Bagaimana Plasenta Bayi Bisa Membantu Miliarder Hidup Abadi
7 Maret 2018
Miliarder teknologi AS berbondong membiayai penelitian medis buat memperpanjang usia manusia. Salah satunya adalah penelitian sel punca dari plasenta bayi yang diyakini akan mampu menunda kematian hingga 30 tahun.
Iklan
Berapa harga keabadian? Menurut miliarder teknologi AS, Peter Diamandis, 250 juta Dollar AS adalah jumlah yang cukup buat investasi awal.
Dana sebesar itu ia kumpulkan untuk perusahaan start up Celularity, yang melakukan penelitian sel punca dari plasenta manusia untuk meregenerasi jaringan yang rusak. Calularitydan berambisi "membuat usia 100 tahun layaknya 60 tahun dan menyediakan tingkat estetika, mobilitas dan kesadaran maksimal buat manusia di hari tua."
Diluncurkan akhir tahun silam, Celularity menggandeng nama-nama papan atas teknologi AS sebagai investor dan dewan komisaris. Sebut saja bekas Direktur Apple, John Sculley, pendiri Oracle Larry Ellison atau duo Google Larry Page dan Sergey Brin, serta pendiri Amazon, Jeff Bezos, yang baru saja dilansir sebagai manusia terkaya di Bumi.
Mereka percaya, plasenta menyimpan rahasia usia panjang dan bakal membantu manusia mengalahkan Kanker, Alzheimer atau AIDS. "Berbagai studi membuktikan, ketika manusia menua, populasi sel punca di organ dan jaringan kita menyusut secara drastis dan merenggut kemampuan tubuh untuk menyembuhkan diri sendiri. Dengan memulihkan cadangan sel punca secara berkala, kita bisa menciptakan kelangsungan hidup," tulis Celularity dalam situsnya.
Bagaimana bisa?
Saat Penduduk Bumi Membludak
Kelebihan penduduk dipandang sebagai salah satu ancaman lingkungan terbesar planet Bumi. Tapi masalahnya: karena terlalu banyak orang - atau terlalu banyak konsumsi?
Foto: picture-alliance/dpa/P. Kneffel
Tahun 2050: ada 9,7 miliar manusia
Jumlah penduduk Bumi mendekati 7,5 miliar orang atau lebih dari dua kali lipat populasi global tahun 1960. Kemajuan dalam kedokteran dan kesehatan berpengaruh pada lebih banyak anak yang tumbuh sampai dewasa dan lebih banyak manusia mencapai usia hingga di atas 90 tahun. Pada tahun 2050, PBB memperkirakan akan ada 9,7 miliar manusia hidup di planet Bumi.
Foto: picture-alliance/dpa
Semakin butuh sumber daya
Lebih banyak manusia berarti semakin dibutuhkannya sumber daya. Bahan bakar berkelanjutan dibutuhkan untuk menyediakan energi. Sementara, bahan baku juga semakin diperlukan lebih untuk memproduksi barang yang manusia gunakan sehari-hari.
Foto: Colourbox
Praktik pertanian menguras kesuburan
Pertanyaannya: Apakah kita bisa memberi makan populasi yang terus tumbuh? Sebagai catatan, praktik pertanian industri juga memiliki dampak lingkungan yang parah – yang akhirnya mengancam ketahanan pangan dengan menguras kesuburan lahan. Sementara, terdapat kesenjangan pola pangan antara kaya dan yang miskin.
Foto: picture-alliance/newscom/A. Jenny
Kebutuhan akan air bersih
Pertumbuhan penduduk meningkat, tapi pasokan air bersih semakin langka. Sementara itu, seperti tercatat dari data Bank Dunia, pertumbuhan penduduk tercepat terjadi di negara-negara miskin yang bukan cuma kekurangan air bersih, namun juga kekurangan akses pendidikan dan kesehatan.
Faktornya beragam: akses kontrasepsi, budaya atau ekonomi. Menurut Bank Dunia, rata-rata perempuan di Niger, salah satu negara termiskin di dunia, punya 7 anak. Di beberapa wilayah sub-Sahara Afrika, rata-rata perempuan punya lima anak. Bandingkan dengan Portugal yang rata-ratanya 1,2 anak atau Uni Eropa yang rata-rata punya 1,5 anak.
Foto: AP
Emisi karbon
Namun harus dilihat lagi perbandingannya. Menurut Bank Dunia, rata-rata per orang di Niger, bertanggung jawab untuk 0,1 metrik ton emisi karbon setiap tahunnya. Sementara, di Portugal misalnya, emisi karbon per kapita: 4,4 metrik ton. Itu berarti seorang anak yang lahir dari ibu di Portugal cenderung memiliki dampak iklim setara dengan 44 anak-anak di Niger.
Foto: picture-alliance/dpa
Jejak ekologi
Global Footprint Network menghitung berapa luas lahan untuk hidup, --termasuk sumber daya alam yang diperlukan - di berbagai negara. Banyak faktor jadi penilaian di dalamnya, termasuk konsumsi energi, makanan, kayu, dan ruang untuk infrastruktur dan menyerap limbah, termasuk emisi karbon. Rata-rata orang Jerman, misalnya, memiliki jejak ekologi 5,3 hektar, sementara di Kenya hanya 1 hektar.
Foto: picture-alliance/AA/R. Canik
Persoalannya: jumlah konsumsi yang besar
Jadi mungkin masalahnya bukan berapa banyak jumlah penduduk, melainkan berapa banyak konsumsi kita. Sementara populasi negara-negara kaya di Eropa dan Amerika Utara mengkonsumsi sumber daya Bumi yang tidak berkelanjutan, negara-negara seperti Niger malah dilanda kemiskinan. Di seluruh dunia, hampir 800 juta orang tidak mendapatkan makan yang cukup.
Foto: Fotolia/anna liebiedieva
Jangan konsumsi berlebihan
Bukan hanya memperlambat pertumbuhan penduduk. Solusinya juga terletak pada bagaimana manusia mengkonsumsi sesuatu dengan bertanggung jawab dan tidak berlebihan. Diperlukan perubahan gaya hidup yang dramatis. Kurangi produksi daging, misalnya. Sayur-sayuran yang bisa dikembangkan berkelanjutan secara ekologis, bisa mencukupi populasi global dengan 9,7 miliar penduduk.
Foto: picture-alliance/dpa
Perubahan gaya hidup
Perlu digalakkan perubahan gaya hidup yang sadar lingkungan - dengan makan bahan pangan yang lebih berkelanjutan, hemat energi, belanja secukupnya, biasakan mendaur ulang. Meski tajk bisa dipaksakan secara hukum, kesadaran ini dipandang lebih rasional ketimbang pembatasan jumlah anak.
Foto: Fotolia/TrudiDesign
Pemaksaan=pelanggaran HAM
Memaksa orang untuk memiliki anak sedikit saja, bukan hanya merupakan kebijakan yang banyak ditentang tapi etikanya menjadi perdebatan kontroversial. Cina bergerak untuk menghapus aturan hukum hanya boleh punya satu anak. Di belahan lain dunia tindakan untuk mengurangi angka kelahiran dianggap sebagai pelanggaran hak asasi manusia.
Foto: Getty Images/AFP/M. Ralston
Pentingnya kesetaraan jender
Salah satu hal yang juga patut diperhatikan adalah kesetaraan jender, termasuk soal pendidikan dan perluasan hak bagi perempuan – termasuk hak atas tubuh dan organ reproduksi mereka sendiri. Negara dimana perempuan memiliki lebih banyak pilihan dan punya kesetaraan dengan laki-laki cenderung memiliki tingkat kelahiran rendah. ed: R. Russel (ap/as)
Foto: UNICEF/UNI46382/Isaac
12 foto1 | 12
Sel Punca yang bisa dikembangkan menjadi berbagai jenis sel, termasuk sel otot atau sel otak, adalah harapan terbesar manusia memperpanjang usia. Saat ini sel punca yang diambil dari embrio manusia kala berusia tujuh hari setelah pembuahan adalah yang paling diincar ilmuwan karena sifatnya yang mudah diolah dan fleksibel.
Namun penelitian sel punca embrio banyak dilarang di negara barat karena mengakibatkan kematian embrio dan membunuh kehidupan. Sebab itu pula ilmuwan kini banyak bergantung pada sel punca manusia dewasa yang rapuh dan sulit diolah berdasarkan teknologi yang ada. Terlebih sel punca manusia dewasa harus digunakan pada pemberi donor sel sendiri untuk menghindari komplikasi.
Sebab itu Dr. Robert Hariri, pendiri Celularity, melirik plasenta sebagai sumber sel punca. Menurutnya penelitian sel punca plasenta bisa membuat ongkos terapi menjadi lebih murah. Sebagai perbandingan, saat ini terapi sel punca untuk penyakit kanker dibanderol antara 300.000 hingga 500.000 Dollar AS. Ongkos pengobatan menjadi mahal karena dokter harus menggunakan sel punca yang khusus dikembangkan untuk masing-masing pasien.
"Tidak terelakkan bahwa kanker membutuhkan sel kekebalan tubuh buatan. Rencana kami adalah dengan membuat plasenta sebagai sumber sel kekebalan tubuh, kami bisa mendemokratisasi teknologi ini dengan cara yang sebelumnya mustahil dilakukan," kata Hariri seperti dilansir CNBC.
Keabadian Manusia pada 2030?
Pada akhir Februari silam Diamandis menulis di sebuah buletin email, "saya bertanya ke manusia-manusia paling cerdas yang saya kenal tentang prediksi mereka soal teknologi untuk 20 tahun ke depan," Salah satu prediksi yang ia tulis adalah bahwa manusia "akan mampu mencapai kelangsungan hidup melebihi kecepatan usia untuk kaum terkaya di dunia."
Kelangsungan hidup yang dimaksud adalah tingkat harapan hidup manusia akan meningkat sebanyak satu tahun setiap kali usia bertambah.
"Potensi bisnis kelangsungan hidup dengan menambah 20 hingga 30 tahun pada harapan hidup anda sangat besar. Karena pada akhirnya orang akan menggunakan uang hasil jerih payah mereka tidak cuma untuk hidup lebih lama, tetapi hidup lama dan sehat," kata Diamandis kepada CNBC.
Deteksi Dini Kanker Payudara
Kanker payudara bisa disembuhkan jika terdeteksi sejak dini. Demikian pendapat Dr. Martina Dombrowski salah seorang pakar di bidang penyembuhan kanker. Ia memaparkan langkah-langkah yang bisa diambil.
Foto: picture-alliance/dpa/B. Wüstneck
Deteksi Dini Lewat Mamografi
Lewat mamografi gejala kanker bisa terdeteksi sangat dini. Demikian Dr. Martina Dombrowski dari bagian terapi kanker di rumah sakit Evangelisches Waldkrankenhaus di Berlin-Spandau, Jerman,
Foto: Fotolia/S. Bähren
Dugaan Awal
Lewat citra mamografi, dokter bisa melihat jaringan yang tampak berbeda dari struktur sel normal. Gumpalan tersebut bisa tumor atau tumor ganas. Tahap ini hanya dugaan awal. Pemeriksaan berikutnya harus dilakukan dengan ultrasonik, untuk melihat bagian dalam gumpalan. Misalnya gumpalan berisi cairan, itu kemungkinan besar hanya kista dan tidak berbahaya.
Foto: Getty Images/J. Sullivan
Pemeriksaan Jaringan
Jika pemeriksaan dengan ultrasonik memperkuat dugaan tumor yang sudah diperoleh lewat mamografi, pasien disarankan untuk melakukan "core biopsy", operasi kecil untuk mengambil sampel jaringan yang tampak pada citra mamografi. Dari pemeriksaan jaringan bisa diketahui apakah gumpalan tersebut tumor tidak ganas atau kanker. Berdasarkan diagnosa, operasi pengangkatan tumor bisa dilakukan.
Foto: AP
Pengangkatan Seluruh Payudara?
Di jaman sekarang, pengangkatan seluruh payudara, biasanya tidak dilakukan lagi. Menurut Dr. Martina Dombrowski, ukuran tumor yang terlihat pada mamografi penting bagi prognosa. Selain itu, karakter biologis tumor juga penting untuk menentukan kemoterapi yang tepat.
Foto: Fotolia/Forgiss
Pemeriksaan Diri Sendiri
Di Jerman, tidak semua perempuan ingin memeriksakan diri lewat mamografi, dan lebih suka memeriksa diri sendiri untuk deteksi benjolan. Ini tidak cukup untuk deteksi kanker, tapi tetap harus dilakukan, sekali dalam beberapa pekan. Mamografi biasanya dimulai pada usia 50 tahun. Struktur jaringan pada payudara perempuan muda biasanya lebih padat, dan tumor sulit terlihat dalam citra mamografi.
Foto: NDR
Bisa Mengenai Perempuan Muda dan Pria
Perempuan muda dan pria juga bisa terkena kanker payudara. Terutama jika ada faktor keturunan. Namun menurut Dr. Dombrowski, jika kanker payudara terdeteksi sejak dini, sekarang ada harapan besar bisa disembuhkan. Namun risko bahwa sel kanker akan kembali menyerang lagi ,tetap ada, sehingga pemeriksaan rutin tetap harus dilakukan. Sumber: In Good Shape (ml/as)