Restoran kebab di kota Weimar, Jerman timur diperintahkan untuk mengubah menu dan mengganti nama salah satu hidangan paling populer yaitu kebab doner. Aturan ini membuat para pemilik restoran gusar.
Iklan
Kota Weimar memutuskan bahwa kebab doner yang dibuat dengan daging yang dicampur zat-zat tambahan kini harus disebut sebagai Drehspiess (rotisserie). Aturan ini sebenarnya sudah ada sejak lebih dari tiga dekade, tetapi sebagian besar pihak mengabaikannya.
Kini, kota Weimar ingin menegakkan aturan tersebut dan memerintahkan sejumlah restoran kebab di sana untuk mengubah menu mereka dan mengganti nama salah satu hidangan yang paling populer itu.
Alih-alih menamainya sebagai kebab doner, penjual makanan khas yang berisi daging yang dimasak dengan cara ditusuk secara vertikal ini sekarang harus melabeli dagangan mereka sebagai Drehspiess im Fladenbrot, yang merupakan bahasa Jerman untuk rotisserie (daging) dalam roti datar.
Pada tahun 1988, panel penasehat makanan untuk Kementerian Pangan dan Pertanian Jerman mengeluarkan rekomendasi di bawah "pedoman untuk daging dan produk daging" bahwa daging doner harus mematuhi sejumlah aturan khusus.
Iklan
Hanya boleh pakai zat tambahan alami
Di antara aturan khusus tersebut adalah bahwa doner harus terbuat dari daging domba atau sapi yang diiris tipis, dengan proporsi daging cincang tidak boleh lebih dari 60 persen. Hanya garam, telur, rempah-rempah, minyak, bawang, susu, dan yogurt yang bisa ditambahkan ke dalam adonan.
Namun daging untuk membuat kebab doner yang banyak diproduksi oleh pabrik sebagian besar mengandung zat tambahan lain dan karenanya tidak memenuhi persyaratan untuk disebut doner.
8 Makanan Khas yang Asalnya Tidak Anda Duga
Apakah Anda pecinta hidangan bakso IKEA? Ternyata, bakso Swedia itu berasal dari Turki. Makanan khas negara apa saja yang ternyata berasal dari negara lain? Berikut beberapa contoh yang DW kumpulkan untuk Anda.
Foto: picture-alliance/dpa/Weng Lei
Bakso Swedia yang berasal dari Turki
Köttbullar namanya. Restoran IKEA yang membuat makanan ini terkenal di seluruh dunia. Swedia mengungkapkan bahwa resep hidangan bakso ini berasal dari Turki. Resepnya dibawa ke negara Skandinavia oleh Raja Charles XII, yang tinggal di pengasingan di jaman Kekaisaran Usmaniyah pada awal abad ke 18. Tidak seperti di Turki, Swedia - dan IKEA - menyajikan bakso ini dengan kuah dan selai lingonberry.
Foto: picture-alliance/dpa
Muffin Inggris: Kreasi orang Amerika
Muffin Inggris sebenarnya tidak berasal dari Inggris. Kreatornya, Samuel Bath Thomas, pindah dari Inggris ke Amerika Serikat pada tahun 1874. Baru setelah melintasi samudra Atlantik ia menciptakan sarapan populer itu, yang dipanggang di atas wajan, bukan di oven. Muffin Inggris diimpor selama bertahun-tahun ke Inggris dari Amerika Serikat sebelum orang-orang Inggris mulai membuatnya sendiri.
Foto: picture-alliance/Food and Drink/J. Murphy
Döner Kebab: di antara Jerman dan Turki
Döner Kebab dapat ditemukan di seluruh dunia. Banyak yang bilang, makanan ini berasal dari Jerman. Kadir Nurman, pemilik restoran kelahiran Turki yang tinggal di Berlin, konon adalah orang pertama yang memasukkan daging panggang tradisional Turki ke dalam roti pipih pada 1972. Meski banyak yang menentang kreasi ini, Nurman telah membantu membuat döner kebab menjadi kuliner Jerman yang mengglobal.
Foto: picture-alliance/chromorange/E. Weingartner
Croissant: diimpor ke Prancis
Toko roti Prancis mana yang berani tidak menjual croissant? Kue berbentuk bulan sabit itu identik dengan hidangan Prancis. Tetapi croissant sebenarnya berasal dari "kipferl" Austria. Kue ini dibawa ke Paris oleh seorang perwira artileri Austria yang mengadaptasinya menjadi croissant. Kipferl adalah kue berbentuk bulan sabit, yang asal-usulnya konon ada di Kekaisaran Usmaniyah.
Foto: picture-alliance/Food and Drink Photos
Fajitas dan chimichangas: bukan dari Meksiko
"Faja" dalam bahasa Spanyol berarti ikat pinggang, dan "fajita" mengacu pada potongan steak daging sapi yang terdapat dalam hidangan ini. Meskipun lazim ditemukan di restoran Meksiko, makanan ini berasal dari negara bagian AS, Texas. Tex-Mex chimichanga (foto), burrito goreng, juga punya cerita yang serupa. Namun makanan ini tidak berasal dari Texas atau Mexico, melainkan dari Arizona.
Foto: picture-alliance/Food and Drink Photos/M. Johnson
Bagel: ternyata bukan khas Amerika
Berbentuk bulat dengan lubang di tengah; direbus, kemudian dipanggang: itulah roti bagel yang kita kenal kini. Bagi banyak orang, bagel adalah makanan khas kota New York, atau setidaknya khas Amerika. Namun bagel sebenarnya berakar di komunitas Yahudi Polandia. Bagel adalah makanan andalan dalam hidangan Yahudi Polandia sebelum mereka membawa roti ini ke AS.
Foto: picture alliance/Photoshot
Fortune cookies: tidak disajikan di Cina
Kue yang tipis dan renyah ini berisi angka keberuntungan, kata-kata bijak atau ramalan dan disajikan setelah makan di restoran Cina hampir di seluruh dunia — namun tidak di Cina. Fortune cookies bukan tradisi orang Cina. Kue kering ini diduga pertama kali dibuat oleh imigran Jepang di California pada akhir abad 19 atau awal abad 20. Kue serupa juga terdapat di beberapa wilayah di Jepang.
Foto: picture-alliance/ dpa/dpaweb
Hummus: kacang Arab yang kontroversial
Bahan baku hummus dapat dengan mudah diketahui (kacang Arab, tahini, minyak zaitun, lemon, bawang putih, garam), tapi asalnya sama sekali tidak jelas, bahkan kontroversial. Ketegangan atas asal-usul krim ini bahkan menjadi "Perang Hummus" setelah Lebanon dan Israel mengklaim hummus sebagai sajian khas mereka. Faktanya, hummus dapat ditemukan di manapun di wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara.
Foto: picture-alliance/DUMONT Bildarchiv
8 foto1 | 8
Kantor inspeksi makanan Weimar mengatakan perubahan nama ini akan membantu melindungi konsumen dari kenyataan yang disesatkan.
Namun, pemilik restoran di kota itu marah dengan adanya perubahan ini. Mereka mengatakan pelanggan masih datang meminta kebab doner. Mereka mengatakan bahwa doner adalah bahasa Turki untuk "rotari" dan kebab berarti "daging panggang."
Meskipun rekomendasi itu dibuat oleh badan nasional, hanya satu atau dua kota di Jerman yang memberlakukannya.
Kandungan zat aditif dalam kebab
Produsen blok daging beku besar yang nantinya digunakan untuk membuat kebab doner telah berulang kali dikritik atas penggunaan bahan-bahan berkualitas buruk dan zat aditif fosfat.
Produsen berkeras bahwa mereka membutuhkan aditif ini untuk menjaga agar tekstur daging tetap juicy, empuk dan enak. Namun para ahli kesehatan berpendapat bahwa makan fosfat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Bulan Juni 2019, Otoritas Keamanan Makanan Eropa mengeluarkan batas aman baru untuk konsumsi fosfat dan memperingatkan bahwa diet anak-anak dan remaja, khususnya, sarat dengan zat aditif.
Selain pada produk daging dan ikan olahan, fosfat juga dapat ditemukan dalam soda, beberapa produk keju, dan saus dan campuran puding atau kue.
ae/ts
Jangan lewatkan konten-konten eksklusif berbahasa Indonesia dari DW. Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!