1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KesehatanKanada

Bagaimana Lima Tahun Legalisasi Ganja Berdampak di Kanada?

Sushmitha Ramakrishnan
13 Oktober 2023

Legalisasi mariyuana di Kanada untuk keperluan rekreasi sejak lima tahun silam mencatatkan dampak kesehatan akibat konsumsi berlebihan. Tapi riset teranyar juga menyimpulkan efek sosial yang positif

Bendera Kanada dengan simbol mariyuana
Bendera Kanada dengan simbol mariyuanaFoto: Sean Kilpatrick/empics/picture alliance

Pada Oktober 2018, Kanada resmi melegalkan penggunaan mariyuana untuk keperluan rekreasi. Tujuan kebijakan itu adalah untuk melindungi kesehatan dan keamanan konsumen, serta mengurangi angka kriminalitas. Kini, setelah lima tahun berjalan, legalisasi ganja di Kanada mencuatkan pertanyaan mengenai dampaknya.

Pertanyaan itu dijawab dengan hasil beragam oleh Jurnal Asosiasi Kesehatan Kanada pada 10 Oktober lalu. Bukti-bukti yang tersedia mengindikasikan adanya peningkatan risiko kesehatan akibat konsumsi mariyuana, seperti kondisi mabuk saat berkendara atau kunjungan ke rumah sakit akibat konsumsi berlebih.

Tapi di sisi lain, peneliti juga mencatat anjloknya angka penangkapan dan pidana tindak kriminal terkait perdagangan ilegal mariyuana. Selain itu, stigma sosial terhadap penggunaan mariyuana juga banyak berkurang di berbagai kelompok usia. "Temuan ini bisa dipahami sebagai perbaikan positif dalam isu keadilan sosial dan dampak tidak langsungnya terhadap kesehatan publik," bubuh para penulis dalam esai tersebut.

UU Mariyuana Kanada mengizinkan orang dewasa memiliki dan menggunakan hingga 30 gram mariyuana di ruang publik. Hak tersebut dibatasi bagi kaum muda antara 18 dan 21 tahun, bergantung pada masing-masing negara bagian.

Negara juga mengatur penjualan, distribusi dan produksi, serta menetapkan standar kualitas dan keamanan bagi produk mariyuana.

Dampak berganda legalisasi ganja

Sebuah survei nasional mencatat penambahan pada angka pengguna mariyuana dari 22 persen pada 2017 menjadi 27 persen pada 2022. Angka konsumsi harian tercatat stabil di angka 25 persen. Adapun jumlah penggunaan ganja pada kelompok usia muda juga relatif stabil di kisaran tinggi, seperti sebelum legalisasi.

Namun, sebuah studi di kalangan kaum muda di Ontario dan Alberta menunjukkan peningkatan sebesar 20 persen pada angka perawatan darurat akibat konsumsi ganja berlebihan. Sebuah riset lain juga mencatatkan kenaikan sebesar 13 kali lipat pada angka kunjungan darurat rumah sakit. Kasus keracunan mariyuana juga meningkat di kalangan anak-anak.

"Menurut data terakhir, sepertiga pengguna mariyuana membeli secara legal, dalam rentang antara 50 sampai 80 persen, bergantung pada jenis produk mariyuana yang dikonsumsi," tulis para peneliti di jurnal kesehatan Kanada.

Namun begitu, legalisasi juga berhasil mengurangi angka kriminalitas di kalangan muda secara signifikan. Hal ini turut mengurangi catatan kriminal yang berpotensi menghambat peluang kerja atau pendidikan di masa depan.

Minimnya pencatatan statistik

Sebagian besar data yang digunakan dalam riset tersebut dikumpulkan dari riset lain dengan responden yang terbatas di sejumlah provinsi. Akibat ketiadaan data, para peneliti kesulitan memproyeksikan pergerakan tren di penjuru negeri.

Pencatatan data statistik di tingkat nasional juga dinilai akan memperlihatkan bagaimana kebijakan restriktif di sebagian provinsi berdampak menurut parameter sosial dan kesehatan.

Selain itu, Kanada juga belum mengumpulkan data yang mengukur keberhasilan legalisasi mariyuana untuk perawatan medis.

"Dalam tahap ini, legalisasi mariyuana di Kanada tidak menciptakan bencana kesehatan seperti yang diperkirakan para penentang, tapi juga tidak bisa dibilang sebagai keberhasilan yang komperhensif dan menyeluruh bagi kesehatan publik," tulis para peneliti dalam hasil risetnya.

(rzn/hp)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait