1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KonflikUkraina

Bahas Damai di Ukraina, Trump Siapkan Pertemuan dengan Putin

10 Januari 2025

Jelang pelantikan sebagai presiden, Donald Trump pada hari Kamis (9/1) mengklaim sudah mempersiapkan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Perang di Ukraina akan menjadi agenda utama pembahasan.

Donald Trump dan Vladimir Putin di Helsinki, 2018
Donald Trump dan Vladimir Putin di Finlandia, 2018Foto: Valery Sharifulin/ITAR-TASS/imago

Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump mengatakan persiapan untuk pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin sudah dilakukan. Meski demikian, rincian agenda pembicaraan tingkat tinggi itu masih harus ditentukan.

Selama masa kampanye pemilu kepresidenan, Trump sempat menegaskan dirinya bisa mengakhiri perang di Ukraina "dalam waktu 24 jam," setelah dilantik pada 20 Januari mendatang.

"Presiden Putin ingin bertemu, dia mengatakannya bahkan di depan umum, dan kita harus mengakhiri perang di Ukraina, yang benar-benar kacau," kata Trump pada hari Kamis (9/1).

Selama kampanye pemilihan, Trump berulangkali membanggakan kedekatannya dengan Putin, dan mengklaim bisa mengakhiri perang di Ukraina dalam tempo singkat, tanpa pernah merincikan strategi diplomasi yang akan diambil.

Awal minggu ini, Trump mengatakan dia optimis bahwa perang akan berakhir dalam waktu enam bulan.

"Saya berharap jauh sebelum enam bulan," katanya kepada wartawan di kediamannya di negara bagian Florida.

Trump mengklaim bahwa perang di Ukraina telah menyebabkan serdadu "terbunuh dalam jumlah jutaan," meski kemudian dia buru-buru merevisi angka tersebut menjadi "ratusan ribu." Trump menyatakan bahwa jumlah korban perang "jauh lebih tinggi daripada yang dilaporkan media."

War and peace: A deal with Putin at the expense of Ukraine?

26:04

This browser does not support the video element.

Apa yang terjadi di medan perang?

Rusia saat ini sedang menggencarkan serangan di Ukraina dan mengumumkan berhasil merebut kota Kurakhove di wilayah timur pada Senin (6/1) silam. Militer Rusia mengklaim membutuhkan waktu tiga bulan untuk melumpuhkan militer Ukraina yang membentengi diri di dalam kota.

Pengumuman direbutnya Kurakhove  muncul sehari setelah Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan adanya serangan baru di wilayahnya di Kursk oleh Ukraina.

Kurakhove adalah salah satu benteng terkuat Ukraina di garis depan. Ia berperan sentral dalam menjaga wilayah Donetsk yang sebagian diduduki Rusia. Kota ini memiliki zona industri, pembangkit listrik termal, dan sebuah waduk. Kurakhove juga terletak di jalan raya yang membentang antara Ukraina timur dan selatan.

Sejauh ini, pemerintah di Kyiv belum mengomentari klaim kemenangan oleh Rusia. Ukraina mengalami kekurangan pasukan di garis depan ketika menghadang laju pasukan Rusia yang lebih besar.

Dengan jatuhnya Kurakhove, Rusia semakin mendekati kota Pokrovsk, yang merupakan persimpangan utama dan pusat distribusi kereta api, yang menyediakan pasokan ke sebagian besar garis depan Ukraina.

Sebelumnya, militer Ukraina mengatakan pihaknya menyerang depot penyimpanan bahan bakar jauh di dalam wilayah musuh. Serangan itu  menyebabkan kebakaran besar di fasilitas yang memasok pangkalan udara penting Rusia.

Ukraina mengatakan serangan itu menghantam fasilitas penyimpanan dekat Engels, di wilayah Saratov Rusia, sekitar 600 kilometer di sebelah timur perbatasan Ukraina. Depot tersebut memasok lapangan terbang di dekatnya yang digunakan oleh pesawat yang meluncurkan rudal melintasi perbatasan ke Ukraina, kata sebuah pernyataan pemerintah di Facebook.

Bolton: 'Putin knows how to play with Trump'

03:52

This browser does not support the video element.

Apa syarat damai?

Sejauh ini belum jelas bagaimana Ukraina akan bersedia menegosiasikan penyerahan wilayah kepada Rusia.

Presiden Zelenskyy, pada hari Rabu (8/1), menuntut jaminan keamanan dari negara-negara yang ingin mengakhiri perang. DIkhawatirkan, gencatan senjata atau damai hanya akan memberi waktu Rusia untuk mempersenjatai diri sebelum mengulangi invasi.

"Sejujurnya, saya percaya bahwa kita memiliki hak untuk menuntut jaminan keamanan yang serius dari negara-negara yang mengupayakan perdamaian di dunia," kata Zelenskyy.

Trump sempat mengatakan bahwa dia memahami penolakan Rusia terhadap Ukraina jika bergabung sebagai anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara, NATO.

Menurut Zelenskyy, Amerika Serikat, Jerman, Hongaria, dan Slovakia selama ini cendrung menghalangi Ukraina untuk segera bergabung dengan aliansi 32 negara itu. NATO sejauh ini hanya mengatakan bahwa Ukraina berada di "jalur yang tidak dapat diubah" menuju keanggotaan, tanpa tenggat pasti.

rzn/hp (dpa,ap,reuters)

 

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait