1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Cina Memata-matai Jerman: Badan Intelijen Luar Negeri BND:

18 Oktober 2022

Kepala BND memperingatkan akan berlanjutnya "kenaifan" terhadap Cina pada sidang parlemen. Mereka juga menyarankan agar tidak memberikan terlalu banyak pengaruh kepada Beijing dalam hal kerja sama dan infrastruktur.

Kamera pengintai dan pengeras suara yang dihiasi bendera Cina
Cina yang otokratis telah melakukan 'operasi mata-mata yang canggih' terhadap angkatan bersenjata Jerman selama bertahun-tahunFoto: Andy Wong/AP Photo/picture alliance

Kepala 'Bundesnachrichtendienst' (BND) atau Federal Intelligence Service, badan intelijen luar negeri Republik Federal Jerman, Bruno Kahl memperingatkan anggota parlemen di Berlin tentang "kenaifan" terhadap Cina dalam dengar pendapat publik tahunan tiga agen mata-mata utama Jerman, Senin (17/10).

Bruno Kahl mempertanyakan kebijaksanaan hubungan yang semakin dekat dengan Beijing, dengan mengatakan "pasti ada ruang untuk perbaikan" ketika berhadapan dengan Cina.

Kahl membuat pernyataan dalam kesaksian yang disampaikan bersama Presiden Kontra Intelijen Militer (MAD) Martina Rosenberg dan Thomas Haldenwang, Presiden Badan Federal untuk Perlindungan Konstitusi (BfV) badan intelijen domestik, dalam dengar pendapat publik tahunan di hadapan Bundestag.

Ketiga pemimpin itu memperingatkan secara khusus tentang ancaman yang ditimbulkan oleh Cina dalam sidang yang mencakup diskusi tentang situasi saat ini dengan Rusia.

Apakah Cina memata-matai Jerman?

Kahl mengkritik anggota parlemen karena tidak menanggapi saran dari badan Intelijen dengan serius di masa lalu, dengan mengatakan Jerman akan lebih baik jika para politisi mengindahkan peringatan daripada "mengabaikan peringatan dinas intelijen sebagai sesuatu yang menakut-nakuti dan menyombongkan diri."

Ketiganya tegas terkait peringatan mereka bahwa politisi dan pemimpin bisnis tidak boleh membuat kesalahan yang sama ketika datang ke Cina. Presiden MAD Rosenberg mengatakan Cina telah melakukan "operasi mata-mata yang canggih" terhadap angkatan bersenjata Jerman selama bertahun-tahun.

Presiden BfV Haldenwang berusaha untuk membuat anggota parlemen terkesan dengan menggunakan metafora lingkungan, ia mengatakan, "jika Rusia adalah badai, Cina adalah perubahan iklim."

Haldenwang, Rosenberg, dan Kahl (kiri ke kanan) memberikan peringatan yang jelas ketika mereka muncul di Bundestag, Senin (17/10)Foto: Mike Schmidt/IMAGO

Jerman menempatkan 'keuntungan di atas keamanan' ketika berhadapan dengan Cina

Presiden BND Kahl mendesak kewaspadaan ketika Berlin berhadapan dengan Beijing, yang bertujuan ingin menjadi pemimpin teknologi global pada tahun 2049. "Saya percaya bahwa perubahan besar dalam kesadaran telah terjadi, tetapi tentu saja ada banyak kepercayaan dan kenaifan di bidang ilmiah, itu tidak pantas."

Selama bertahun-tahun, bisnis Jerman telah banyak berinvestasi di Cina meskipun ada kekhawatiran atas reputasi Beijing yang mencuri teknologi dan pengetahuan dari mitranya, memilih untuk mengejar keuntungan langsung dan mengabaikan masalah yang mungkin muncul kemudian.

Hubungan antara Berlin dan Beijing menjadi tegang akhir-akhir ini, terutama terkait dengan isu-isu seperti kebijakan nol-COVID Cina, meningkatnya ancaman terhadap Taiwan, dan masalah hak asasi manusia atas perlakuan minoritas Muslim Uighur di Provinsi Xinjiang.

Bos intelijen Jerman memperingatkan tentang risiko membiarkan Cina mengambil bagian dalam pembangunan infrastruktur, seperti terminal peti kemas HamburgFoto: Christian Charisius/dpa/picture alliance

BND memperingatkan 'Cina otokratis yang berkuasa secara global'

Kahl mengatakan kepada anggota parlemen bahwa dia memandang kemungkinan Cina untuk terlibat dalam proyek infrastruktur Jerman, seperti usulan 35% saham oleh raksasa pengiriman COSCO di terminal kontainer Hamburg, "sangat kritis."

"Tentu saja pelabuhan, misalnya, adalah jenis infrastruktur kritis yang harus Anda teliti dengan cermat sebelum Anda membuat komitmen,” katanya.

Memperhatikan ancaman yang ditimbulkan oleh "Cina otokratis yang berkuasa secara global," Kahl mengatakan Jerman: "harus siap dengan fakta bahwa ... tuas ekonomi dapat digunakan untuk menegakkan ide-ide Cina. Jika ada perbedaan pandangan politik Jerman di satu sisi dan Cina di sisi lain, maka cara ini juga akan digunakan."

Proyek pelabuhan saat ini ditunda karena kekhawatiran yang diajukan oleh pemerintah federal di Berlin.

bh/ha (AFP, dpa)

 

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait