Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi (Pepen) bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta. Pertemuan guna membahas persoalan konflik sampah yang terus meruncing hingga hari ini.
Iklan
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi (Pepen) bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta. Pertemuan guna membahas persoalan konflik sampah yang terus meruncing hingga hari ini. Sebelum bertemu, dua kepala daerah itu sepakat persoalan ini akan selesai bila ada pertemuan. Mungkinkah konflik sampah segera selesai?
Pertemuan ini, memang merupakan harapan dari kedua pucuk pimpinan Pemprov DKI dan Pemkot Bekasi itu. Baik Pepen maupun Anies memang berkeinginan menyelesaikan konflik sampah Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.
Keinginan itu mulanya disampaikan Pepen yang mengaku kesulitan berkomunikasi dengan Anies. Dia pun meminta Anies untuk segera datang langsung berkomunikasi.
Daur Ulang Sampah dengan Lalat Tentara Hitam
Agus Pakpahan, ahli biokonversi dari Indonesia, mengubah sampah menjadi kompos berkualitas dan pakan ternak dengan bantuan 'lalat khusus'. DW mengunjungi salah satu peternakan lalatnya di Cikumpay, Jawa Barat, Indonesia.
Foto: DW/A. Padmadinata
Agus: Selamatkan Indonesia dari sampah
Setelah pensiun dari posisi sebelumnya sebagai Deputi Kementerian BUMN bidang Agro Industri, ekonom Agus Pakpahan ingin belajar lebih banyak tentang ekonomi sumber daya alam. Dia menemukan topik pengelolaan sampah dan memutuskan untuk mempelajari korelasi limbah organik, agen biologi, kesehatan, lingkungan, dan sosial ekonomi.
Foto: Privat
Kemampuan untuk menguraikan bahan organik
Menurut Agus, ide menggunakan lalat tentara hitam atau black soldier fly (BSF) datang dari ilmuwan senior Dr. Darmono Taniwiryono. Sebagai serangga, black soldier fly, atau Hermetia illucens tidak dianggap sebagai hama. Mereka tidak menularkan penyakit atau gangguan pada manusia maupun hewan. Larvanya (BSFL) dapat digunakan untuk pengomposan sampah atau mengubah limbah menjadi pakan ternak.
Foto: DW/A. Padmadinata
Tinggi protein
Agus ingin memiliki sumber protein alternatif untuk peternakan unggas atau ikan di Indonesia yang kini sangat bergantung pada pakan impor yang mahal. Tahap larva black soldier fly (BSFL) mengandung nutrisi penting. Mereka mengandung protein yang sangat tinggi, lemak, asam amino esensial dan juga mineral.
Foto: DW/A. Padmadinata
Mengembangbiakan para prajurit
Di Cikumpay, Jawa Barat, Agus berbagi pengetahuannya dengan staf lokal untuk menggunakan BSFL guna memproduksi pupuk organik berkualitas tinggi untuk perkebunan teh di daerah tersebut. Terlihat pada gambar ini adalah tempat pemeliharaan untuk proses pembiakan black soldier fly. Bangunan sederhana yang dilapisi dengan jaring serangga.
Foto: DW/A. Padmadinata
Pentingnya pemilahan sampah
Agus mengatakan, solusi pengelolaan limbah dengan BSFL bisa berdampak lebih besar jika Indonesia memiliki sistem pemilahan sampah seperti negara-negara barat. Misalnya, di mana sampah organik dan non-organik dipisahkan. Proses biokonversi membutuhkan sampah organik dengan jumlah besar sebagai bahan makanan larva. Satu meter persegi BSFL dapat memakan sekitar 15 kilogram sampah per hari.
Foto: DW/A. Padmadinata
Waktu makan 24 jam
BSF hanya makan pada hari-hari pertama kehidupan. Ketika mereka di tahap larva. Setelah tahap ini, lalat mulai menjadi kepompong dan menjauh dari sumber makanan, mencari tempat kering. Di peternakan BSF Cikumpay, jumlah sampah organik yang ditempatkan di reaktor (foto) sedang disesuaikan dengan jumlah belatung dan berapa umur mereka. Tujuannya agar semua bahan makanan dikonsumsi dalam 24 jam.
Foto: DW/A. Padmadinata
Pupuk belatung
Sampah berubah menjadi kotoran belatung atau Agus menyebutnya "pupuk belatung padat" yang dipanen dan disimpan di gudang. Sementara "pupuk belatung cair" (foto) dipanen setiap hari dari sekitar 30% jumlah sampah organik buah dan sayur yang dimasukkan ke dalam reaktor.
Foto: DW/A. Padmadinata
Memanen lalat tentara hitam
Peternak menggunakan pupanya untuk menghasilkan bahan pakan ternak kaya protein. Mereka membutuhkan pupa yang panjangnya sekitar tiga centimeter. Serangga lain yang juga digunakan sebagai pakan unggas adalah mealworm dan kumbang Jepang. Penulis: Vidi Legowo-Zipperer (yp/vlz)
Foto: DW/A. Padmadinata
8 foto1 | 8
"Kami meminta Gubernur datang seperti Gubernur Pak Sutiyoso pada tahun 2002 dengan gentle, berani hadir memohon supaya TPA dibuka, walau ini belum sempat ditutup," kata Rahmat Effendi, yang akrab disapa Kang Pepen, saat dihubungi detikcom, Sabtu (20/10).
Namun, keinginan Pepen itu belum bersambut. Perang argumen di antara Pepen dan Anies malah semakin ramai di media.
Anies yang mulai 'gerah' kemudian berharap kisruh sampah dengan Pemkot Bekasi dapat didiskusikan antar lembaga pemerintahan dengan duduk bersama. Anies lalu melempar pertanyaan ke Pemkot Bekasi terkait polemik tersebut.
"Ini mau menyelesaikan baik-baik, dikomunikasikan, atau mau ramai di media? Kalau mau baik-baik, pertemuan-pertemuan itu datangi dan bawa datanya. Jangan malah ramai di media. Sudah gitu diramaikan yang bukan menjadi kewajiban kami pula," kata Anies di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Minggu (21/10).
Menanggapi pernyataan Anies, itu, Pepen kembali melontarkan keinginannya agar konflik terkait sampah dengan Pemprov DKI bisa segera diselesaikan. Dia pun mengajak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan duduk bersama untuk mencari solusi.
"Harus ada komunikasi antar pemimpin," ujar Pepen di Plaza Bekasi, Bekasi, Senin (22/10/2018).
Pepen mengaku hingga saat ini dia dan Anies belum berkomunikasi. Padahal, untuk menyelesaikan persoalan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, pucuk pimpinan Pemprov DKI dan Pemkot Bekasi harus bertatap muka.
"Pimpinan-pimpinan sama pimpinan ketemu ngomong, diskusi, rapat," katanya.
8 Fakta Tentang Sampah Plastik Yang Akan Membuat Anda Syok
Indonesia kembali jadi sorotan media internasional, karena muncul video viral dari para penyelam di Bali yang menunjukkan parahnya polusi plastik di sana. Namun, sampah plastik kini sudah menjadi masalah global.
Setidaknya 8 juta ton plastik mencemari lautan di dunia setiap tahun. Ini seperti mengosongkan truk berisi sampah plastik ke laut setiap menit.
Foto: picture-alliance/Photoshot
2050 jumlah plastik di laut lebih banyak dari ikan
Saat ini rasio perbandingan antara plastik dan plankton diperkirakan 1:2. Jika dibiarkan begitu saja, volume plastik akan melebihi ikan pada tahun 2050. Jumlah plastik di laut saat ini sekitar 150 juta ton, ini seperlima dari bobot total ikan yang ada.
Foto: picture-alliance/Prisma/R. Dirscherl
Sampah plastik juga mengotori pantai-pantai Eropa
Di Inggris misalnya, setiap 100 meter pantai Inggris, ada lebih dari 200 sampah plastik atau polistirena. September 2017, hampir 7000 orang berpartisipasi dalam aksi pembersihan pantai Great British Beach Clean in September 2017 - proyek yang menyingkirkan 255.209 sampah dari 339 pantai.
Foto: picture alliance/blickwinkel/fotototo
Lebih dari 50 persen penyu laut menelan plastik
Ratusan ribu penyu laut, paus, mamalia laut lainnya dan lebih dari 1 juta burung laut mati setiap tahun karena polusi laut dan menelan atau terjerat sampah di laut. Banyak hewan laut yang tidak bisa membedakan antara makanan dan sampah plastik. Sehingga sistem pencernaan terblokir dan menyebabkan kematian.
Foto: picture-alliance/Photoshot
Ada 6,3 milyar ton sampah plastik di bumi
Walau plastik baru ada sejak 60-70 tahun yang lalu, material ini berhasil mendominasi kehidupan manusia. Hampir untuk setiap kegiatan manusia, bisa dipastikan ada barang kebutuhan yang terbuat dari plastik.
Foto: picture-alliance/dpa/R. De La Pena
Popok bayi butuh 450 tahun untuk terurai
Kebanyakan popok bayi mengandung polietilena atau termoplastik, bahan yang sama digunakan untuk membuat dengan kantong plastik. Tahukah Anda, bahwa popok kotor yang dibuang akan terus berada di bumi selama 450 tahun, karena sulit terurai? Tali pancing butuh lebih lama lagi, yakni sekitar 600 tahun.
Foto: picture alliance/chromorange
Lebih dari 20.000 botol dijual per detik
Kontribusi terbesar polusi plastik adalah botol minuman. 480 milyar botol plastik terjual di tahun 2016. Ini berarti lebih dari 1 juta botol dalam 1 menit.
Foto: picture-alliance/dpa/L.Cameron
Ada lebih banyak mikroplastik di laut dibanding bintang di Bima Sakti
Di galaksi Bima Sakti atau "Milky Way" saja diperkirakan ada 100-400 milyar bintang. Sementara menurut Clean Seas, ada 51 trilyun mikroplastik di lautan dunia. Penulis: vlz/yf (dari berbagai sumber)