Bagaimana Gereja Jerman Tangkal Ideologi Ekstrem Kanan
17 April 2024
Gereja secara tegas menolak politisasi agama dan pengaruh ideologi ekstrem kanan. Tapi bagaimana institusi keagamaan terbesar ingin memenuhi tanggung jawabnya melindungi demokrasi dan keragaman di Jerman?
Iklan
Pidato Stephan Kramer mengentak lewat ketegasannya. "Bagaimana nasib demokrasi ke depan, akan bergantung pada kita semua," kata presiden Badan Perlindungan Konstitusi, BfV, itu di hadapan 150 tokoh dan pemuka Gereja Protestan Jerman, EKD, di ibu kota Berlin, pertengahan April silam.
Di sana, dia mengimbau "keberpihakan yang lantang" kepada demokrasi dalam keseharian di gereja, "baik dalam percakapan antara kolega, di dalam keluarga atau di jejaring sosial."
Malam itu EKD membahas bagaimana gereja bisa berperan menanggulang ideologi esktrem kanan dalam kaitannya dengan popularitas Partai Alternative für Deutschland, AfD, yang belakang terus menguat.
Jika survei teranyar mencatat 30 persen warga bekas Jerman Timur memilih AfD, maka patut dipertimbangkan bahwa porsi serupa bisa ditemui pada anggota gereja, kata seorang manajer Diakonia Gereja Protestan, sebuah organisasi bantuan binaan EKD.
Presiden BfV Kramer membenarkan, dirinya telah mengetahui sejak lama adanya kontak antara anggota gereja dengan kelompok ekstrem kanan di Jerman.
7 Fakta AfD: Partai Anti Islam di Jerman
Banyak yang belum tahu, partai AfD yang anti Islam, anti Eropa dan anti imigran didirikan oleh segelintir elite dan profesor. Dengan cepat partai didukung kelompok yang frustrasi terhadap politik pemerintah di Berlin.
Foto: picture-alliance/dpa/K.-D. Gabbert
Didirikan Kaum Elite Jerman
Partai Alternatif untuk Jerman-AfD didirikan oleh kelompok elite, antara lain Bernd Lucke profesor ekonomi makro, Alexander Gauland, mantan sekretaris negara partai Kristen CDU, Konrad Adam, penerbit dan mantan wartawan koran kenamaan FAZ serta politisi dan Doktor ilmu kimia Frauke Petry (foto). Mula-mula program AfD memprotes secara terbuka politik pemerintah Jerman terkait krisis mata uang Euro
Foto: Getty Images/J. Koch
Pendukung Partai AfD
AfD resmi didirikan Mei 2013. Siapa pendukung AfD? Lembaga Riset FORSA menunjukkan, dari pemilu di negara-negara bagian Jerman, 70% pemilih AfD adalah lelaki dari kisaran umur rata-rata dia atas 50 tahun dan tidak terikat salah satu agama. Juga banyak pendukung partai liberal FDP yang menyebrang mendukung AfD. Jumlah anggota partai AfD kini mencapai lebih 17.000 orang.
Foto: DW/B. Gräßler
Partai Populis Kanan Anti Islam
Partai Alternatif untuk Jerman semula menuntut dibubarkannya zona mata uang Euro. Untuk menarik simpati banyak pemilih, AfD memilih retorika sebagai partai populis kanan dan memberi tekanan khusus pada program anti Islam. AfD juga gelar kampanye anti Yahudi dan sentimen rasisme. Inilah resep yang membuat AfD sukses meraih kursi di parlemen Jerman dan parlemen Eropa.
Foto: picture-alliance/dpa/O. Berg
Sukses di Negara Bagian Jerman
AfD raup sukses dalam pemilu regional di sedikitnya 10 negara bagian Jerman. Bahkan di dua negara bagian di kawasan timur Jerman, AfD raih lebih 20 persen suara. Juga di tiga negara bagian di barat, partai anti Islam dan anti Yahudi Jerman ini meraih perolehan suara lebih 12% . Keterangan partai menyebutkan AfD meraih seluruhnya 485 mandat di berbagai parlemen regional dan lokal.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Wolf
Terwakili di Parlemen Eropa
Setahun setelah didirikan, dalam pemilu Parlemen Eropa 2014, ironisnya partai anti Uni Eropa ini meraih 7,1 persen suara. Terwakili dengan 7 mandat di Parlemen Eropa dan diterima bergabung dalam fraksi Konservatif dan Reformis Eropa-EKD. Tahun 2016 AfD diusir dari fraksi EKD setelah anggotanya Beatrix von Stoch dukung usulan penggunaan kekerasan senjata terhadap pengungsi.
Foto: Picture-alliance/dpa
Dimusuhi Partai Mainstream Jerman
Partai AfD dimusuhi partai mainstream, Kristen Demkrat-CDU maupun Sosial Demokrat-SPD. Yang terutama beradu keras lawan keras adalah pengikut partai kiri otonom. Dalam kongres partai di kota Köln baru-baru ini, lebih 50.000 demonstran gelar aksi menentang AfD. Juga partai-partai besar menolak koalisi dengan partai populis kanan ini.
Foto: Reuters/S. Loos
Dipuji di Luar Negeri
Ironisnya, di saat partai dimusuhi banyak kalangan di Jerman, pujian mengalir dari luar negeri, khususnya dari Inggris. Kelompok pendukung Brexit dan yang skeptis terhadap Uni Europa memuji haluan partai AfD. Bahkan seorang tokoh partai anti Eropa di Inggris-UKIP, Douglas Carswell memuji partai populis kanan ini, dengan menyebut, jika ia warga Jerman, pasti memilih AfD dalam pemilu.
Foto: Reuters/S. Wermuth
7 foto1 | 7
Ekstremisme kanan di gereja Jerman
"Di Diakonia, kami menjumpai kasus di mana pegawai mengucapkan ujaran kebencian atau ungkapan bernada esktrem kanan," kata Presiden Diakonia Rüdiger Schuch dalam wawancara dengan DW. "Memang masalah ekstremisme kanan ini juga sudah muncul di gereja."
Iklan
Konkretnya, gereja ingin membatasi pengaruh AfD dengan menerbitkan deklarasi berisi penolakan. "Penyebaran ungkapan-ungkapan ekstrem kanan, termasuk juga rasisme dan antisemitisme, dengan ini dinyatakan tidak selaras dengan layanan gereja," tulis Keuskupan Katolik Jerman, belum lama ini.
Deklarasi keuskupan disambut peringatan serupa oleh Ketua EKD, Kristen Fehrs. Dia mewanti-wanti betapa sikap yang memusuhi manusia dan tendensi nazisme tidak dibenarkan dalam ajaran agama Kristen. Pada akhir Maret lalu, keuskupan kembali menegaskan, siapapun yang mengeskpresikan ideologi politoik AfD di muka umum, "tidak layak memangku jabatan tinggi di Gereja Katolik."
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
"Aturan yang jelas"
Namun begitu, keuskupan Katolik atau Gereja Protestan tidak menetapkan kerangka hukum atau prosedur untuk memberhentikan pegawai yang bersangkutan. Status kepegawaian akan diputuskan melalui pemeriksaan, "yang secara hukum tidak mudah," kata Fehrs.
Menurut Thomas Arnold, situasinya serupa dengan di gereja Katolik. Selama delapan tahun terakhir dia memimpin Sekolah Keuskupan di Dresden dan sejak beberapa pekan bekerja untuk Kementerian Dalam Negeri negara bagian Sachsen. Dalam sebuah editorial di sebuah situs Katolik, Arnold menuntut "aturan dan prosedur yang jelas," namun juga memperingatkan agar tidak mudah menjatuhkan "larangan bekerja" atau pemecatan dari organisasi gereja.
Damai Lebaran dalam Toleransi Agama
00:58
Polemik itu muncul dari pernyataan pakar hukum gereja Jerman, Thomas Schüller, yang merujuk pada larangan bekerja bagi calon pegawai negeri yang gagal lolos tes kesetiaan konstitusi pada dekade 1970an di Jerman. Schüller kemudian menegaskan betapa dirinya tidak menginginkan "tes ideologi," melainkan kerangka hukum yang memudahkan gereja menjauhkan diri dari simpatisan ekstrem kanan.
Betapa kedua gereja membutuhkan landasan hukum, dibuktikan dalam kasus di negara bagian Saarland. Tidak lama setelah deklarasi anti-AfD oleh Keuskupan Katolik, sebuah gereja di kota Neunkirchen mengajukan permohonan pemecatan terhadap seorang anggota dewan direksi, karena mewakili AfD sebagai anggota parlemen lokal. Enam pekan berselang, pemeriksaan masih berlangsung, kata keuskupan.
Kasus serupa muncul di Weil am Rhein di selatan Jerman, di mana sebuah gereja melarang seorang jemaat bekerja secara sukarela, karena dia mencalonkan diri dalam pemilu komunal lewat partai AfD.
Di kedua organisasi bantuan gereja, Diakonia Protestan dan Caritas Katolik, kasus-kasus problematis juga mulai bermunculan.
Kasus paling menonjol selama enam minggu terakhir adalah kisruh antara Gereja Protestan di Jerman Tengah, EKM, dengan Pastor Martin Michaelis di Sachsen-Anhalt, yang mencalonkan diri sebagai kandidat AfD di Quedlinburg pada pemilu lokal mendatang.
Proses disipliner sedang berlangsung, menurut kantor regional EKM. Michaelmas tidak diperbolehkan membaptis, memandu perjamuan atau berkhotbah di depan umum sampai proses pemecatannya selesai. Michaelis menolak keputusan tersebut. Kasusnya berpotensi berakhir di pengadilan gereja.
Bagaimana Kristen Ortodoks Rayakan Pembaptisan dengan Berendam di Air Es
Jutaan kaum Kristen Ortodoks merayakan tradisi Epifani dengan berendam di dalam air dingin. Ritual yang menandai pembaptisan Yesus itu dilakoni untuk membersihkan diri dari dosa dan memperkuat iman. Bagaimana bentuknya?
Foto: AFP/O. Maltseva
Membeku dan Terlahir Kembali
Suhu air yang membeku di bulan Januari menjadi cobaan iman bagi banyak orang di Eropa, terutama di Rusia. Pasalnya mandi air dingin sudah menjadi tradisi di utara sejak lama. Sebab itu tidak mengherankan jika gereja Ortodoks mengundang umatnya menapaktilasi kelahiran kembali Yesus Kristus dengan menyelam tiga kali ke dalam air dingin untuk menghapus dosa-dosa.
Foto: AFP/D. Dilkoff
Menyelam dalam Dingin
Tradisi tahunan ini sedemikian tenar, sampai-sampai selebriti dan tokoh politik Rusia ikut turut serta secara rutin. Mandi air dingin biasanya dilakukan setelah misa di gereja atau pada pagi hari, dengan ditemani lonceng gereja yang berdentang berulangkali. Uniknya, proses relijius ini juga diikuti oleh kaum atheis atau pecandu adrenalin yang mencari tantangan.
Foto: picture-alliance/AP Photo/D. Lovetsky
Ritual Berisiko Tinggi
Lebih dari 40.000 petugas medis dan aparat keamanan diterjunkan untuk memantau sebanyak 9.000 kolam pemandian di Rusia. Perubahan suhu yang ekstrem seperti ini antara lain bisa memicu serangan jantung. Meski demikian sejauh ini belum ada yang membutuhkan bantuan darurat tersebut. Pemerintah juga melarang orang yang mabuk untuk ikut serta dalam upacara pemandian.
Foto: Imago-Images/ITAR-TASS/T. Vorontsova
Kolam Es di Tengah Sungai yang Membeku
Sungai dan kolam di seluruh Rusia dimanfaatkan untuk menggelar ritual tahunan tersebut. Pendeta akan memberkati kolam terlebih dahulu sebelum digunakan. Warga biasanya membuka lubang di tengah danau atau sungai yang membeku sebagai kolam, seperti pada gambar ini di sungai Lyutoga.
Foto: Imago-Images/ITAR-TASS/S. Krasnoukhov
Air Berkat untuk Melawan Penyakit
Bagi mereka yang tidak terbiasa mandi di air dingin, tong air disiapkan di gereja-gereja untuk proses pembaptisan. Air ini nantinya akan dibagikan kepada para jemaat agar bisa digunakan untuk memberkati anggota keluarga yang lain, atau bahkan untuk diminum ketika sakit.
Foto: AFP/S. Gapon
Berlomba Berebut Berkah
Di wilayah lain Eropa, pembaptisan dingin lebih menyerupai kompetisi renang. Di daerah Balkan misalnya, kaum Ortodoks berlomba berenang untuk memperebutkan salib kayu yang diletakkan oleh pendeta. Siapapun yang berhasil membawa pulang salib ke daratan, mendapat berkah untuk sepanjang tahun. Foto ini diambil di Visegrad, Bosnia, dalam perlombaan antara warga Serbia
Foto: picture-alliance/AP Photo/A. Emric
Hak Beragama bagi Narapidana
Pembaptisan dingin juga diizinkan di lapas, di mana narapidana diizinkan keluar untuk melakoni proses tersebut. Tidak sedikit yang meyakini air yang digunakan selama Epifani juga serta merta menjadi air suci yang mampu menyembuhkan penyakit. Epifani dirayakan oleh gereja Ortodoks pada tanggal 6 Januari pada kalender Julius, atau tanggal 19 Januari pada kalender Gregorius. (rzn/vlz)
Foto: Reuters/A. Malgavko
7 foto1 | 7
"Memenangkan kembali warga"
Organisasi bantuan gereja selama ini melihat diri sebagai sekutu dalam upaya menanggulangi ekstremisme kanan dan rasisme.
"Kita harus berbicara dengan mereka yang tidak puas dan mendengar apa yang menggerakkan mereka untuk memilih partai ekstrem kanan," kata Presiden Diakonia Rüdiger Schuch. Dia mengaku dirinya berharap, "bahwa kita bisa meyakinkan banyak orang untuk mendukung demokrasi."
Organisasi bantuan gereja, kata Schuch, memberikan kontribusi signifikan dalam "melestarikan demokrasi,” karena memperkuat kohesi sosial. Mereka "sebenarnya adalah pilar demokrasi”.
Dan Thomas Arnold, direktur sekolah keuskupan Akademi Dresden, menekankan keberanian gereja untuk terlibat dalam perdebatan politik kekinian. Deklarasi keuksupan tidak lantas menyudahi tanggung jawab gereja untuk membuka dialog mengenai solusi politik di tengah masyarakat.