1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Hampir 3.000 Awak Kapal Pesiar TUI Cruises Dikarantina

2 Mei 2020

Sedikitnya 2.899 awak kapal pesiar asal Jerman, TUI Cruises, dikarantina setelah satu orang dinyatakan postif COVID-19. Sementara itu, Uni Eropa akan mengalang dana miliaran dolar untuk pengembangan vaksin COVID-19.

Kapal Mein Schiff 3 TUI Cruises
Foto: Imago Images/penofoto

Hampir 3.000 awak kapal pesiar milik raksasa pariwisata Jerman, TUI Cruises, dikarantina di atas kapal setelah satu orang dinyatakan positif virus corona, begitu bunyi pernyataan pihak TUI Cruises, Jumat (01/05).

Sebanyak lima belas awak kapal pesiar TUI “Mein Schiff 3” jalani pemeriksaan setelah menunjukkan gejala flu, dan salah satu di antaranya dinyatakan positif COVID-19.

Sedikitnya 2.899 awak kapal akan tetap berada di atas kapal yang tengah berlabuh di Cuxhaven, pantai Laut Utara Jerman hingga pemberitahuan lebih lanjut, lanjut bunyi pernyataan TUI Cruises. Tidak ada penumpang dalam kapal pesiar mewah tersebut.

Berdasarkan data dari Robert Koch Institute (RKI), hingga Sabtu (02/05), jumlah kasus positif COVID-19 di Jerman bertambah 945 kasus dari hari sebelumnya menjadi 161.073 kasus. Jumlah angka kematian dilaporkan bertambah 94 kasus dengan total 6.575 kasus kematian.

Di Jerman, kebijakan pembatasan sosial masih akan tetap berlaku setidaknya sampai 10 Mei mendatang. Kanselir Jerman Angela Merkel bersama 16 perdana menteri negara bagian Jerman akan mengadakan pertemuan untuk membahas langkah-langkah lebih lanjut terkait penanganan COVID-19 di negara tersebut pada Rabu (06/05) pekan depan.

Uni Eropa galang dana

Uni Eropa dan beberapa organisasi global lainnya akan menggalang dana miliaran dolar untuk mendukung pengembangan vaksin COVID-19. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan dunia perlu bertindak bersama untuk memastikan semua orang mendapatkan akses vaksin COVID-19.

"Dan kita hanya bisa mengalahkan virus itu dengan vaksin," ujarnya kepada DW, Jumat (01/05).

"Kita harus meningkatkan kapasitas untuk memproduksinya, miliaran dosis, dan kemudian kita harus pastikan bahwa kita dapat memberikan vaksin ke setiap sudut di dunia dengan harga yang adil dan terjangkau," tambahnya.

Aksi penggalangan dana yang dijuluki "Coronavirus Global Response" ini, diselenggarakan sebagai respon terhadap ajakan Badan Kesehatan Dunia (WHO), Bank Dunia, dan Bill and Melinda Gates Foundation bagi negara-negara untuk bertindak melawan COVID-19. Sejumlah negara seperti Jerman, Prancis, Inggris, Norwegia, dan Arab Saudi akan ikut aksi penggalagan dana ini.

Kepada DW, von der Leyen berharap bahwa mereka dapat mengumpulkan € 7,5 miliar atau setara dengan Rp 123,7 triliun. "Ini baru permulaan," tambahnya. "Saya pikir kita akan membutuhkan lebih banyak seiring berjalannya waktu."

 

rap/yp (dari berbagai sumber)