Negara bagian New South Wales di Australia memberlakukan keadaan darurat tingkat dua, karena lebih dari 100 kasus kebakaran terjadi sehingga menyebabkan kabut asap dan suhu udara melonjak melebihi 40 derajat Celcius.
Iklan
Guna menghadapi ancaman kebakaran yang kian ekstrem, Negara bagian New South Wales di Australia mendeklarasikan keadaan darurat tingkat dua. Minggu ini merupakan hari-hari terpanas di Australia dengan suhu mencapai lebih dari 40 derajat Celcius.
Hampir 100 kebakaran hutan melanda negara bagian di timur Australia itu. Pihak berwenang sangat prihatin atas kebakaran yang terjadi di dekat kota Sydney. "Kekhawatiran terbesar selama beberapa hari ke depan adalah ketidakpastian, dengan kondisi angin yang ekstrem, suhu yang sangat panas," kata Perdana Menteri Negara, Gladys Berejiklian dalam konferensi pers.
Keadaan darurat akan berlangsung selama tujuh hari, yang artinya terus berlanjut selama Natal. Sebelumnya status darurat terakhir diberlakukan pada pertengahan November lalu di tengah risiko 'bencana' kebakaran.
Darurat kesehatan masyarakat
Lebih dari 30.000 kilometer persegi hutan terbakar selama beberapa bulan terakhir di negara bagian terpadat di Australia. Sekitar 2.000 petugas pemadam kebakaran masih berjuang memerangi kobaran api. Saat ini lebih dari 70 kebakaran masih berkobar di seluruh negara bagian Queensland, di utara New South Wales.
Cuaca ekstrem juga menyebabkan kekhawatiran kesehatan akibat kabut asap, yang oleh dokter Sydney dinyatakan sebagai sebagai "darurat kesehatan masyarakat." Rumah sakit mencatat adanya peningkatan besar pasien yang menderita masalah pernapasan. ha/hp (Reuters, AFP)
Tanah Hutan Butuh Puluhan Tahun Untuk Pulih dari Si Jago Merah
Kebakaran dan penebangan hutan adalah perusakan hutan yang sistematis. Peneliti memperingatkan tanah hutanlah yang menanggung beban terberat untuk benar-benar teregenerasi.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Suslin
Tertimbun di bawah permukaan yang hitam
Ketika Yunani tengah bersedih atas kebakaran hutan yang menelan sebanyak 80 korban jiwa musim panas lalu, para peneliti dari Australian National University (ANU) menemukan bahwa tanah hutanlah yang membutuhkan waktu sangat lama untuk pulih dari keganasan api. Para ilmuan hanyalah awal untuk mengerti bagaimana dan sejauh mana api berdampak pada kehidupan di bawah permukaan hutan.
Foto: Getty Images/AFP/S. Karmaniolas
Tanah butuh puluhan bahkan ratusan tahun untuk pulih
Ilmuwan Australia dalam studi terakhirnya menemukan bahwa pemulihan tanah hutan akibat kebakaran membutuhkan waktu 80 tahun dan 30 tahun akibat pembabatan pohon. Meneliti di lebih 80 lokasi area perhutanan di tenggara Australia, para peneliti menguji lebih dari 700 sampel tanah yang mengalami sembilan tipe kerusakan berbeda – termasuk kebakaran, pembabatan, dan penebangan pasca kebakaran.
Foto: picture-alliance/dpa/P. Pleul
Enam bulan berlangsung
Enam bulan pasca kebakaran hutan mengepung area di barat daya Berlin pada musim panas 2018, sebagian besar dari tanah yang terdampak telah dibersihkan. Banyak dari pepohonan yang tersisa menjadi hitam. Para ilmuan percaya selain kebakaran hutan itu sendiri, pascakebakaran bisa mengakibatkan hilangnya nutrisi tanah dan berdampak panjang pada tanah hutan.
Foto: picture-alliance/dpa/P. Pleul
Intervensi manusia menggangu siklus alam
Di banyak tempat, kebakaran hutan adalah bagian penting dari siklus alam. Beberapa pohon, seperti eucalyptus, membutuhkan api untuk melepas bibitnya. Peneliti mengatakan bahwa api akibat kebarakaran yang baru saja terjadi sebetulnya bisa menyuntikkan nutrisi dalam jumlah banyak ke dalam tanah. Tetapi, kekeringan yang berkepanjangan, penebangan dan pemadaman api bisa merusak siklus alami ini.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Suslin
Ekosistem kuno memusnahan sampai ke dasar
Pinhal de Leiria, hutan di Portugal berusia 700 tahun ini musnah ketika kebakaran menghantam sepenjuru Eropa pada musim panas 2018 lalu. Delapan puluh persen dari area hutan – rumah bagi serangga, burung dan mamalia – hancur mengenaskan. Terlepas dari bantuan relawan lokal, tetap saja untuk regenerasi tanah butuh waktu setengah abad.
Foto: picture-alliance
Hilangnya nutrisi penting
Selama kebakaran berlangsung, suhu tanah bisa mencapai 500 derajat celcius, memicu hilangnya nutrisi pertumbuhan, seperti fosforus, karbon organic dan nitrat. Tanah hutan jauh lebih sulit untuk pulih jika kebakaran terus terjadi di lokasi yang sama. Tanpa nutrisi tersebut, tanah tidak akan mampu untuk mendukung pertumbuhan tanaman dan menyimpan karbon.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Lehti
Hilang tanah, hilang kehidupan
Tanah adalah hal yang esensial untuk ekologi hutan. Tanah adalah fondasi bagi kehidupan bawah tanah . Ilmuwan menyatakan manfaatnya bagi pertumbuhan tanaman, menutrisi komunitas seperti jamur dan bakteri. Mereka menyimpan karbon dalam jumlah banyak.
Foto: picture-alliance/F. Herrmann
Bukan hanya api
Bukan hanya api yang merusak komposisi tanah. Pembabatan hutan dengan mesin dan pembakaran puing-puing sisa penebangan juga berdampak. Penebangan berdampak pada terpaparnya permukaan tanah hutan, pemadatan tanah, pelepasan nutrisi tanah dan karbon dioksida ke atmosfer.
Foto: picture-alliance/dpa/P. Pleul
Tahun-tahun panas menanti
Hutan Treuenbritzen di Jerman hanyalah bayangan dari kejayaan terdahulu. Hampir seluruh pohon yang ada adalah batang yang berabu dan tanah hutan menjadi hitam. Hutan ini tengah menghadapi masalah serius untuk bisa regenerasi. Kekeringan menjadi ancaman bagi kebakaran hutan selanjutnya dan menjadikannya sebagai siklus lain dari hutan untuk bisa tumbuh kembali.