Di Suriah, milisi dukungan Turki giat menyerang gerilayawah Kurdi di dekat perbatasan. Tapi di Ankara, Presiden Recep Tayyip Erdogan malah mempromosikan rekonsiliasi dengan kelompok Kurdi yang dilabeli organisasi teror.
Iklan
Dalam pidato tahun barunya, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan, betapa "ke depan kami akan mengambil langkah tegas untuk mewujudkan visi negara Turki dan seluruh kawasan yang bebas teror," kata dia.
Ucapannya itu merujuk pada upaya rekonsiliasi antara pemerintah di Ankara dengan kaum Kurdi. Prosesnya berawal mengejutkan, karena digagas oleh tokoh ultranasional Devlet Bahceli. Padahal, ketua umum Partai Gerakan Nasional, MHP, itu selama ini dikenal lantang menuntut vonis mati bagi ketua Partai Pekerja , PKK, Abdullah Öcalan, yang berada di tahanan.
MHP, yang sejak 2015 berkoalisi dengan Erdogan, mengusulkan agar Öcalan diundang berpidato di hadapan parlemen, demi mengajak gerilayawan PKK meletakkan senjata.
Kurdi - Kaum Yang Mencari Kebebasan
Referendum yang diadakan warga Kurdi di kawasan otonomi di Irak Utara sudah mulai menarik perhatian internasional. Siapakah kaum yang bergelut mencari kebebasan ini?
Foto: picture-alliance/AP Photo/E.Gurel
Orang Kurdi dan tempat tinggalnya
Populasi Kurdi besarnya sekitar dua puluh lima sampai tiga puluh juta orang. Orang-orang ini tinggal di daerah pegunungan yang tersebar di lima negara, yaitu Irak, Suriah, Turki, Iran dan Armenia.
Foto: picture-alliance/dpa/B. Feher
Hubungan tidak harmonis
Kaum Kurdi tidak memiliki negara sendiri yang terpisah. Tapi mereka sejak lama telah berkampanye untuk otonomi atau kemerdekaan. Itulah sebabnya hubungan mereka dengan pemerintah negara Turki, Irak, Suriah dan Iran tidak harmonis
Foto: picture-alliance/dpa/B. Feher
Kurdistan
Pada tahun 1992, Pemerintah Daerah Kurdistan dibentuk di Irak. Majelis Nasional Kurdistan, parlemen pertama yang dipilih secara demokratis di wilayah Kurdistan Irak, membentuk pemerintah ini.
Foto: picture-alliance/dpa/D. Vinogradov
Punya militer
Kurdistan memiliki parlemen sendiri, juga pasukan yaitu Peshmerga. Para pejuang Peshmerga sering jadi kepala berita, terutama karena sukses melawan kelompok teror ISIS. Pemerintah Kurdistan juga memiliki kebijakan perbatasan dan luar negerinya sendiri.
Foto: picture-alliance/AP Images/M. Sohn
Keyakinan agama
Kebanyak orang Kurdi memeluk Islam Suni. Tetapi ada juga juga yang memeluk agama-agama lain, seperti Kristen, Yazidi, Alevi dan agama etnis Kurdi.
Foto: Reuters/A. Lashkari
Mimpi dari negara yang berbeda
Setelah jatuhnya Kekaisaran Ottoman di masa Perang Dunia Pertama, koalisi negara-negara Barat yang menang perang memecah belah Kurdistan dan menempatkannya dalam beberapa negara. Itu didasari kesepakatan yang disebut Traité de Sèvres dari 1920.
Foto: A. Spyra
Kekhawatiran negara tetangga Irak
Turki dan Iran khawatir bahwa karena referendum kemerdekaan yang diadakan di Irak Utara, Senin 25 September 2017, warga minoritas Kurdi di negara mereka akan menuntut kebebasan juga. Kini kedua negara itu mengancam akan menghentikan hubungan bisnis mereka dengan kawasan otonomi Kurdi di Irak Utara.
Foto: picture-öalliance/dpa/B. Rössler
Bagaimana hubungan dengan Amerika Serikat?
Banyak negara barat juga menolak untuk menerima referendum orang Kurdi. Mereka mengatakan itu bisa memperburuk situasi Timur Tengah yang saat inipun sudah tidak stabil. Foto: polisi anti huru-hara dikerahkan ketika warga pro Kurdi berdemonstrasi di Istanbul (26/10/2017). Penulis: Ashok Kumar (ml/as)
Foto: picture-alliance/AP Photo/E.Gurel
8 foto1 | 8
Rekonsiliasi di depan mata?
Kelompok paramiliter PKK, yang didirikan pada tahun 1978, diklasifikasikan sebagai organisasi teroris di Uni Eropa dan Amerika Serikat. Mereka terlibat konflik bersenjata melawan pemerintah Turki sejak tahun 1984.
Setelah berakhirnya Perang Dunia Pertama, bangsa Kurdi yang sekarang berjumlah sekitar 30 juta orang, bermukim di wilayah antara Turki, Suriah, Iran, dan Irak.
Sejak saat itu, suku Kurdi berjuang untuk memiliki negara sendiri atau setidaknya demi hak otonomi. Status tersebut ditolak oleh Turki hingga kini. Konflik kekerasan antara Turki dan PKK Kurdi dikatakan telah menelan sekitar 40.000 korban antara tahun 1984 dan 2009. Pendiri PKK Öcalan telah berada di dalam penjara di Pulau Imrali di Laut Marmara sejak 1999.
Dengan latar belakang ini, tokoh ultranasionalis Turki, Davlet Bahçeli mengejutkan publik pada awal Oktober 2024 ketika dia berjabat tangan dengan perwakilan "Partai Emansipasi Rakyat dan Demokrasi atau DEM yang pro-Kurdi di parlemen. Hanya beberapa hari kemudian, dia mengimbau pemimpin PKK Abdullah Öcalan untuk meletakkan senjatanya.
Bahçeli merujuk pada "persaudaraan yang telah terjalin selama ribuan tahun" antara Turki dan Kurdi dan berkata: "Masalah Turki bukanlah Kurdi, tetapi organisasi teroris separatisnya. Öcalan harus datang ke parlemen dan mengumumkan bahwa PKK akan dibubarkan. " Orang yang dituju bereaksi secara positif dan menyatakan kesediaannya untuk "mengambil tanggung jawab” dalam hal ini.
Menyusul permohonan Bahçeli, dua perwakilan DEM yang pro-Kurdi mengunjungi Öcalan di penjara Imrali pada tanggal 28 Desember dan mengatakan prosesnya "penuh harapan." Saat ini sedang berlangsung konsultasi antara politisi DEM dan perwakilan pemerintah Erdoğan serta oposisi.
Turki Dikecam Sekaligus Dibutuhkan Eropa
Politik Turki sejatinya berlawanan dengan Eropa, tapi posisi geopolitiknya sangat penting untuk Barat. Inilah lima faktanya:
Foto: AP
Mediator antara Moskow dan Kyiv
Aspirasi Turki yang nasionalistik dan narasinya yang agresif terhadap mitra Barat, sebetulnya tidak cocok buat Uni Eropa. Namun, setelah Rusia menyerang Ukraina, Turki jadi sangat penting dan diperlukan. Ankara punya hubungan baik dengan Moskow maupun Kyiv, dan jadi kanal untuk solusi masalah global. Berkat mediasi Turki, kesepakatan ekspor gandum antara Rusia dan Ukraina diteken di Istanbul.
Foto: OZAN KOSE/AFP
Diperlukan "lampu hijaunya" oleh mitra NATO
Turki jadi anggota NATO sejak 1952 dan menjadi kekuatan militer terbesar kedua dalam aliansi pertahanan Barat ini. "Lampu hijau" dari Turki juga diperlukan dua kandidat anggota baru, Swedia dan Finlandia sebagai syarat keanggotaan NATO. Pokok sengketa, Presiden Erdogan menuding dua negara itu melindungi anggota Kurdistan PKK, yang sudah dimasukkan daftar teroris.
Foto: Turkish Presidency/AA/picture alliance
Negara industri senjata penting
Industri persenjataan Turki tumbuh secara siginifikan dan menjadikannya pemain global yang diperhitungkan. Drone Bayraktar buatan Turki terbukti memainkan peranan penting dalam perang di Ukraina maupun dalam konflik Nagorno-Karabakh. Drone Bayraktar dipuji cukup handal membantu militer Ukraina menangkal serangan Rusia.
Foto: Mykola Lararenko/AA/picture alliance
Aktor kunci dalam krisis migrasi ke Eropa
Turki punya perbatasan ke sejumlah negara di kawasan yang sedang dilanda konflik, memberikan Ankara kapabilitas dalam politik pertahanan maupun kebijakan migrasi terhadap Uni Eropa. Erdogan berulang kali mengancam Brussel dan Berlin, dengan membuka akses selebar-lebarnya bagi pengungsi untuk memasuki Eropa. Tekanan ini membuahkan kesepakatan bantuan pengungsi senilai 6 miliar euro.
Foto: Emrah Gurel/AP/picture alliance
Pengaruh besar Diaspora Turki di Jerman
Lebih dari tiga juta warga keturunan Turki kini bermukim sebagai diaspora di Jerman. Sekitar 60% diaspora ini memilih Erdogan dalam pemilu 2018. Di sisi lain, jawatan pelindung konstitusi Jerman melaporkan ancaman dari kelompok radikal Islamis, simpatisan PKK serta dari kelompok ultranasionalis. Dinamika di kalangan diasporanya punya dampak pada kelompok yang dinilai jadi ancaman itu. (as/ha)
Foto: picture alliance/dpa
5 foto1 | 5
Segalanya untuk Erdoğan?
Beberapa pengamat menduga bahwa inisiatif ini dibuat untuk memungkinkan Erdoğan mencalonkan diri setelah 2028, yang sejatinya dilarang konstitusi.
Secara teknis, Erdoğan dihadapkan pada dua pilihan, mengubah konstitusi dengan mayoritas mutlak atau mendorong parlemen memutuskan pemilihan umum dini. Masalahnya, koalisi pemerintah kekurangan 45 kursi untuk membuat keputusan tersebut. DEM memiliki total 57 anggota di parlemen, dengan bantuan mereka, pemilihan umum dapat dimajukan.
Ilmuwan politik Berk Esen dari Universitas Sabanci di Istanbul melihat kemungkinan latar belakang lain. AKP, kata Esen kepada DW, tidak bisa lagi memenangkan pemilu karena tidak memiliki suara Kurdi.
"Sistem Erdoğan sedang mengalami krisis politik dan ekonomi yang besar. Kami melihat ini di pemilihan lokal pada musim semi 2023. Dalam kondisi saat ini, pemilih Kurdi lebih suka memilih kandidat oposisi" - sebuah tren yang ingin dibalikkan oleh Erdoğan.
Menurut berbagai perkiraan, suku Kurdi mencakup sekitar 15 hingga 20 persen populasi Turki. "Koalisi pemerintah harus melakukan sesuatu untuk menghentikan tren penurunan perolehan suara," kata Esen. Selain itu, inisiatif tersebut tidak bisa dilakukan sendiri oleh MHP: "Dalam sistem otoriter kita, seseorang tidak akan berani mengambil langkah seperti itu tanpa persetujuan Erdoğan," Esen yakin.
Iklan
Tiada rekonsiliasi di balik perbatasan
Tapi ketika pemerintah sibuk mempromosikan rekonsiliasi dengan Öcalan dan PKK di dalam negeri, milisi yang didukung Turki gencar menyerang gerilayawan Kurdi YPG di wilayah perbatasan di Suriah. Turki melihat milisi yang didukung Amerika Serikat itu sebagai ancaman terhadap integritas teritorialnya, sama seperti PKK.
Ankara menuntut agar pemerintah transisi Suriah membubarkan milisi Kurdi YPG, yang menguasai sebagian besar wilayah Suriah utara. "Namun tuntutan Turki tidak realistis dari sudut pandang Kurdi," jelas ilmuwan politik Esen: "Setelah bertahun-tahun pertumpahan darah, YPG telah memantapkan dirinya sebagai faktor kekuatan di Suriah timur laut. Terlepas dari jenis kesepakatan apa yang mungkin dicapai di Turki, sangat tidak mungkin bahwa mereka akan meletakkan senjata."