1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Badai Usman Serang Filipina

31 Desember 2018

Total korban tewas mencapai 68 orang akibat badai Usman yang menghantam Filipina Sabtu (29/12) lalu. Pemerintah tak memberikan peringatan dini terhadap jenis badai yang membawa hujan deras tanpa angin kencang tersebut.

Philippinen Daet Überflutungen
Foto: Reuters/R. Balidoy

Sebanyak 57 orang tewas di area pegunungan Bicol, tenggara Filipina, sedang 11 lainnya tewas di Samar, pulau terbesar ketiga di Filipina. Badai Usman yang menyerang Filipina tidak disertai angin kencang, seperti kerap terjadi pada badai tropis lainnya, namun badai ini membawa hujan deras yang menyebabkan banjir dan tanah longsor.

‘‘Korban dikhawatirkan akan terus meningkat, karena banyak area yang belum tersisir,‘‘ ujar Claudio Yucot, Direktur Kantor Pertahanan Sipil Bicol. Masyarakat tidak melakukan tindakan preventif karena Badai Usman tidak tergolong sebagai badai topan berbahaya dalam sistem peringatan badai yang dibuat pemerintah.

‘‘Tidak ada peringatan dini terhadap siklon tropis ini dan antisipasi pun tidak dilakukan masyarakat yang sedang berlibur Natal,‘‘ jelas Yucot, seperti dilansir oleh AFP

Meski Badai Usman telah berpindah ke bagian barat Filipina, dampak hujan masih dirasakan wilayah sekitar. Alhasil pertolongan dan proses perbaikan pun terhambat.

Sebanyak 17 orang masih  dalam pencarian dan sekitar 40.000 mengungsi akibat badai ini.

Setiap tahunnya sekitar 20 topan dan badai menghantam Filipina, ratusan orang tewas dan jutaan orang kehilangan harta bendanya. Topan terkuat, Haiyan, yang terjadi 2013 lalu menyebabkan 7360 orang meninggal dan hilang di Filipina.

Bagaimana Angin Tercipta di Bumi?

01:45

This browser does not support the video element.

slc/ts (AFP,Reuters)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait