75 tahun lalu, di jurang Babyn Jar di Ukraina terjadi pembunuhan masal terbesar selama Perang Dunia II. Yang jadi korban bukan warga Yahudi saja.
Iklan
Wassili Michailowski ingat jelas hari itu, akhir September tahun 1941. Waktu itu ia baru berusia empat tahun. Seluruh warga Yahudi diperintahkan pergi ke jurang Babyn Jar di pinggiran kota. Ibunya sudah meninggal, dan pengasuhnya diperintahkan membawanya ke sana, bersama ribuan orang lainnya. Dekat jurang, mereka diperintahkan berbaris dan dipukuli serta dihela sejumlah tentara NAZI ibaratnya binatang.
Yang terjadi di lokasi itu adalah pembunuhan masal terbesar sepanjang Perang Dunia II. Dalam dua hari, hampir 34.000 orang Yahudi dibantai. Laki-laki, perempuan, anak-anak. Semakin dekat arak-arakan orang ke jurang, mereka bisa mendengar dengan jelas jeritan dan tangisan. Tapi suara pesawat terbang menutupi suara-suara lain, dan suara musik terdengar di udara, demikian Michailowski.
Ukraine: Massacres of the Jews
04:31
Diskusi panjang soal monumen peringatan
Selama beberapa dasawarsa, peristiwa di Babyn Jar sama sekali tidak disinggung di buku sejarah Ukraina. Awalnya pemerintah Uni Sovyet menolak mengakui terjadinya pembunuhan masal itu. Ketika akhirnya sebuah monumen didirikan, Moskow mengklaim para korban genosida itu adalah warga Uni Sovyet.
Ketika Uni Sovyet hampir bubar, beberapa kelompok Yahudi mendirikan monumen tak jauh dari jurang. Setelah Ukraina merdeka, pemerintahnya mengadakan upacara peringatan resmi untuk hari mengerikan tersebut.
Memperingati 75 tahun peristiwa itu, pemerintah Ukraina dan masyarakat internasional menggelar banyak acara. Antara lain konferensi, pemutaran film, konser-konser dan pameran. Presiden Jerman Joachim Gauck juga akan ikut upacara penutupan rangkaian peringatan. Beberapa kelompok Yahudi ingin mendirikan museum Holocaust di dekat lokasi itu.
Korbannya bukan warga Yahudi saja
Tapi masalah timbul karena yang jadi korban pembunuhan masal bukan kaum Yahudi saja. Memang yang paling besar jumlahnya adalah orang Yahudi, tapi ada juga korban etnis Roma, tawanan perang,serta orang yang sakit jiwa dan cacat tubuh. Kesulitan lain adalah, beberapa kelompok nasionalis Ukraina juga ingin memperingati kelompok yang berperan kontroversial selama Perang Dunia II. Yaitu anggota Organisasi Nasionalis Ukrain (OUN). Menurut sejarahwan, gerakan itu juga ikut berperan dalam pembantaian warga Yahudi.
"Peringatan ini harus digunakan untuk menciptakan diskusi luas tentang pembantaian warga Yahudi selama Perang Dunia II dan kebencian rasial dan bahayanya," kata Adrian Karatnycky, salah satu direktur pusat pertemuan Ukraina-Yahudi. "Ini akan jadi peringatan bagi korban, dan pelajaran bagi yang masih hidup."
Hidup dengan kenangan suram
Wassili Michailowski adalah salah satu yang selamat dari peristiwa pembunuhan di Babyn Jar, yang sekarang masih hidup. Setelah lolos, pengasuhnya berhasil menemukannya di sebuah rumah yatim-piatu, yang menyembunyikan sejumlah anak Yahudi.
Hitler dan Perang Dunia II
1 September 1939 Hitler memerintahkan pasukan Jerman menyerang Polandia. Itulah awal Perang Dunia II yang berakhir dengan kapitulasi Jerman, 8 Mei 1945.
Foto: AP
1939 Serangan ke Polandia
Tanggal 1 September 1939, Hitler memerintahkan serangan ke Polandia, dengan alasan membalas serangan Polandia ke wilayah Jerman. Tapi itu hanya alasan yang dibuat-buat. Inggris dan Perancis, yang menjadi sekutu Polandia, tanggal 3 September menyatakan perang terhadap Jerman.
1939 Soviet masuk Polandia timur
Polandia tidak mampu menghadapi militer Jerman yang punya persenjataan modern. Hanya dalam waktu lima minggu, pasukan Polandia dikalahkan. Tanggal 17 September, pasukan Soviet menduduki Polandia timur, sesuai kesepakatan yang dibuat dengan Jerman.
Foto: AP
1940 Duduki Denmark dan Norwegia
Pasukan Jerman Wehrmacht menduduki Denmark April 1940, selanjutnya bergerak menuju Norwegia. Negara ini penting sebagai pemasok bahan mentah untuk industri senjata Jerman. Inggris bermaksud menghentikan serangan itu dan mengirim pasukan ke Norwegia. Tapi Norwegia akhirnya menyerah.
1940 Menyerang Belanda
Di front barat, pasukan Jerman dan Perancis terlibat pertempuran sengit selama delapan bulan. Bulan Mei 1940, Jerman menyerang negara-negara tetangga yang selama itu netral, Belanda, Luksemburg dan Belgia, untuk menghindari pasukan Perancis.
Foto: picture alliance/akg-images
1940 Menuju Paris
Jerman berhasil menggempur pertahanan Perancis dari belakang dan bergerak cepat menuju Paris. 22 Juni 1940, Perancis menyatakan kapitulasi dan terpecah dua. Satu bagian diduduki pasukan Hitler, bagian lain dideklarasikan sebagai Republik Vichy yang dipimpin Jendral Petain.
Foto: ullstein bild/SZ Photo
1940 Serangan udara ke Inggris
Setelah menang atas Perancis, Hitler memutuskan untuk menyerang Inggris. Pesawat-pesawat Jerman membom kota-kota Inggris, seperti Coventry. Angkatan udara Inggris terlibat pertempuran sengit dengan angkatan udara Jerman di selat Inggris. Jerman kalah dan menarik angkatan udaranya.
Foto: Getty Images
1941 Afrika, Balkan dan Soviet
Setelah kalah dalam perang udara dengan Inggris, Hitler mulai berpaling ke selatan dan timur. Ia mengirim pasukan ke Afrika utara, ke wilayah Balkan dan ke Uni Soviet. Jerman lalu membentuk poros militer dengan Italia dan Jepang.
1941 Ke Yugoslavia dan Yunani
Awal 1941, Hitler menyerang Yugoslavia dan Yunani, yang menjadi pangkalan pasukan Inggris. Jerman melakukan salah satu operasi pendaratan terbesar di pulau Kreta, Mei 1941.
Foto: picture-alliance/akg-images
1941 Operasi Barbarossa
Juni 1941, Jerman membuka serangan ke Uni Soviet, yang dikenal sejarah dengan "Operasi Barbarossa". Operasi militer ini dicatat sebagai salah satu yang paling brutal. Tentara Jerman melakukan berbagai kejahatan perang. Jerman juga menyatakan perang terhadap Amerika Serikat.
Foto: Getty Images
1942 Pembasmian etnis
Di Eropa timur, rejim Nazi Hitler mendirikan kamp-kamp penampungan seperti di Auschwitz-Birkenau. Lebih dari enam juta orang tewas dalam aksi pembasmian etnis yang dilakukan Nazi. Mereka ditembak, dibunuh dengan gas, atau mati karena kelaparan dan sakit.
Foto: Yad Vashem Photo Archives
1944 Pendaratan sekutu di Normandy
Pagi hari 6 Juni 1944, pasukan sekutu dari Amerika Serikat, Inggris dan Kanada melakukan pendaratan di pantai Normandy (Normandia) di Perancis utara. Inilah awal dari kekalahan Jerman terhadap pasukan sekutu di sektor barat.
Foto: Getty Images
1945 Kapitulasi Jerman
8 Mei 1945, Nazi Jerman menyatakan kapitulasi tanpa syarat. Panglima perang Jerman, Jendral Wilhelm Keitel, menandatangani kapitulasi di Berlin. Sebelumnya, Hitler melakukan bunuh diri pada 30 April. Setelah enam tahun dilanda perang, sebagian besar Eropa tinggal reruntuhan.
Foto: picture-alliance/dpa
12 foto1 | 12
Wassili akhirnya diadopsi sebuah keluarga. Ayah angkatnya menyelamatkan dua perempuan Yahudi, yaitu perempuan yang kemudian jadi istrinya dan ibu perempuan itu. Wassili sekarang masih tinggal di apartemen keluarganya. Jaraknya hanya sekitar 100 meter dari dari jalanan tempat dia dulu bersama pengasuhnya lewat dalam perjalanan ke Babyn Jar.
Sekarang ia tidak banyak memikirkan lagi kasus genosida masa lalu. Ia kinib sibuk memikirkan nasib warga Ukraina Timur, di mana pertempuran masih berkecamuk. Terutama anak-anak yang harus mengalami perang, seperti ia 75 tahun lalu. Wassili bertanya, bagaimana anak-anak, terutama yang kehilangan orang tua, menghadapi situasi itu. "Menjadi anak yatim-piatu mengerikan, orang tidak bisa membayangkan bagaimana buruknya situasi itu."
Penulis: David Stern (ml/ap)
Perang Dunia II di Eropa
1 September 1939, Adolf Hitler memerintahkan angkatan perang Jerman menyerang Polandia. Hingga 8 Mei 945 - hari pembebasan dari kediktatoran Hitler - rakyat Eropa terus terlibat perang.
Foto: AP
1939 Polandia Diserang
Polandia tak berkutik atasi serbuan angkatan perang Jerman dengan perlengkapan militer lebih hebat, dan ditaklukan hanya dalam waktu 5 minggu. Seminggu sebelum serangan pada 17 September Uni Sovyet menguasai Polandia Timur, sesuai kesepakatan rahasia dengan Kerajaan Jerman.
Foto: AP
1940 Beneluks Diserbu
Tanggal 10 Mei angkatan perang Jerman menyerbu negara-negara netral Belanda, Belgia dan Luksemburg. Dalam beberapa hari tiga negara ditaklukan. Dengan itu Jerman bisa menghindar dari lini pertahanan Perancis.
Foto: picture alliance/akg-images
1940 Perancis Diduduki
Pertengahan Juni, ibukota Perancis, Paris berhasil diduduki. Tanggal 22 Juni Perancis menyatakan takluk dan dibagi dua: Bagian yang diduduki Nazi Jerman dan Perancis-"Vichy"-yang dikuasai pemerintahan boneka di bawah jenderal Pétain.
Foto: ullstein bild/SZ Photo
1940 Inggris Dibombardir via Udara
Hitler kemudian menyerang Inggris. Pesawat pembom memporak-porandakan kota-kota di Inggris, misalnya Coventry yang jadi tumpukan puing. Perang udara juga berkecamuk di kawasan selat Chanel Antara Perancis Utara dan Inggris Selatan.
Foto: Getty Images
1941 Yugoslavia Diserang
Awal tahun Hitler memerintahkan serangan ke Yugoslavia yang menyatakan diri keluar dari pakta tiga negara. Juga Yunani dimana pasukan Inggris diposisikan tidak luput dari serbuan. Serangan besar-besaran lewat darat dan udara membuat Yugoslavia dan Yunani takluk.
Foto: picture-alliance/akg-images
1941 Uni Soviet Digempur
"Operasi Barbarossa" merupakan kode untuk menggempur Uni Soviet pada 22 Juni 1941. Propaganda Nazi menyebutnya operasi untuk memperluas wilayah ke timur. Realitanya ini perang untuk pembantaian, dimana serdadu Nazi Jerman melakukan banyak kejahatan perang.
Foto: Getty Images
1942 Kekalahan di Afrika Utara
Hitler kirim pasukan tambahan untuk "Afrikakorps" guna tingkatkan serangan terhadap serdadu Inggris di Afrika Utara. Cukup lama Inggris terdesak, hingga pertempuran hebat kedua kalinya El Alamain akhir 1942. Kini situasi terbalik, serdadu Jerman yang mulai terdesak dan Afrikakorp menyerah kalah 13 Mei 1943.
Foto: Getty Images
1943 Kapitulasi di Stalingrad
Simbol perubahan total dalam perang adalah kekalahan serdadu Jerman dalam perang di Stalingrad Februari 1943. Saat menyatakan kapitulasi, sedikitnya sudah 700.000 orang tewas dalam perang itu, mayoritasnya Tentara Merah Uni Soviet. Kekalahan ini mengguncang moral perang serdadu Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa
1943 Italia Sepakati Gencatan Senjata
September 1943 tentara sekutu memasuki daratan Italia. Pemerintah di Roma menyepakati gencatan senjata. Hitler tetap memerintahkan pendudukan Italia. Serdadu Jerman menebar kengerian dan ketakutan di seluruh Italia, ketika pasukan sekutu dengan susah payah bergerak maju di selatan negara ini.
6 Juni pagi pasukan Amerika Serikat, Inggris, Kanada dan negara lainnya mendarat di pantai Normandia, Perancis Utara. Pimpinan militer Jerman sudah memperhitungkan pendaratan ini, namun posisinya jauh di arah timur. Tentara Sekutu menyerbu dari arah barat dan pelan tapi pasti mendesak Hilter untuk tekuk lutut.
Foto: Getty Images
1944 Bertahan di Ardennes
Angkatan perang Jerman pada musim dingin 1944/45 melakukan serangan balasan habis-habisan di Ardennes Belgia. Mula-mula tentara sekutu terdesak, tapi pertahanan Jerman di bagian barat itu akhirnya berhasil díbobol. Tentara sekutu kini melaju menduduki satu persatu kawasan "Jerman Raya" dari arah barat maupun timur.
Foto: imago/United Archives
1945 Kapitulasi
8 Mei 1945 Nazi Jerman menyatakan kapitulasi tanpa syarat. Hitler pada 30 April bunuh diri agar terhindar dari penangkapan tentara sekutu. Eropa jadi puing dan reruntuhan akibat 6 tahun perang. Lebih 50 juta tewas akibat perang Dunia II. Jenderal Wilhelm Keitel pada Mei 1945 menandatangani pernyataan kapitulasi di Berlin.