Ayu Utami tempuh jalan tak biasa. Belasan tahun lalu saat orang takut bicara seks dan politik, ia justru menulis tema itu. Menerabas tabu, bicarakan masalah yang ia yakini sebagai sumber ketidakadilan atas perempuan.
Iklan
Senjakala orde baru ditandai oleh pemberontakan dari ruang domestik. Beberapa pekan sebelum jalanan Jakarta dipenuhi lautan manusia yang akhirnya memaksa presiden Soeharto berhenti, novel berjudul Saman lahir.
Saman bagi banyak perempuan perkotaan adalah mantra yang membebaskan mereka dari kutukan "Dharma Wanita". Membawa energi keberanian baru bagi perempuan untuk keluar dari rumah dan merayakan tubuh. Seperti pohon pengetahuan yang membuat Hawa terusir dari surga.
Manfaat Medis Rajin Bercinta
Bagi yang telah berpasangan, bercinta bukan hanya memberi rasa senang, namun juga memiliki segudang manfaat kesehatan, jika dilakukan dengan aman.
Foto: picture-alliance/dpa
Mengurangi Nyeri
Sebelum Anda meraih aspirin, cobalah untuk orgasme. Orgasme melepaskan hormon yang membantu meningkatkan ambang nyeri. Rangsangan tanpa orgasme juga mengatasi nyeri kronis pada punggung dan kaki, nyeri kram, rematik, dan dalam beberapa kasus bahkan sakit kepala.
Foto: Lars Zahner/colourbox
Menurunkan Resiko Serangan Jantung
Rutinitas seks juga baik bagi kesehatan jantung. Selain itu, bercinta juga membantu menjaga keseimbangan kadar estrogen dan testosteron. Sebuah studi menunjukkan, pria yang berhubungan seks setidaknya dua kali seminggu memiliki risiko lebih rendah terkena serangan jantung, dibandingkan pria yang jarang melakukan hubungan seks.
Foto: Fotolia
Mengontrol Kandung Kemih
Panggul yang kuat sangat penting untuk menghindari hilangnya kontrol terhadap kandung kemih - yang sering dialami perempuan. Seks melatih otot panggul. Kontraksi otot-otot saat orgasme dapat memperkuat panggul.
Foto: Fotolia
Menyeimbangkan Tekanan Darah Anda
Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara seks dan tekanan darah. Hubungan seksual (masturbasi tidak termasuk) dapat menyeimbangkan tekanan darah sistolik. Salah satu penelitian menunjukkan, sentuhan awal saat bercinta menurunkan tekanan darah sistolik.
Foto: Fotolia/Andrei Tsalko
Membantu Tidur Nyenyak
Setelah berhubungan seks, biasanya orang tertidur lebih cepat, karena setelah orgasme, hormon prolaktin. yang berperan dalam membangun perasaan relaksasi dan mendatangkan kantuk, mudah terlepas.
Foto: picture-alliance/dpa
Membangun Sistem Kekebalan Tubuh
Para peneliti di Wilkes University di Pennsylvania menemukan bahwa orang yang berhubungan seks sekali atau dua kali seminggu daya tahannya lebih tinggi terhadap virus atau kuman, dibanding yang jarang berhubungan intim. Namun harus diikuti dengan makan bergizi dan teratur, istirahat dan olahraga yang cukup serta penggunaan pengaman.
Foto: Fotolia
Efeknya Seperti Olahraga
Dikutipn dari Woman’sDay, berhubungan intim selama setengah jam bisa menggerus hingga 144 Kcal. Sementara WebMD mencatat, per menit, 5 Kcal terbakar jika melakukan hubungn seks, atau 4 Kcal lebih tergerus daripada menonton TV. Sama seperti olahraga, jika dilkukan dengan rutin, manfaatnya bisa lebih maksimal.
Foto: Fotolia/Sergey Nivens
Meringankan Stres
Menjadi dekat dengan pasangan dapat menenangkan stres dan kecemasan. Menyentuh dan memeluk seseorang bisa melepaskan hormon dan zat kimia di otak yang berhubungan dengan rasa senang. Seks dan keintiman dapat meningkatkan harga diri dan kebahagiaan. Jadi ini bukan hanya resep untuk hidup sehat, tapi bahagia.
Foto: Fotolia/drubig-photo
Mencegah Kanker Prostat
Pria yang sering ejakulasi (setidaknya 21 kali sebulan atau lebih), lebih sedikit kemungkinannya menderita kanker prostat, demikian studi yang diterbitkan Journal of American Medical Association. Banyak faktor yang mempengaruhi risiko kanker, tapi lebih banyak melakukan hubungan seks dengan aman tentunya tidak akan merugikan.
Foto: picture-alliance/dpa
Meningkatkan Libido
"Berhubungan seks meningkatkan gairah seksual Anda," kata Lauren Streicher, MD, asisten profesor klinis kebidanan dan ginekologi di Northwestern University Feinberg School of Medicine di Chicago. Bagi perempuan, seks membantu pelumasan vagina, melancarkan aliran darah dan elastisitas vagina, yang membuat seks terasa lebih bergairah.
Foto: picture alliance/Denkou Images
10 foto1 | 10
Sang pengarang yakni Ayu Utami, adalah orang yang menebus dosa itu. Di pundaknya, tertulis daftar “kesalahan“: mengajarkan perempuan bahwa pernikahan bukanlah sebuah kewajiban, bahwa selingkuh tidak selamanya buruk, dan perempuan harus berdaulat atas tubuh mereka sendiri.
Ayu menerbitkan buku “Pengakuan eks Parasit Lajang”. Di luar pencapaian estetik, terutama lewat Saman, yang disebut kritikus telah memperluas cakrawala kesusasteraan Indonesia, perempuan berusia 44 tahun itu di mata pendukungnya berperan penting memperluas aspek paling sensitif dalam isu kebebasan perempuan, yakni persoalan seksualitas.
“Seks itu pangkal ketidakadilan yang menimpa perempuan,” kata Ayu Utami kepada Deutsche Welle.
“Ada banyak cara membongkar ketidakadilan gender, tapi saya memilih tema seksual, karena itu penting dan tidak banyak orang yang mau menempuhnya."
Surga bagi Kaum Hawa
Inilah negara-negara yang memberi tempat tinggi bagi perempuan, dalam segi hak asasi, kesetaraan gender dan upah, keamanan dan kemajuan bagi kaum perempuan.
Foto: Fotolia/paul prescott
#7. Jerman
Dari segi hak asasi, kesetaraan gender dan upah, keamanan dan kemajuan bagi kaum perempuan, Jerman menempati posisi ke-tujuh surga kaum hawa sejagad. Jerman juga negara yang memimpin dalam kesetaraan gender di bidang sains. Sejak tahun 2010, jumlah peneliti perempuan naik hingga 25 persen.
Foto: Fotolia/kasto
#6. Selandia Baru
Survei yang dilakukan oleh BAV Consulting and the Wharton School of the University of Pennsylvania ini diikuti oleh ribuan perempuan. Dari segi hak asasi, kesetaraan gender dan upah, keamanan dan kemajuan bagi kaum perempuan, Selandia baru menempati posisi ke-enam.
Foto: Fotolia/XtravaganT
#5. Australia
Dalam beberapa tahun terakhir, perempuan di Australia telah mengambil alih kepemimpinan di sektor akademik, tempat kerja, dan pemerintahan. Di sini, bukan tak mungkin perempuan mempimpin negara. Namun mereka masih terpaksa bekerja ekstra 66 hari untuk mendapat upah setara pria.
Foto: picture-alliance/dpa
#4.Belanda
Kesenjangan gender di Belanda menipis di sektor kesehatan, pendidikan, politik dan ekonomi. Negara mengiming-iming banyak fasilitas dan kemudahan bagi ibu yang baru melahirkan. Sebagian besar ongkos perawatan pasca kelahiran anak juga ditanggung asuransi.
Foto: AP
#3. Kanada
Pemerintah melindungi hak perempuan baik di sektor domestik maupun publik. Namun meski demikian, masih ada catatan bahwa angka pembunuhan pada perempuan keturunan suku asli lebih tinggi dibanding perempuan Kanada pada umumnya.
Foto: Fotolia/Spectral-Design
2#. Swedia
Swedia membuat kemajuan amat progresif dalam hal kesetaraan laki-laki dan perempuan. Jika sebelumnya perempuan di negara itu pernah menjadi kelompok terpinggirkan, kini pemerintah setempat mengambil langkah untuk meredam perbedaan itu.
Foto: Fotolia/Kaponia Aliaksei
#1.Denmark
Meski pajaknya tinggi, matahari pelit bersinar di musim dingin, perempuan Denmark tetap bisa membuat iri perempuan-perempuan dari negara lain. Denmark menjadi surga dunia nomor satu bagi kaum hawa, di antaranya lewat program fasilitas perawatan anak yang disesuaikan dengan pendapatan. Kemudahan lainnya juga didapat orangtua yang baru punya bayi dalam mengambil cuti untuk merawat anak.
Foto: Fotolia/Masson
7 foto1 | 7
Deutsche Welle: Kenapa seks?
Ayu Utami: Karena seks itu pangkal ketidakadilan yang menimpa perempuan. Pandangan bahwa perempuan itu makhluk lemah, kurang mampu, emosional, harus dilindungi, sehingga tidak mampu memutuskan sendiri dan karenanya harus dipimpin. Itu semua berawal dari pemahaman yang salah mengenai sekualitas. Semua usaha untuk meringkus perempuan itu berlindung di balik alasan untuk melindungi atau memuliakan perempuan. Dan itu selalu dikaitkan dengan seksualitas perempuan: alat kelaminnya, tubuhnya, payudaranya, keperawanannya, itu semua dianggap kehormatan perempuan, bahkan kehormatan masyarakat. Dibuat sedemikian rupa sehingga perempuan terpenjara oleh ide-ide tentang kemuliaan.
Negara-negara dengan Tingkat Kepuasan Seksual Tertinggi Sejagad
Tingkat penyakit seksual, kehamilan remaja & aborsi di negara-negara sosial liberal lebih rendah dibanding yang represif. Juga kehidupan seksualnya jauh lebih memuaskan. Peringkat berdasar penelitian AlterNet.
Foto: Colourbox/E.Wodicka
Swiss
Swiss terkenal progresif soal legalisasi prostitusi, liberalisasi pornografi, program pendidikan seks yang dimulai sejak taman kanak-kanak. Data AlterNet tunjukkan warga Swiss pemuncak peringkat dalam kepuasan seksual. Hasil survey: 21% responden merasakan kehidupan seks yang sangat memuaskan,32% mengaku berhubungan seks di tempat umum. Tingkat kehamilan remaja di Swiss terendah di dunia
Seperempat responden di Spanyol mengaku kehidupan seksual mereka memuaskan. Pria negeri matador ini menyandang status sebagai pencinta terbaik di dunia. Sebuah penelitian dengan 9850 responden mengungkap 90% pria & perempuan Spanyol menyatakan memperoleh kepuasan seks. Tingkat kepuasan seksual mereka meningkat dari waktu ke waktu dengan pasangan yang konsisten, ketimbang yang bergonta-ganti.
Foto: Getty Images/David Ramos
Italia
Menurut Men’s Health, di Italia, ada hubungan erat antara makan dan seks. Rayuan seksual dimulai dari meja makan. Studi menunjukkan perempuan Italia yang menikmati 2 gelas anggur/hari menikmati kepuasan seksual yang lebih besar daripada yang tidak minum. Survei menunjukkan 64% responden mengaku kehidupan seksual mereka memuaskan. 1/3-nya mengharapkan seks berlangsung lebih dari 10 menit.
Foto: imago/INSADCO
Brasil
Yang perempuan langganan juara ajang kecantikan dunia. Laki-lakinya menyandang status pecinta terbaik kedua di dunia setelah Spanyol. Sebuah laporan mengklaim 82% responden berhubungan seks sekali seminggu. Riset lain menemukan rata-rata mereka bercinta 145 kali/ tahun (setara +-3 kali seminggu). Para ‘Latin Lover‘ ini tercatat paling tinggi tingkat kehilangan keperjakaan/keperawaannya di dunia.
Foto: Getty Images/M.Tama
Yunani
Sejak berad-abad orang Yunani sangat santai membahas hasrat seksual. Orang-orang Yunani umumnya membahas seks di tempat kerja, dengan teman-teman, dan yang paling penting, dengan pasangan mereka. Komunikasi memperbaiki kehidupan seks. Durex mengklaim rata-rata warga Yunani melakukan hubungan intim 164 kali/tahun. Adapun 51% responden dalam survei menyatakan puas dengan kehidupan seks mereka.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Messara
Belanda
64% responden Belanda dalam sebuah penelitian meyakini bahwa seks merupakan kebutuhan dasar dan mereka lebih terbuka bicara soal seks. Belanda memiliki tingkat kehamilan remaja 5,3 per 1.000 orang, lebih rendah dibanding AS (39,1 per 1.000). Tingkat aborsi jauh lebih rendah demikian pula tingkat penularan HIV. 22% responden survei menyatakan kualitas kehidupan seks mereka sangat baik
Foto: picture-alliance/AP
Meksiko
63% responden mengaku kehidupan seks mereka memuaskan. Pada tahun 2008, pemerintah Mexico City mendistribusikan lebih dari 700.000 buku pendidikan seks di sekolah tinggi yang mencakup pengendalian kelahiran, aborsi dan homoseksualitas. Pekerjaan seks dilegalkan dan diatur di beberapa wilayah. Sayangnya, tema perdagangan manusia di Meksiko masih jadi masalah serius di negeri itu.
Foto: Colourbox/Kzenon
India
Rata-rata responden kehilangan keperjakaan/keperawanan pada usia 22 tahun. Men’s Health mengungkap, pria India lebih menikmati permainan bercinta daripada orgasmenya sendiri. Pria India menghabiskan waktu pada proses merayu dan permainan awal dibandingkan dengan negara-negara lain. Rata-rata yang dihabiskan untuk melakukan hubungan seksual 13 menit. 61% reponden mengaku kehidupan seksnya memuaskan
Foto: DW
Australia
75% responden Australia mengklaim pernah melakukan hubungan seks di perjalanan atau kendaraan. Cosmopolitan menulis 27% wanita Australia "tidak ingin kehidupan seks mereka berubah. Meski sebagian kecil dari mereka merasa tak ada salahnya mencoba hal-hal baru. Beberapa perempuan negeri kangguru ini punya fantasi tentang ‘threesome‘.
Foto: Bernd Leitner - Fotolia.com
Nigeria
Studi Durex menempatkan Nigeria di posisi teratas. Menurut studi Durex, Nigeria 67% responden dalam studinya mengaku memperoleh kepuasan dalam berhubungan seksual. Warga Nigeria terhitung cukup lama durasinya dalam berhubungan seks, dengan rata-rata 24 menit/sesi..Statistik ini agak mengejutkan, mengingat pandangan konservatif Nigeria dalam hal pernikahan sesama jenis.
Foto: Katrin Gänsler
Jerman
Meskipun warga Jerman dicap sebagai "pecinta terburuk" di dunia, namun mereka mengaku kehidupan seksualnya memuaskan. Jerman adalah rumah bagi beberapa program pendidikan seks yang paling komprehensif di dunia dan dikenal karena kebijakan politik progresif soal pekerja seks. 32% responden Jerman mengaku pernah melakukan ‘one-night-stand‘ dan 30% pernah melakukan hubungan seks di tempat umum.
Foto: Colourbox
Cina
Masyarakat Cina dinilai paling konservatif mengalami represi. Tapi di balik pintu tertutup, penduduknya berhubungan seks lebih sering dibanding kebanyakan negara lain, 78% mengaku sekali/ minggu. Rahasianya? Teknologi, demikian menurut Men’s Health. Cyber sex & toko seks online mengalami kemajuan pesat. Cina bahkan memiliki SEXPO di Shanghai. 70% sex toy di dunia diproduksi di Cina.
Foto: picture-alliance/dpa
Keintiman dalam komunikasi
dari sekian banyak studi yang dirangkum AlterNet, salah atunya adalah penelitian yang dilakukan produsen kondom Durex. Hasilnya, 82% responden merasakan kepuasan hubungan intim karena adanya sikap saling menghargai dan komunikasi yang baik antar pasangan.
Foto: Colourbox/Pressmaster
13 foto1 | 13
DW: Apakah seks memang problem paling mendasar yang menciptakan ketidakadilan gender?
Ayu Utami: Ketidakfahaman atau penyederhanaan berlebihan masyarakat patriarki dalam soal seksualitas itulah yang menciptakan ketidakadilan gender. Tulisan saya mengajak orang untuk melihat bahwa seksualitas tidak bisa disederhanakan begitu saja, karena itu novel-novel saya menampilkan karakter-karakter yang punya preferensi seksual berbeda-beda. Bukan hanya orientasi seks tapi cara mereka menikmati seks, juga berbeda. Jadi kita jangan menyederhanakan manusia: bahwa manusia hanya menikmati seks dengan satu cara saja. Lewat seks, kita akan belajar bahwa setiap individu manusia itu berbeda. Kedua, banyak mitos mengenai seksualitas yang dibangun dengan menegakkan dominasi laki-laki.
Perempuan-perempuan Yang Berani Membuat Perubahan: #BeBoldForChange
Lihat, bagaimana perempuan unjuk gigi di pekerjaan yang masih sering saja di’cap‘ sebagai "pekerjaan laki-laki". Simak apa yang mereka katakan.
Foto: Reuters/A. Cohen
"Machoisme masih berlanjut"
Hari Perempuan 2017 mengajak semua pihak untuk berani membuat perubahan dan mendorong kesetaraan di tempat kerja. Yolaina Talavera dari Managua, Nikaragua bekerja sebagai petugas pemadam kebakaran. “Awalnya orang berpikir bahwa saya tidak akan bertahan lama kerja seperti ini, pelatihannya keras. Namun, saya menunjukkan bahwa saya mampu melakukan tugas yang sama dengan pria,“ ujarnya.
Foto: Reuters/O. Rivas
"Percayalah pada kemampuan Anda"
Khawla Sheikh adalah tukang ledeng di Amman, Yordania. Di ruang bawah tanahnya, ia mengajar para perempuan mereparasi pipa."Ibu rumah tangga lebih nyaman dengan tukang ledeng perempuan di rumah mereka, jika tak ada suami," kata Sheikh. "Untuk mengatasi ketidaksetaraan gender, semua sektor harus memberikan kesempatan yang sama bagi laki-laki dan perempuan di segala bidang."
Foto: Reuters/M. Hamed
"Jika ibu membesarkan anak laki-laki"
Berpose di perahu di barat Perancis, petani tiram Valerie Perron mengatakan keseteraaan gender harus ditanamkan sejak dini. "Kita harus mengajarkan anak laki-laki sedari kecil, bahwa mereka setara dengan perempuan. Mentalitas kuno harus diubah. Zaman sekarang, anak laki-laki boleh bermain dengan boneka dan gadis kecil juga boleh main mobil-mobilan."
Foto: Reuters/R. Duvignau
"Saya lebih baik dari laki-laki!"
Filipina Ocol, operator ekskavator atau mesin pengeruk tinggal di Tubay, Filipina selatan. Ibu tiga anak ini percaya diri atas kemampuannya: "Ada pekerja perempuan yang kemudikan truk besar dan ekskavator. Jika pria bisa melakukannya, mengapa perempuan tidak? Saya bahkan bisa melakukannya lebih baik daripada laki-laki. Mereka cuma bisa mengendarai salah satunya, saya bisa keduanya.”
Foto: Reuters/E. De Castro
"Ketidaksetaraan jender terjadi"
Deng Qiyan adalah dekorator bangunan di Beijing, Cina. Dia berbagi pengalaman: "Terkadang ketidaksetaraan jender terjadi, tapi kita tidak bisa melakukan apa-apa tentang itu. Setelah semua terjadi, Anda harus mencerna semua hal emnyedihkan itu dan melanjutkan hidup," ujar ibu tiga anak ini.
Foto: Reuters/J. Lee
"Ketimpangan dimulai sejak dalam pikiran"
Di Istanbul, Turki, Serpil Cigdem bekerja sebagai sopir kereta. Dia berkisah: "Ketika saya melamar pekerjaan ini 23 tahun yang lalu, saya diberitahu bahwa itu adalah profesi untuk pria. Ada dalam ujian tulis, hasil ujian saya setara dengan pria, maka calon yang pria yang dipilih. Itu sebabnya saya kerja keras untuk lulus ujian dengan hasil yang lebih baik daripada calon laki-laki."
Foto: Reuters/O. Orsal
"Masyarakat telah berubah"
Ekaterine Kvlividze, seorang kapten militer, berdiri di depan helikopter Angkatan Udara Georgia UH-1H di Tbilisi, Georgia. Dia bergabung dengan militer Georgia tahun 2007. "Awalnya, ada beberapa kesulitan, berupa ironi dan sinisme. Saya merasa mereka tidak menghargai saya. Tapi, selama 10 tahun terakhir masyarakat telah berubah dan saat ini seorang pilot perempuan adalah hal biasa."
Foto: Reuters/D. Mdzinarishvili
"Pencapaian besar"
Trio ‘hijaber‘ Brunei ini mendaratkan pesawat ke Arab Saudi, negara dimana perempuan pun bahkan dilarang mengemudikan kendaraan. Penerbangan dipimpin kapten Sharifah Czarena, didampingi Sariana Nordin dan Dk Nadiah Pg Khashiem. Sharifah berujar: "Pilot adalah profesi yang didominasi pria. Tapi sebagai perempuan Brunei, ini pencapaian besar."
Foto: bento
"Perempuan diuji setiap hari"
Paloma Granero mengapung di terowongan angin di arena skydiving dalam ruang Windobona, di Madrid, Spanyol. Granero adalah instruktur skydiving. "Pria tidak harus membuktikan diri seperti kita. Pekerjaan instruksi sebagian besar diambil laki-laki, sedangkan pekerjaan administrasi sebagian besar diberikan kepada perempuan." Ed: Nadine Berghausen (ap/hp)
Foto: Reuters/S. Vera
9 foto1 | 9
Sebagaimana terjadi pada banyak tempat lain di dunia, lebih dari sepuluh tahun terakhir gelombang pasang konservatisme juga menerpa Indonesia.
The Wall Street Journal mencatat paling tidak ada 350 pemerintahan lokal yang memberlakukan Peraturan Daerah atau Perda Syariat Islam. Sebagian besar mengatur soal tubuh perempuan: mulai dari cara berpakaian hingga posisi duduk di sepeda motor.
Sebagai penulis dan aktivis, Ayu Utami terlibat pergulatan panas dengan masyarakat yang semakin konservatif.
Jangan Lakukan Ini Sebelum Berhubungan Seks
Ada beberapa kesalahan yang kadang-kadang tidak disadari pasangan suami istri saat berhubungan intim. Akibatnya bisa mengganggu kesehatan. Hal-hal berikut ini sebaiknya dihindari sebelum melakukan hubungan seksual.
Foto: Fotolia/fotogestoeber
Buang air kecil
Buang air kecil sesudah berhubungan intim dapat membuat semua bakteri penyebab infeksi keluar. Namun jangan lakukan itu sebelum berhubungan seks, karena penyebab utama infeksi saluran kencing adalah kebiasaan 'pipis' sebelum berhubungan seksual. Demikian saran Urolog New York, David Kaufman.
Foto: imago/mm images/Berg
Minum antihistamin (anti alergi)
Antihistamin baik untuk meredakan efek alergi, karena mengeringkan selaput lendir di hidung yang berair, namun obat ini juga mengeringkan organ intim. Tentu, vagina yang kering membuat hubungan seks terasa tidak nyaman. Selain itu, secara umum, antishistamin juga menurunkan libido.
Foto: Colourbox/Syda Productions
Mabuk-mabukan (kebanyakan alkohol)
Alkohol kadang bisa membantu memicu gairah seksual. Namun minuman beralkohol dalam takaran berlebihan justru mengakibatkan hambatan bagi pria untuk ereksi.
Foto: Fotolia/eyetronic
Salah ukuran kondom
Ukuran karet pengaman dalam berhubungan seksual amat penting. Pemilihan ukuran kondom yang pas mengurangi risiko selip dan terlepas disaat sedang melakukan hubungan seksual.
Foto: Fotolia/Sergejs Rahunoks
Mencukur rambut di sekitar organ intim
Bebas bulu halus di sekitar area intim mungkin sedang tren, tapi dapat berisiko infeksi akibat luka gesekan saat berhubungan badan. Pakar klinis juga memperingatkan, area intim yang dicukur menjadi salah satu penyebab infeksi herpes, sebab luka kecil pun dapat menularkan virus.
Foto: Fotolia/PhotographyByMK
Lupa bersihkan alat permainan seks
Selain tubuh yang bersih, alat permainan seks pun sebaiknya dalam kondisi bersih sebelum digunakan. Jangan pernah lupa membersihkan sex toy sebelum berhubungan seks, karena dapat menyebabkan infeksi. Untuk melindungi diri, cucilah dulu alat permainan itu dan bersihkan dulu dengan tisu anti bakteri.
Foto: picture-alliance/dpa
Menggunakan pelumas mengandung mentol
Perempuan yang telah menopause mengalami penipisan jaringan vagina. Memakai pelumas yang mengandung mentol bisa menyebabkan iritasi. Khusus untuk perempuan sekitar usia menopause, menurut ginekolog Cheryl Iglesia, sebaiknya gunakan pelumas berbasis air tanpa mentol untuk menghindari ketidaknyamanan.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Wuestenhagen
7 foto1 | 7
DW: Penyair Taufik Ismail menuduh anda mengobarkan seks bebas. Apa tanggapan anda?
Ayu Utami: Saya sih menjawabnya dengan lucu saja, seks bebas itu lawannya seks terikat. Jadi seks bebas itu lawannya Sado Masokisme yang pakai diikat-ikat itu lho… Jadi buat saya seks itu memang harus merdeka. Bebas mungkin kata yang buruk, tapi menurut saya seks itu harus diputuskan secara merdeka. Mau pakai Sado Masokis boleh, tapi harus dibuat lewat keputusan yang merdeka, tidak boleh diatur oleh negara. Jadi orang akan memilih apakah dia ingin bermain menjadi budak-budakan… ya nggak apa-apa… itu keputusan bebas. Itu harus diatur oleh dirinya sendiri, bukan kehendak Negara atau kekuatan lain di luar itu.
DW: Apakah anda mendukung seks bebas?
Ayu Utami: Orang Indonesia selalu menentang seks bebas, tapi apa yang mereka maksud tidak jelas. Ketika orang bicara seks bebas yang mereka maksud adalah seks remaja yang belum menikah. Padahal suami dan istri juga melakukan perselingkuhan, tapi itu biasanya tidak dibicarakan. Ini menurut saya berasal dari ketidakmampuan orang untuk mengakui bahwa perselingkuhan terjadi di mana-mana, dan hubungan seks di luar pernikahan itu terjadi dimana-mana dan tidak semuanya buruk. Orang tidak mau mengakui bahwa tidak semuanya buruk. Saya berani mengakuinya, tapi jarang orang mengakui apalagi kalau diwawancara di televisi. Jadi ada ketakutan untuk mengakui bahwa hubungan seks di luar pernikahan itu ada yang jelek, tapi ada juga yang tidak jelek. Ketidakberanian untuk mengakui inilah yang melahirkan sikap formalis yang ingin selalu menghukum semua hubungan seks di luar pernikahan.
Ayu Utami
03:15
DW: Apa bentuk ketidakterusterangan orang Indonesia dalam soal seks?
Ayu Utami: Misalnya masih ada rumah sakit yang menanyakan: masih nona atau sudah nyonya? Padahal maksudnya sudah berhubungan seks atau belum. Orang enggan menggunakan istilah hubungan seks, tapi mereka menanyakan apakah sudah melakukan hubungan suami istri? Hehehe…padahal kalau belum menikah dan melakukan seks kan artinya bukan melakukan hubungan suami istri dong hehehe... Dokter kelamin juga tidak berani bertanya: suaminya suka menyeleweng atau enggak? Mereka biasanya bertanya: suami sering keluar kota bu? Jadi kacau deh…Kalau suaminya Pilot atau Pelaut gimana dong hahaha... Bahkan di tempat resmi seperti itu, orang tidak berani bicara terus terang.
Mengungkap Sejarah Mainan Seks
Di dunia modern, mainan seks seperti vibrator dianggap punya satu tujuan: membawa kenikmatan. Dahulu, vibrator diciptakan sebagai alat kontrol laki-laki atas seksualitas perempuan.
Foto: Getty Images/AFP/F. Guillot
Dildo pertama di dunia: Serba alami
Dari pisang mentah hingga kotoran unta kering dilapisi resin - inilah alat bantu seksual buatan orang Yunani kuno dan Mesir purbal. Bahan yang digunakan untuk membuat dildo di antaranya: batu, kulit atau kayu. Dildo pertama di dunia ditemukan di Jerman. Usianya sekitar 28.000 tahun. Objek batu sepanjang 20 cm itu tidak hanya digunakan sebagai mainan seks, tetapi juga untuk menyalakan api.
Foto: Phallus von der Hohle Fels/J. Lipták/Universität Tübingen
Terbuka lebar untuk kenikmatan
Dildo diperkirakan sudah ada sejak 1400 tahun sebelum Masehi. Berasal dari kata Latin "dilatare", yang berarti "untuk membuka lebar" dan dalam bahasa Italia disebut "diLetto", yang berarti "menyenangkan." Pada zaman Renaisans, alat bantu seksual tersebut biasanya terbuat dari kulit. Sementara, minyak zaitun digunakan sebagai pelumas.
Foto: Vassil
Libido perempuan ? Ini histeria!
Hingga sekian lamanya. hubungan seksual diartikan sebagai upaya penetrasi sampai orgasme pria tercapai. Pandangan umum ini dulu mengabaikan kebutuhan seksual perempuan atas orgasme. Strategi pria? Mencap hasrat perempuan sebagai ‘penyakit jiwa’ yang disebut “histeria”. Resep yang ditawarkan: pernikahan dan harta. Makna “histeria” berubah seiring zaman.
Foto: Fleury/Siegfried Giedion
Meja Manipulator, pengendali orgasme perempuan
Histeria yang dianggap ‘penyakit jiwa’ saat itu mewabah. Kemana harus pergi ketika Anda’ sakit ‘ini? Ke dokter atau bidan. Mereka akan melakukan pijat genital untuk "menyembuhkan" histeria. Karena tidak ada yang benar-benar ingin memainkan jari jemari mereka pada alat kelamin perempuan, maka konsumsi "alat bantu“ pun melonjak.
Foto: George Henry Taylor
Dari kaku hingga bergetar: dildo dan vibrator
Perempuan kaya secara rutin “berobat“ mengatasi “penyakit“ histeria-nya. "Dokterpun menyadari kebutuhan untuk membuat “pengobatannya” lebih efisien dan manjur. Dr. Joseph Mortimer Granville dari Inggris, mempatenkan vibrator elektromekanis pertama pada tahun 1880-an. Dengan temuan itu, orgasme wanita bisa dicapai dalam tempo 10 menit.
Foto: Collections of The Bakken Museum, Minneapolis, USA
"Membantu Kesehatan" dan kebahagiaan ibu rumah tangga
Pada penghujung abad ke-20, perusahaan memproduksi vibrator untuk penggunaan pribadi. Di samping produk ceret teh, toaster roti dan mesin jahit, dildo diiklankan di majalah-majalah perempuan sebagai "alat bantu kesehatan". Dokter tidak mengembangkan dildo secara serius karena takut jika perempuan tak lagi membutuhkan lelaki untuk orgasme. Ternyata, priapun tidak membutuhkan perempuan untuk itu
Foto: Sears, Roebuck and Company Catalog
Takut kehilangan seksualitas perempuan
Sejak 1920, vibrator tak lagi disamarkan sebagai alat bantu kesehatan, setelah digunakan sebagai mainan seks di film porno. Tahun 1950, riset Kinsey membuktikan sesuatu yang saat itu tak terbantahkan: bahwa lebih dari 70% perempuan tidak mengalami orgasme murni melalui penetrasi pria. Ini menguntungkan produsen vibrator, yang dalam strategi iklannya menjanjikan 50 kali orgasme berturut-turut.
Foto: picture alliance/dpa/P. Grimm
Beragam mainan seks modern
Di masa kini, beragam mainan seks dijual dalam berbagai bentuk dan mudah ditemukan di toko-toko untuk orang dewasa. Peruntukannya secara umum adalah untuk membantu meningkatkan kepuasan seksual pasangan maupun diri sendiri.
Foto: Getty Images/AFP/F. Guillot
8 foto1 | 8
Ayu Utami lahir dalam tradisi keluarga Katolik yang saleh. Ia mengaku bahwa Injil sangat mempengaruhi pembentukan dirinya, selain buku filsafat Pengantar Linguistik Umum karya Ferdinand de Saussure dan Psikoanalisis karangan Sigmund Freud.
Alkitab, kata Ayu, telah membentuk imajinya semasa kecil dan memperkenalkan pemahaman dasar bahwa kasih itu lebih besar dari hukum, bahkan lebih penting dari Iman dan harapan.
“Itu penting bagiku, karena artinya lebih baik orang berbuat baik daripada beriman,“ kata Ayu.
Ketika Berganti Keyakinan
Mereka pindah agama karena kehendak mereka sendiri. Namun hal ini kerap menuai ketidakpahaman atau bahkan penolakan dari keluarga dan lingkungannya. Demikian pula yang dialami mereka di Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa
Sebuah langkah besar
Ketika David Stang keluar Gereja Katolik, pada awalnya keluarganya syok. Dulu, waktu remaja, ia bahkan menjadi putra altar di gerejanya. Ia pun rajin membaca Alkitab. Ia merasa tidak cocok. Ia bercerita: "Saya dapat memahami, pastur tidak dapat menceritakan kepada saya tentang pasangan, misalnya."
Foto: DW/K. Dahmann
Tumbuh di hati
Dari kekecewaannya terhadap gereja Katolik, David Stang mulai melakukan pencarian makna pada agama-agama lain. Sampai akhirnya ia bertemu dengan seorang pengacara Jerman, yang masuk agama Islam. "Dia membuat saya apa mengenal Islam dan nilai-nilai yang terkait dengan itu," kata pria itu. "Dan di sana saya menemukan makna bagi diri saya lagi.“
Foto: DW/K. Dahmann
Sebuah proses yang panjang
Bagi David Stang, masuk agama Islam berarti proses pembelajaran lagi: "Awalnya, saya pikir jika masuk Islam, maka Anda harus menjauhi alkohol, makan babi dan memakai janggut. Tapi pengacara yang memperkenalkannya dengan Islam menunjukkan kepadanya bahwa yang terpenting adalah perasaan betapa menyenangkan untuk menjadi seorang Muslim. Sisanya tinggal mengikuti."
Foto: DW/K. Dahmann
Kompromi iman
Sebagai kaum profesional, sehari-hari David Stang mengalami kemacetan antara Hannover dan kota kelahirannya Bonn. Lima kali sehari untuk berdoa tidak selalu memungkinkan baginya, maka ia kemudian memperpanjang doa di pagi dan sore hari. Untuk alasan profesional janggutanya pun ia pangkas. Yang penting, katanya, "mengintegrasikan iman ke dalam kehidupan."
Foto: DW/K. Dahmann
Penolakan Islam radikal
Terhadap tindakan kekerasan yang dilakukan kaum Salafi di Bonn pada tahun 2012, atau teroris radikal, ia menjauhkan diri: "Jika agama itu membenarkan apa yang dilakukan teroris, misalnya memasang bom di sekitar leher, saya tak ingin berurusan dengan hal semacam itu.“
Foto: picture-alliance/dpa
Meninggalkan gereja
Ute Lass tumbuh dalam keluarga Katolik, tapi menurutnya gereja membatasinya. Ia bermimpi belajar teologi: “Tapi sebagai seorang teolog, saya tidak bisa berperan banyak dalam Katholik . Ia kemudian pindah gereja.
Foto: DW/K. Dahmann
Rumah baru
Lewat suaminya, yang dibaptis sebagai Protestan, Ute cepat menemukan kontak ke gereja Protestan. Anaknya diikutsertakan dalam kelompok bermain , diapun mencari kontak untuk ikut dalam paduan suara gereja. Namun butuh waktu lima tahun sampai dia memutuskan untuk membuat "langkah besar". Pendeta Annegret Cohen (kiri) dan Nina Gutmann (tengah) menemaninya dalam pertarungan batin ini.
Foto: DW/K. Dahmann
Sikap toleran
Keluarga dan teman-teman bereaksi positif. "Mereka mengatakan , ini jauh lebih cocok! " Bagaimana dengan tempat kerjanya, organisasi bantuan Katholik Caritas? Ute Lass mendapat lampu hijau. Mereka mengatakan, adalah penting bahwa Anda tetap dibaptis sebagai seorang Kristen dan ke gereja.
Foto: picture-alliance/dpa
Disambut
Di gereja Protestan, Ute Lass disambut dengan tangan terbuka. Dengan sukacita ia menangani hal seperti misalnya bazaar gereja. Apakah ia kadang merindukan kehidupannya sebagai umat Katholik?Jawabnya: “Saya memiliki iman yang kuat terhadap Bunda Maria, yang perannya tak seperti di gereja Protestan," katanya. “Tapi untuk beberapa hal, saya tetap seperti itu.“
Foto: DW/K. Dahmann
Memfasilitasi masuknya anggota
Selama bertahun-tahun, gereja-gereja Kristen melaporkan bahwa jumlah jemaatnya menurun: Semakin banyak orang keluar gereja, entah karena alasan agama atau hanya untuk menghindari gereja. Dalam rangka memfasilitasi masuknya anggota baru, gereja-gereja di Jerman menyambut baik, seperti di Fides, Bonn dimana pastur Thomas Bernard (kanan) bekerja.
Foto: DW/K. Dahmann
Akibat skandal?
Gereja Katolik dalam beberapa tahun terakhir mengalami berkurangnya jumlah umat. Banyak orang percaya, ini terjadi setelah sejumlah kasus pelecehan seksual dalam biara. "Skandal yang substansial," Thomas Bernard mengakui. "Kami telah demikian kehilangan daya tariknya." Meskipun berita di media menghancurkan nama gereja, dia yakin: "Iman dapat memberikan dukungan."
Foto: DW/K. Dahmann
Membuka pintu iman
Salah satu alasan mengapa orang bergabung dengan Gereja Katolik saat ini, menurut Thomas Bernard adalah liturgi. "Banyak orang mengagumi perayaan ibadah," katanya. Reformasi di tubuh gereja seperti ynag dilakukan paus yang baru, diharapkan menyebabkan banyak orang yang telah keluar dari Katholik, kembali menemukan gereja.
Foto: DW/K. Dahmann
Permohonan untuk kebebasan beragama
Orang-orang yang telah mengubah agama mereka, pernah ditampilkan dalam sebuah pameran di Munchen. Pameran ini menunjukkan permohonan untuk kebebasan hak asasi manusia, termasuk kebebasan memilih agama.
Foto: Jüdisches Museum München 2013
Bayipun ‘pindah agama‘
Gambar ini menunjukkan nasib putri Jennifer dan Ricky Grossman: Bayi tidak diakui sebagai Yahudi , karena ibunya bukan Yahudi. Oleh karena itu ibunya harus masuk Yahudi dulu, karena itulah syarat untuk bisa diterima sebagai anggota penuh dari komunitas Yahudi.
Foto: Jüdisches Museum München 2013
14 foto1 | 14
DW: Apakah anda masih percaya Tuhan?
Ayu Utami: Ya, saya percaya pada sesuatu yang tidak kita ketahui. Artinya, saya percaya bahwa ada sesuatu di luar batas pengetahuan kita. Orang boleh menyebutnya Tuhan. Tapi buat saya, sesuatu itu tidak harus disembah. Seharusnya, kesadaran mengenai sesuatu itu membuat kita rendah hati bahwa selalu ada yang tidak kita ketahui, bahwa pengetahuan kita selalu hanya sebagian. Maka kita tidak bisa merasa benar sendiri.
DW: Bagaimana anda mendamaikan pandangan Katolik yang konservatif dalam urusan seks dengan pandangan dunia anda yang "bebas"?
Ayu Utami: Dalam soal seks dan kebebasan, nilai ideal saya sesungguhnya Katolik konservatif; yaitu bahwa perkawinan itu monogami dan tak bercerai. Saya juga akan mengatakan bahwa aborsi adalah hal yang buruk. Tapi itu adalah yang ideal. Sementara manusia adalah proses. Manusia belajar melalui proses. Dalam proses ia harus terus diampuni dan diberi kesempatan, bukan dihukum. Buat saya agama itu menjaga nilai-nilai ideal yang sebaiknya tidak dikompromikan. Tapi hidup manusia juga ada di wilayah non agama. Wilayah itu harus diatur dengan hukum-hukum sekular. Hanya dengan memisahkan wilayah sekular dari agama, kita bisa memiliki kedua-duanya dalam bentuk yang terbaik. Dengan memisahkan wilayah, agama boleh mengibarkan nilai-nilai ideal yang tidak dikompromikan sekaligus tanpa kekuatan untuk menghukum manusia. Dari dulu kalau ditanya tentang perbuatan saya yang melanggar aturan agama, saya selalu jawab: saya mendahulukan nurani dari aturan apapun. Jika suara hati saya mengatakan sesuatu tidak adil, maka jika perlu saya melawan agama.
Ayu Utami adalah mantan wartawan majalah Forum Keadilan , pendiri Aliansi Jurnalis Independen AJI, aktif di Komunitas Utan Kayu dan Salihara. Menulis “Saman” 1998, “Larung” 2001, “Si Parasit Lajang” 2003, “Bilangan Fu” 2008, “Manjali dan Cakrabirawa“ 2010, "Cerita Cinta Enrico" 2012, "Soegija: 100% Indonesia“ 2012, ”Lalita“ 2012, “Pengakuan eks Parasit Lajang" 2013.
Apa Yang Terjadi pada Tubuh, Jika Anda Puasa Seks?
Banyak situasi yang membuat Anda terpaksa tak lagi berhubungan seks, misalnya berpisah dengan pasangan, hubungan jarak jauh, dan lainnya. Tapi tahukan Anda, apa yang terjadi pada tubuh ketika berhenti melakukan seks?
Foto: Colourbox
1. Tidak, vagina tak bertambah "sempit"
Berpantang dari seks tidak membuat organ intim perempuan jadi semakin "sempit." Itu hanya mitos. Vagina elastis. Tapi berhenti berhubungan seks sementara waktu bukan berarti mengembalikan keperawanan. Yang terjadi adalah, jaringan lapisan vagina tak lagi terbiasa rileks dalam menanggapi rangsangan maupun penetrasi, sehingga ototnya perlu dilatih lagi saat kembali berhubungan seks.
Foto: Colourbox
2. Pada pria, berpotensi disfungsi ereksi
Aktivitas seksual secara teratur memiliki efek positif pada kemampuan ereksi pria. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Medicine, pria yang jarang atau berhenti berhubungan seks lebih berisiko mengalami disfungsi ereksi dibanding pria yang melakukannya secara rutin. Penis terdiri dari otot. Seperti halnya olahraga, seks secara teratur mengencangkan otot.
Foto: Fotolia/Atlantis
3. Sistem kekebalan tubuh jadi lebih rentan
Para peneliti di Wilkes University Pennsylvania menemukan bahwa orang yang berhubungan seks sekali atau dua kali seminggu daya tahannya lebih tinggi terhadap virus atau kuman, dibanding yang jarang berhubungan intim. Jika tak berhubungan seks, perbanyaklah olahraga dan minum multivitamin.
Foto: Colourbox
4. Libido nenurun
Terdapat kontroversi mengenai itu. Beberapa ahli menyebutkan aktivitas seksual rutin "menyalakan" libido. Berhenti melakukannya bisa mengurangi hasrat dan hambat respon hormonal untuk gairah. Jika berhenti seks, tubuh dan pikiran menyesuaikan diri dengan kehidupan baru.Namun pakar lain tak setuju dengan hal itu. Menurut mereka, hal itu dikembalikan lagi pada pengalaman individu itu sendiri.
Foto: imago/emil umdorf
5. Bisa menjadi stres
Berhubungan seks bisa melepas stres dan ketegangan dalam tubuh secara fisik dan emosional. Penelitian menemukan bahwa orang yang tak melakukan hubungan seksual secara teratur memiliki tekanan darah yang lebih tinggi dalam menanggapi stres daripada orang yang melakukannya. Olahraga bisa menjadi alternatif untuk mengurangi rasa stres ini.
Seks membantu melepas rasa resah. Para peneliti Skotlandia menemukan orang-orang yang tidak memiliki kehidupan seksual lebih mereka berat menghadapi situasi sulit, dibanding mereka yang berhubungan seksual paling tidak dua minggu sekali. Sebab, saat berhubungan seks, otak melepaskan hormon pemicu rasa senang, seperti endorfin dan oksitoksin.
Foto: Fotolia/Yuri Arcurs
7. Jantung jadi lebih berisiko
Kehidupan seksual yang baik sangat terkait dengan kesehatan jantung. Anda bisa menyeimbangkannya dengan olahraga. Jantung akan kembali sehat daripada sebelumnya, ketika Anda berhenti berhubungan seks.
Foto: Fotolia/Dmytro Tolokonov
8. Memerlukan pelumas tambahan
Berhubungan seks secara teratur pada dasarnya adalah cara ‘memanaskan‘ organ seksual. Ahli kesehatan seksual menunjukkan bahwa proses pelumasan gairah dapat dipicu dari seks yang rutin. Jika Anda berhenti untuk sementara waktu, Anda mungkin perlu sedikit bantuan pelumas ekstra di 'wilayah intim'.
Foto: picture-alliance/dpa/D. Karmann
9. Menurunkan risiko infeksi saluran kemih dan penyakit menular seksual
Infeksi saluran kemih sering disebabkan oleh perpindahan bakteri ke saluran kemih akibat berhubungan seks. Tidak berhubungan seks mengurangi resiko ini. Selain itu, juga menghindarkan dari risiko penyakit menular seksual.
Para ilmuwan telah menunjukkan bahwa aktivitas seksual meningkatkan pertumbuhan neuron di hippocampus otak. Berhenti seks tidak membuat otak tumbuh sama sekali. Jika tiba-tiba Anda menjadi sangat produktif dan menyelesaikan teka-teki silang untuk pertama kalinya dalam enam minggu tak berhubungan seks, bisa jadi hanya karena Anda merasa bosan.