1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bahasa Jerman Sebagai Visa

29 Juli 2007

Murid-murid dengan kemampuan Bahasa Jerman terbaik dari sekolah yang terletak antara ibukota Latvia Riga hingga Beograd di Serbia mendapat undangan berkunjung ke Berlin selama tiga minggu.

Jerman sebagai bahasa asing
Jerman sebagai bahasa asing

Bahasa Jerman adalah bahasa ibu bagi lebih dari 100 juta orang. Saat ini sekitar 16 juta orang mempelajari Deutsch als Fremdsprache atau Bahasa Jerman sebagai Bahasa Asing, terutama di Eropa Tengah dan Timur. Dari antara mereka, siapa yang paling mampu menguasainya? Di sejumlah negara Eropa Timur sejak beberapa tahun diselenggarakan olimpiade Bahasa Jerman. Dalam pertandingan membaca, percakapan dan berpidato para murid saling bersaing satu sama lain dalam mengukur kemampuannya berbahasa Jerman. Sekitar 50 remaja dari kota-kota Eropa Timur dan Selatan berada di Berlin atas undangan Initiative Deutsche Sprache. Selama berada di Jerman mereka tinggal bersama di kamar yang masing-masing terdiri dari 3 tempat tidur, pada sebuah hotel di selatan Berlin. Dan kegiatan mereka selama tiga minggu berada di Berlin adalah mengenal ibukota Jerman tersebut dan kawasan di sekitarnya.

Marija: „Kami sudah hampir mengunjungi semuanya, Alexanderplatz, ke kota Potsdam, ke Potsdamer Platz, juga di Wannsee. Ya kemana-mana.“

Demikian diutarakan Marija, remaja perempuan berusia 15 tahun. Ia berasal dari Ukraina, dan seperti kebanyakan anggota kelompok remaja itu, ia baru pertama kalinya ke Jerman. Di Ukraina, banyak remaja yang fasih berbahasa Jerman. Dan selama berada di Berlin bahasa Jerman pula yang menjadi alat komunikasi antar remaja yang berasal dari Polandia, Slowakia, Rumania, Ukraina dan Belarusia.

Agnes: “Saya pikir ini sangat cool. Semuanya berbicara bahasa Jerman. Dan ya, saya banyak berkenalan dengan banyak orang dari berbagai negara dan sekarang saya punya kesan, orang-orang dari Rumania misalnya, mereka hampir semuanya ingin ke Jerman, kuliah dan hidup di sini. Banyak sekali yang ingin melakukan hal itu.”

Agnes berusia 18 tahun dan berasal dari ibukota Hungaria, Budapest. Sementara bagi remaja Bosnia Amar, Bahasa Jerman ibaratnya visa bagi mereka yang berasal dari Eropa Timur. Bahasa itu membuka banyak pintu menuju kehidupan bisnis. Selain itu bahasa Jerman indah, demikian pendapat Zoran, remaja pria berusia 17 tahun yang juga berasal dari Bosnia

„Saya suka cara melafalkannya. Karena saya suka tantangan dan Bahasa Jerman itu agak sulit dalam pengucapannya. Terutama bagi kami yang datang dari kawasan Balkan karena kami memiliki huruf ‘r’ yang kuat dan oleh sebab itu sulit melafalkan kata-kata yang ada r-nya”

Tapi sejauh ini Zoran sudah dapat melafalkannya dengan baik. Ia belajar bahasa Jerman di sekolah. Bahasa asing ini jauh lebih populer ketimbang bahasa Inggris ataupun Perancis, demikian dijelaskannya. Mungkin juga karena kehadiran bahasa Jerman yang sangat kuat lewat media televisi di kawasan selatan dan timur Eropa

Marija: „Saya kenal bahasa Jerman sebetulnya sudah sejak kecil, karena Papa saya dulu di Jerman dan membawa antene satelit dari sana. Dan waktu saya masih anak-anak saya sering menonton televisi, seperti Super-RTL, Mickeymouse, blablabla dingsbums dan oleh karena itu saya sekarang bisa bahasa Jerman.“

Demikian diceritakan Marija. Bahwa sekarang ia mendapat kesempatan tiga minggu mengunjungi Berlin, sesuatu yang sangat cool baginya. Semua mengatakan kota yang indah. Meskipun kenyataannya tidak selalu sesuai dengan bayangan yang dimiliki para remaja sebelumnya. Misalnya Ilona, remaja perempuan berumur 16 tahun dari Belarusiaini sangat tercengang dengan banyaknya bangunan tua di Berlin. Ia mengira Berlin adalah kota yang dipenuhi bangunan-bangunan yang modern dan megah

„Bagi saya cara berpakaian orang-orangnya juga mengejutkan. Di tempat kami warna pakaian kebanyakan berwarna gelap, di sini semuanya berwarna. Dan semuanya berpakaian sesuka hatinya. Jadi mereka tidak mempunyai rasa canggung, semuanya sangat ramah. Semua menyapa kamu dengan Hallo, dan ini sangat menyenangkan saya.“

Sifat orang Jerman yang simpel, atau menurut istilah para remaja „nggak njelimet“ sangat disukai para remaja Eropa Timur dan Selatan yang tengah berada di Berlin. Semuanya begitu teratur, sampai jadwal tram-pun yang tepat, Ini salah satu contoh yang disebutkanStefan. Sementara Kosta memperhatikan bahwa orang-orang senang saling bertukar pendapat

„Saya paling suka melihat cara mereka berdiskusi. Di Jerman orang senang berdiskusi tentang semua hal, ya, dan itu sangat menyenangkan saya, karena saya dapat menyatakan pendapat saya kepada seseorang secara langsung secara terbuka.”

Di ruangan pertemuan di hotel tempat mereka menginap, para remaja juga mendiskusikan tentang proyeknya. Bersama-sama mereka membuat proyek sebuah siaran radio tentang ibukota Jerman. Verloren in Berlin atau “nyasar di Berlin” itulah judul siaran radio itu seperti disampaikan Irina

„Beberapa dari kami akan melakukan mewawancarai orang di jalan, tentang Berlin. Kami ingin mengetahui seberapa baik warga Berlin mengenal kotanya. Dan ya, kami juga akan menanyakan pendapat para turis tentang Berlin.“

Inilah hal terbaik yang pernah saya alami selama ini . Hal itu dikatakan remaja Polandia Natalia. Kesempatan ini diperolehnya lewat Bahasa Jerman dan kerajinannya dalam mempelajari bahasa tersebut.