Australia Ungkap Operasi Mata-Mata Iran Terhadap Pendemo
14 Februari 2023
Canberra menyebut, targetnya seorang warga negara ganda Iran-Australia yang bergabung dalam protes anti-pemerintah Iran di Australia. Menteri Dalam Negeri berupaya keras untuk mengatasi campur tangan pihak asing.
Iklan
"Pemerintah Australia mengungkap sebuah operasi spionase Iran yang menarget seorang warga negara ganda Iran-Australia yang bergabung dalam aksi protes anti rezim di Teheran menyusul kematian Jina Mahsa Amini yang digelar di Australia", kata Menteri Dalam Negeri Clare O'Neil pada hari Selasa (14/02).
Tuduhan mata-mata oleh Iran itu muncul di tengah dilancarkannya tindakan keras terhadap protes anti-pemerintah yang mengguncang seluruh, mirip seperti revolusi yang membawa rezim Mullah tersebut ke puncak kekuasaan 44 tahun yang lalu.
"Sangat sah bagi siapa pun di Australia untuk mengkritik rezim negara asing, seperti yang telah dilakukan puluhan ribu orang di seluruh negeri dalam menanggapi peristiwa di Iran," kata O'Neil dalam pidatonya di Australian National University (ANU).
"Hal yang sama sekali tidak akan kami tolerir dalam situasi apa pun, adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh rezim asing itu untuk mengacaukan protes damai, mendukung aksi kekerasan, atau membungkam pendapat," tambahnya.
Canberra klaim sukses gagalkan operasi spionase
O'Neil belum memberikan rincian tentang operasi mata-mata tersebut. Namun mendagri Australia itu mengatakan, operasi spionase bersangkutan mencakup "penelitian ekstensif" terhadap target individu "dan keluarga mereka."
O'Neil menambahkan, lembaga-lembaga Australia sendiri juga "langsung bergerak cepat."
"Kami tidak akan berdiam diri dan membiarkan warga Australia atau bahkan pengunjung negara kami, diawasi dan dilacak oleh pemerintah asing di tanah air kami," tegas O'Neil.
Melawan Rasisme Lewat Kartun
Dari Turki, Iran hingga Belgia, kartunis dari seluruh dunia menjadikan karyanya sebagai sikap menentang diskriminasi ras.
Foto: -
Dunia penuh warna bagi semua
Dalam dunia penuh warna, beberapa orang selalu kalah. Ini yang digambarkan oleh kartunis Korea Selatan Young Sik Oh. Manusia belum berhasil memberantas rasisme yang merajalela. Diskriminasi tak hanya bagi orang berkulit gelap saja, namun kaum homoseksual, wanita atau pemeluk agama lain mengalaminya, tergantung lingkungan Anda di dunia.
Kamu bisa menggunakan lebih banyak warna
Kartun karya German Peer Wedderwille menampilkan dua burung hitam bertengger di dahan pohon, di atas lanskap hitam-putih yang suram. Sambil mengamati burung warna-warni di dahan seberangnya, burung hitam mengatakan pada burung pendatang dari visualnya saja sudah tidak sesuai.
Foto: -
Komponis rasis
“Ebony dan Ivory hidup bersama dalam harmoni yang sempurna, berdampingan di tuts pianoku, Ya Tuhan, kenapa kita tidak?” menirukan mantan personel The Beatle Paul McCartney dalam lagu terkenal “Ebony dan Ivory.” Kim Duchateau asal Belgia tentunya menanyakan hal yang sama pada dirinya saat menggambar kartun ini. Seorang pianis harus tahu, tanpa harmoni tuts hitam dan putih, hanya ada hiruk pikuk.
Ironi lagu kebangsaan Eropa
Lagu “Ode to Joy” dikenal di seluruh dunia: ditulis oleh penyair Friedrich Shciller, 1785, lalu Ludwig van Beethoven membuatnya jadi musik simfoni ke-9-nya. Telah jadi lagu resmi Uni Eropa sejak 1985. Kartun buronan yang terjebak dalam bar lagu menyerupai kawat berduri, kontras dengan kalimat “semua orang akan menjadi saudara,” menggambarkan perlakuan pengungsi di perbatasan Eropa.
Penyambutan bersyarat
Banyak alasan orang meninggalkan negaranya: perang, penindasan dan kemiskinan. Namun, pengungsi ini jarang diterima di negara lain. Mereka berusaha menuju “tanah yang menjanjikan” secara ilegal, berjalan kaki atau menggunakan perahu karet. Kartun Jan Tomaschoff menggambarkan negara yang katanya terbuka menerima pengungsi tetapi memilih-milih siapa yang layak datang.
Fasad sipil
Masyarakat demokratis dilarang bertindak rasis atau diskriminatif dalam konstitusi. Namun, beberapa orang yang terlihat “terhormat” menyembunyikan ide-ide sayap kanan di balik fasad manusia biasa, tergambar dalam kartun Bern Phlenz. Terlihat dalam kepala seorang peria berjas, ada pria lebih kecil dengan gaya skinhead, memegang tongkat bisbol, mengintip, seolah-olah matanya adalah lubang intip.
Foto: -
Kelompok rahasia yang rasis
Kartun karya Saaed Sadeghi, Iran, tampikan jejeran pensil, namun ada satu yang bertudung putih runcing lengkap dengan mata: merupakan pakaian Ku Klux Klan. Kelompok rahasia ini tidak terima kenyataan bahwa sistem perbudakan dihapuskan di AS setelah Perang Saudara Amerika (1861-1865). Anggotanya secara terencana memburu orang kulit hitam, yahudi, komunis dan homoseksual.
Penghormatan untuk Rosa Parks
Seniman AS Loren Fishman hormati ikon kulit hitam Amerika, Rosa Parks, dalam melawan segregasi ras. Dia ditangkap karena menolak menyerahkan kursinya di bus untuk penumpang kulit putih. Hampir 70 tahun, rasisme jadi isu utama di AS. Kartun ini, seorang perempuan kulit hitam berdiri di depan mesin cuci dengan pilihan mencuci warna dan putih, serta berpikir: “Persetan dengan ini…”
Hidup ini penuh warna
Keberagaman membuat hidup penuh warna. Kartunis Guido Kühn mengilustrasikan ini dalam “Gadis dengan Anting Mutiara” dari lukisan terkenal Johannes Vermeer. Di gambar ini, kecantikan “Mona Lisa dari Utara” terlihat dengan tiga perempuan lainnya tersenyum dengan warna kulit yang berbeda. Tulisan di bawahnya menjelaskan semuanya.
Foto: -
Pelukan yang utopis
Kartunis Turki, Burak Eergin, serukan toleransi yang lebih besar di masyarakat. Sementara rekaman polisi memukuli demonstran sering jadi berita utama. Dalam kartun ini, petugas polisi dan demonstran membawa bunga dan saling berpelukan. Namun, kenyataannya berbeda, kartun ini hanya keinginan utopis untuk keharmonisan.
Warna di dunia
Di Brasil, negara asal kartunis Freelah, ada istilah “warna etno”, begitu sebutnya. Orang dari berbagai negara telah menikah dengan penduduk asli di sini, dan orang Brasil dengan berbagai warna kulit merupakan kekayaan budaya negara itu. Namun rasisme terhadap orang kulit hitam atau gelap menjadi kebiasaan di sini.
Yin dan Yang
Rasisme mungkin tidak akan jadi masalah jika masyarakat menghayati prinsip Cina, yin dan yang: dua kekuatan berlawanan yang saling tarik menarik, namun tak ada yang lebih unggul satu sama lain. Mereka seimbang dan tidak terpisahkan sebagai dua bagian dari satu kesatuan, bersatu dalam harmoni. Kartunis Kuba, Miguel Moraloes dengan jelas menyerukan “katakan tidak pada rasisme.” (mh/hp)
12 foto1 | 12
Menteri dalam negeri Australia lebih lanjut menyerukan perlunya "dialog nasional" tentang masalah ini. Dia juga menambahkan, telah menugaskan badan mata-mata Australia untuk membuat program bagi komunitas yang paling mungkin menjadi sasaran pelaku spionase asing tersebut.
"Karena kita tidak hanya perlu untuk menghentikan operasi ini, tetapi juga mencegah operasi-operasi berikutnya dengan membebankan kerugian kepada sponsor mereka dengan cara mengeluarkan mereka, jika memungkinkan," ujar O'Neil.
Iklan
Universitas menjadi target khusus
O'Neil tidak menyebut Cina secara ekplisit dalam pidatonya. Namun sebuah undang-undang untuk menentang campur tangan pihak asing, yang disahkan tahun 2018 oleh Perdana Menteri saat itu, Malcolm Turnbull, dikaitkan dengan maraknya tuduhan keterlibatan Cina dalam politik dan universitas di Australia .
Namun begitu, O'Neil merujuk pada kepentingan tertentu di universitas-universitas Australia. "Bukan rahasia lagi jika sektor universitas menjadi target campur tangan pihak asing," katanya.
"Organisasi Intelijen Keamanan Australia (ASIO) telah menyatakan, badan intelijen asing dan proksi mereka, sangat ingin memanfaatkan keterbukaan yang merupakan bagian integral dari universitas dan lembaga penelitian kami, untuk mencuri kekayaan intelektual dan teknologi mutakhir," pungkas menteri dalam negeri O'Neil.