1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

090610 Israel Hamas Tauziehen

9 Juni 2010

Sejak penyerbuan marinir Israel terhadap kapal pembawa bantuan internasional untuk Jalur Gaza dan pendaratannya secara paksa di pelabuhan Ashdod pekan lalu, tidak ada satupun barang bantuan ini yang mencapai Jalur Gaza.

Makanan dan minuman di sebuah toko di Gaza City. Sejak tiga tahun lalu, Israel menetapkan produk apa yang boleh dikirim ke Jalur GazaFoto: AP


Bahan bantuan dari konvoi kapal Free Gaza terlihat tertumpuk di sebuah lapangan milik angkatan bersenjata Israel sekitar 30 kilometer di selatan Tel Aviv. Kursi roda bermotor listrik, tas-tas sekolah dan sepatu berbagai ukuran, semua ditumpuk di lapangan terbuka tanpa pelindung. Pemerintah dan militer Israel menjelaskan, masalahnya terletak pada Hamas yang berkuasa di Jalur Gaza yang menolak masuknya barang-barang bantuan tersebut.

Barang bantuan dari konvoi kapal bantuan Free Gaza sudah dimuat ke dalam sekitar 50 truk. Namun tidak ada satu truk pun yang diberangkatkan dan tiba di Jalur Gaza. Seorang juru bicara militer Israel kembali menuding Hamas yang menolaknya. Sementara juru bicara Hamas di Jalur Gaza, Sami Abu Zuhri membantah tuduhan Israel ini, dengan menyatakan bahwa pihak Hamas tidak terlibat dengan masalah penyaluran bantuan.

Pemicu dari politik tarik ulur itu sebetulnya adalah blokade total Israel terhadap Jalur Gaza sejak tiga tahun lalu. Israel hanya mengizinkan pengiriman barang ke Jalur Gaza sesuai dengan daftar yang ditetapkan pihak militernya. Kelompok pembela hak asasi manusia dari Israel melaporkan, militer Israel hanya mengizinkan pemasokan 97 jenis barang.

Saat ini pemasokan semen dan material bangunan jadi, seperti yang diangkut armada kapal bantuan Free Gaza, juga nyaris dilarang sepenuhnya. Israel mengajukan alasan, bahan bangunan semacam itu dapat digunakan oleh Hamas, untuk memperkuat konstruksi terowongannya ke Mesir.

Sementara itu di Gaza City, koordinator armada kapal bantuan untuk Jalur Gaza, Ali el Nazir, menegaskan, Israel tidak boleh mencoba memilah mana barang bantuan yang boleh dikirim dan mana yang tidak boleh.

Clemens Verenkotte/Agus Setiawan

Editor: Asril Ridwan

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait