Badai membawa petaka dan anugerah sekaligus. Sebuah studi yang dirilis ilmuwan AS mengungkap, wilayah rawan badai tengah menjauh dari ekuator dan mendekati kawasan pasifik serta selatan Samudera Hindia.
Iklan
Penduduk di kawasan Samudera Pasifik dan Hindia harus bersiap diri. Ilmuwan AS mengungkap, wilayah rawan badai tropis semakin menjauh dari garis Khatulistiwa. Menurut Badan Oseanografi AS, siklon tropis bergeser setiap sepuluh tahun lebih dari 50 kilometer ke arah kutub, selama 30 tahun terakhir.
Sementara di belahan utara, badai bergerak sejauh 53 kilometer ke arah Kutub utara, sedangkan di belahan bumi selatan 62 kilometer ke arah benua Antartika.
Kawasan rawan badai adalah wilayah perairan yang secara rutin memproduksi siklon paling kuat di muka bumi. Di kawasan ini badai biasanya mencapai intensitas tertinggi.
Minim Badai Tidak Menguntungkan
Pergeseran tersebut diduga disebabkan oleh perubahan iklim, yang meliputi aktivitas manusia seperti pembakaran minyak.
Ilmuwan mencatat pergeseran terutama ditemui di kawasan Pasifik dan selatan Samudera Hindia. Di perairan Atlantik sebaliknya tidak ditemukan adanya perubahan. Sementara di utara Samudera Hindia, kawasan rawan badai bahkan bergerak sebaliknya ke arah garis Khatulistiwa.
Dampaknya, sebagian kawasan yang selama ini aman dari badai dan siklon, bakal sering berhadapan dengan bencana semacam itu, kata ilmuwan. Sebaliknya penduduk yang tinggal sejajar dengan garis Khatulistiwa akan semakin jarang dihampiri badai. Kerugiannya adalah, karena badai acap membawa curah hujan tinggi ke wilayah sekitar, menghilangnya siklon bisa berujung pada kelangkaan air atau musim kemarau berkepanjangan.
Jepang dan Korsel Terancam
"Kami menemukan bahwa wilayah tropis semakin tidak ramah buat siklon dan sebaliknya garis lintang di atas semakin ramah," kata Jim Kossin, peneliti atmosfer di National Climatic Data Center, AS.
"Jadi kawasan seperti Jepang dan Korea Selatan akan semakin terancam," katanya dalam sebuah wawancara. " Sebagai gantinya risiko badai di selatan Filipina berkurang."
Ilmuwan mengamati tren tersebut dengan memakai satelit dan data iklim antara 1982 hingga 2012. Ketika penelitian mendokumentasikan perubahan kawasan rawan badai pada tiga dekade terakhir, trennya sendiri diakui bisa dimulai jauh sebelum penelitian digelar, kata Kossin.
rzn/hp (rtr,dpa)
Kekuatan Mematikan Angin Topan
Angin topan punya kekuatan luar biasa. Dampak yang ditinggalkan adalah kerusakan dan kekacauan. Bagaimana topan terwujud dan apakah ada perbedaannya?
Foto: picture-alliance/dpa
Topan Monster Haiyan
Topan Haiyan yang menyapu Filipina setahun lalu mungkin adalah angin topan terkuat yang pernah terjadi. Kecepatannya mencapai 350 km/jam. Para ilmuwan menduga, perubahan iklim yang menyebabkan angin topan tersebut sedemikian parahnya. Tapi ini belum terbukti. Faktanya, laut semakin hangat dan memanaskan badai.
Foto: Reuters
Badai Tropis
Hurricane, Taifun dan Cyclone, tiga nama untuk fenomena cuaca ekstrim. Di pesisir Amerika Utara diberi nama Hurricane, di Asia Timur atau Asia Tenggara, Taifun dan di kawasan India, disebut Cyclone. Walaupun namanya berbeda, namun terciptanya dengan cara yang serupa, dengan kekuatan penghancur yang sama pula.
Foto: dapd
Mata Badai
Akibat rotasi Bumi aliran udara juga mulai berpusing menciptakan mata badai berdiameter hingga 50 km. Citra mata badai ini menunjukan langit nyaris tidak berawan dan angin mati.
Foto: picture-alliance/dpa
Angin Topan Mencapai Daratan
Jika topan melanda kawasan pesisir, energinya melemah, karena tidak ada lagi suplai uap air panas. Kerusakan hebat biasanya ditimbulkan massa air yang dibawai badai dari laut. Misalnya pada saat topan Nanmadol melanda Cina Agustus 2011. Topan menumpahkan muatan massa airnya, akibatnya hujan lebat merendam kawasan bencana.
Foto: picture-alliance/dpa
Kekacauan Terprediksi
Gelombang pasang setinggi 4 meter, kebakaran, putus aliran listrik, dan tanggul jebol. Sandy melanda dengan kecepatan lebih 145 Kilometer per jam di Amerika Utara. Yang paling parah dilanda topan ini adalah New Jersey dan New York. Penduduk sudah diperingatkan dan dampak kerusakannya tepat seperti yang diramalkan para pakar meteorologi.
Foto: Reuters
Rekor Kecepatan Badai
Akibat udara hangat yang naik ke atas, tercipta semacam belalai khas bagi angin puting beliung atau tornado. Di sini kecepatannya amat fantastis, bisa mencapai 500 km per jam. Tornado di keluarga badai, adalah juaranya dalam hal kecepatan. 'Belalai' ini menyedot semua benda yang ada di lintasannya, dan menggilingnya hingga hancur.
Foto: Fotolia/Daniel Loretto
Dampak Kerusakan
Sebuah Tornado meninggalkan jejak kehancuran di lintasannya sejauh dan selebar beberapa kilometer. Kawasan Midwest di Amerika disebut "JalurTornado" karena terkena bencana alam tersebut hingga ratusan kali dalam setahun. Di sana angin dingin dan kering dari utara, bertemu angin panas dan lembab dari Teluk Meksiko.