sepakbola Australia David Gallop mengatakan kepada radio Melbourne, jika pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2022 diulang, Australia kemungkinan akan mengajukan diri kembali. Menurut Gallop, tuduhan baru akan korupsi di FIFA adalah perkembangan serius.
Australia dipermalukan tahun 2010, saat hanya memperoleh satu suara untuk menjadi tuan rumah, walau menghabiskan 40 juta Dolar untuk mempromosikan diri. Gallop menambahkan, Australia telah berpartisipasi dalam investigasi korupsi FIFA seputar pemilihan tuan rumah 2022 dengan menyediakan dokumen dan wawancara dengan Michael Garcia ketua investigasi FIFA.
ICG dukung pemilihan ulang
Dukungan akan pemilihan tuan rumah ulang, jika Qatar terbukti melakukan aksi suap juga datang dari seorang anggota Independent Governance Committee (ICG) FIFA. ICG dibentuk akhir tahun 2011 untuk merehabilitasi reputasi FIFA setelah terkena serangkaian skandal korupsi.
Lord Goldsmith, anggota ICG, mengatakan, jika FIFA ingin membersihkan diri dari tuduhan korupsi, maka organisasi ini harus "memberikan jawaban yang meyakinkan dan transparan atas tuduhan" terbaru ini. "Jika tuduhan ini benar, maka keputusan pemberian status tuan rumah bagi Qatar harus dicabut dan harus ada pemilihan ulang", ujar Goldsmith.
Momen-Momen Besar Piala Dunia
Gol Wembley, "tangan tuhan" dan "keajaiban dari Bern". Piala Dunia banyak mencatatkan kisah manis untuk dunia sepakbola. Momen-momen terpenting Piala Dunia kami rangkum dalam galeri gambar berikut.
Foto: JEWEL SAMAD/AFP/Getty Images
1950: Uruguay Permalukan Brasil
Momok sejarah buat Brasil: tim Samba harus menelan pil pahit di kandang sendiri usai takluk dari Uruguay. Suasana sunyi bak di kuburan pun memenuhi stadion legendaris Maracanã di Rio de Janeiro. Penonton meneteskan air mata ketika Alcides Edgardo mencetak gol kemenangan Uruguay. Padahal hasil imbang saja cukup buat Brasil lolos dari babak penyisihan grup.
1954: Keajaiban dari Bern
"Dari baris kedua Rahn bisa menembak...." - sebaris kalimat milik komentator Herbert Zimmermanns itu sering dirapal ketika Jerman mengenang Piala Dunia 1954. Karena beberapa detik berselang Helmut Rahn mencetak gol penentu kemenangan atas Hungaria yang jauh diunggulkan. Kemenangan Jerman di Bern menandakan kebangkitan sepakbola di negeri yang carut marut oleh perang itu.
Foto: picture-alliance/dpa
1958: Pelé dan Empat Piala Dunia
Sang "Raja Sepakbola" untuk pertama kali menduduki panggung dunia. Dengan usia yang cuma 17 tahun, Pelé mencuat sebagai figur dominan yang membawa Brasil ke tampuk juara dunia. Menjadikannya sebagai juara dunia termuda sepanjang sejarah. Empat kali striker yang lincah itu mencium tropi Piala Dunia. Selama 1375 laga resmi, Pelé mencetak 1284 gol.
Foto: picture-alliance/dpa
1966: Gol Wembley
Peristiwa di Wembley masih menyisakan rasa pahit di bibir penggemar sepakbola Jerman. Adalah Geoff Hurst yang mencetak gol hantu, dengan bola yang tidak melewati garis gawang. Namun wasit mengesahkan gol tersebut dan Jerman takluk 2:4 di final. 2010 kejadian serupa terulang buat keuntungan Jerman. Namun kali ini kedua tim cuma bertemu di babak perempat final.
Foto: picture-alliance/ dpa
1970: Laga Terpanas Abad Ini
Semifinal Piala Dunia di Meksiko. Italia melawan Jerman. Di bawah suhu 50 derajat Celcius kedua tim saling baku hantam di stadion Aztec. Peluang demi peluang berhamburan, kedua tim bergantian memimpin skor, penalti tidak diberikan dan lima gol tercipta di babak perpanjangan waktu. Jerman pada akhirnya takluk 3:4.
Foto: picture-alliance/dpa
1974: Kemenangan Kandang di München
Setelah tertinggal selama lebih dari setengah jam, Gerd Müller menyelamatkan Jerman dengan mencetak gol penentu kemenangan. Belanda yang dipandu oleh Johann Cruyf pun takluk di final. Untuk kedua kalinya Jerman merengkuh gelar Piala Dunia. Di babak penyisihan grup, timnas Jerman Barat takluk dari Jerman Timur. Laga tersebut adalah satu-satunya pertandingan antara tim dari satu negara yang terbelah
Foto: picture-alliance/dpa
1986: Tangan Tuhan
Dua gol legendaris dalam satu pertandingan. Diego Maradona awalnya mencetak gol "tangan tuhan" di babak semi final versus Inggris. Beberapa menit berselang, striker Argentina itu merobek gawang Peter Shilton usai berlari solo melewati beberapa pemain dalam jarak 60 meter. Argentina kemudian membabat Jerman 3:2 di final dan meraih gelar juara dunia untuk kedua kalinya.
Foto: picture-alliance / Sven Simon
1982: Pelanggaran Terhadap Battiston
Sebuah pelanggaran yang dicatat oleh sejarah. Pada "malam di Sevilla" gelandang Perancis Patrick Battiston dibuat semaput oleh kiper Jerman, Toni Schumacher. Ia lantas kehilangan kesadaran dan dua gigi. Wasit melewatkan peristiwa tersebut. Sang kiper kemudian meminta maaf dua tahun kemudian. Battiston bahkan mengundang Schumacher ke acara perkawainannya.
Foto: picture-alliance/dpa
1990: Duel Maut antar Jiran
Babak perempat final Piala Dunia 1990 di Italia mencatat skandal yang melibatkan dua pemain senior Jerman dan Belanda. Di tengah pertandingan Frank Rijkaard meludahi Rudi Völler. Wasit yang tidak melihat langsung mengusir keduanya dari lapangan. Namun rekaman video menguak kesalahan sang wasit dan gambar ini pun masuk dalam sejarah.
Foto: picture-alliance/dpa
2006: Sundulan Maut Zizou
Piala Dunia 2006 di Jerman menandai penghujung karir legenda Perancis, Zinedine Zidane. Tapi karirnya berakhir dengan drama. Bertanding melawan Italia di final, 'Zizou' awalnya mencetak gol lewat titik penalti. Namun wasit mengusirnya keluar usai menjawab provokasi Marco Materazzi dengan menyundul dada sang pemain hingga terjatuh. Italia kemudian keluar sebagai juara lewat adu penalti
Foto: JOHN MACDOUGALL/AFP/Getty Images
2010: Vuvuzela dan Afrika
Bunyi nyaring Vuvuzela yang terdengar seperti sekawanan lebah itu memenuhi stadion selama putaran final Piala Dunia. Afrika Selatan menyambut dunia dalam Piala Dunia pertama di benua hitam. Spanyol yang sebelumnya telah menjuarai Piala Eropa, untuk pertama kali mencatatkan diri sebagai juara dunia usai menudukkan Belanda di final.
Foto: JEWEL SAMAD/AFP/Getty Images
11 foto1 | 11
AS juga berhak
Pengamat menilai, jika terjadi pemilihan ulang, seharusnya negara-negara kalah di tahun 2010, semuanya berhak untuk masuk nominasi kembali. Ini berarti, selain Australia, masih ada Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang. AS memperoleh suara terbanyak kedua setelah Qatar. Dan negara ini punya cukup banyak stadion yang terbukti handal saat dua kali menjadi tuan rumah Piala Dunia. Hingga kini, Piala Dunia 1994 di AS masih menjadi turnamen dengan pengunjung terbanyak.
Harian Inggris, Sunday Times, Minggu (01/06/14) melaporkan telah memiliki bukti baru akan uang suap sebesar 5 juta Dolar yang dibayarkan kepada petinggi FIFA agar Qatar memperoleh cukup banyak suara untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Tuduhan ini telah dibantah oleh kubu Qatar.