1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KesehatanItalia

Bagaimana Norovirus Mewabah di Danau Garda, Italia?

Fred Schwaller
3 Juli 2024

Wabah norovirus memaksa lebih dari 300 orang dirawat di rumah sakit di sebuah desa di tepi Danau Garda di Italia. Bagaimana cara penyakit perut itu menular dan apa yang dibutuhkan untuk mencegah penyebarannya?

Danau Garda
Danau GardaFoto: Imago/Hoch Zwei Stock/Angerer

Sejak pekan lalu, wabah norovirus mendekap desa Torri del Benaco di tepi Danau Garda, Italia. Virus yang sangat menular itu menggejala lewat gangguan perut seperti diare, muntah-muntah, kram perut dan demam tinggi. Sejauh ini, sudah sebanyak 300 warga desa dirawat di rumah sakit.

Pesatnya laju penularan mengundang penyelidikan otoritas kesehatan, yang menemukan norovirus dalam sampel feses milik pasien.

Belum jelas apa yang memicu wabah dadakan di Torri del Benaco, namun pakar kesehatan menaruh curiga pada sumber air lokal. Pemerintah sejauh ini telah mengeluarkan peringatan bagi masyarakat untuk tidak meminum air keran dan menambahkan klorin ke jaringan air untuk mendisinfeksi pasokan air setempat.

Media-media Italia melaporkan, wabah kemungkinan tercipta akibat beban eksesif pada sistem pembuangan limbah sebagai dampak meluapnya permukaan air di Danau Garda setelah hujan lebat dalam beberapa pekan terakhir.

Norovirus dalam citra mikroskopFoto: picture-alliance/Charles D. Humphrey/Centers for Disease Control and Prevention/PA

Apa penyebab infeksi norovirus?

Norovirus menyebar antarmanusia melalui jalur fecal-oral. Artinya, virus ditularkan dengan menelan partikel kecil dari kotoran atau muntahan milik pasien yang terinfeksi.

Penularan terjadi melalui kontak langsung dengan pengidap, mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi, atau menyentuh permukaan yang telah terpapar virus dan memaparkannya kembali ke bagian wajah.

Menurut ilmuwan, norovirus tergolong tangguh dan dapat bertahan hidup di permukaan selama berhari-hari. Kemampuan itu membuatnya mudah menyebar di tempat-tempat yang tidak dibersihkan secara rutin.

Kontaminasi makanan seperti pada sayuran hijau dan kerang umumnya juga dikaitkan dengan wabah norovirus.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Seberapa bahaya?

Kendati sangat menular, norovirus jarang menimbulkan gejala yang serius. Infeksi biasanya berlangsung singkat, dan mereda dalam waktu setengah hari hingga dua hari.

Namun, dehidrasi atau kurangnya cairan tubuh dapat menggandakan risiko, terutama bagi anak-anak, orang lanjut usia, dan pasien akut atau dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

COVID-19 Special: Vegan vaccine?

12:01

This browser does not support the video element.

Karena tidak ada pengobatan, pasien disarankan untuk merawat gejala penyakit dengan mengkonsumsi air, beristirahat dan mencegah penularan kepada orang-orang di sekitar.

Jika gejala seperti dehidrasi akut, muntah dan diare berlangsung lebih dari beberapa hari, pasien memerlukan perhatian medis.

Bagaimana meredam wabah?

Pesatnya tingkat penularan norovirus terlihat dari kemampuannya memicu infeksi berbekal hanya 20 partikel virus. Artinya, tidak banyak yang diperlukan bagi norovirus untuk menjangkiti manusia. 

Namun serupa pandemi corona, disiplin kebersihan dan isolasi total bagi pengidap bisa meredam penyebaran wabah. Isolasi mandiri bagi pengidap disarankan berdurasi 48 jam setelah gejala mereda.

Perhatian terutama diberikan pada kebersihan tangan. Penduduk di wilayah wabah disarankan untuk mencuci tangan dengan air dan sabun, terutama setelah menggunakan toilet atau sebelum memasak dan makan.

Kebersihan makanan adalah hal lain yang sangat menentukan penyebaran. Masyarakat di tepi Danau Garda, misalnya, diminta sementara menghindari makanan mentah atau setengah matang, terutama pada makanan laut.

rzn/hp

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait