Bakteri Super Bunuh 33 Ribu Orang di Eropa Setiap Tahun
6 November 2018
Bakteri super atau superbug yang resisten terhadap antibiotik menyebabkan lebih dari 33.000 kematian di Uni Eropa setiap tahun. Para ilmuwan mengatakan kondisi memburuk sejak 2007.
Iklan
Menurut studi Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) diperkirakan sekitar 33.000 orang di Uni Eropa meninggal setiap tahun setelah terinfeksi bakteri yang resisten terhadap antibiotika. Italia dan Yunani adalah dua negara dengan korban terbanyak.
Analisis yang diterbitkan dalam jurnal Lancet Infectious Diseases memperingatkan bahwa beban patogen ini serupa dengan HIV, flu dan tuberkulosis.
"Infeksi karena bakteri resisten antibiotik mengancam kesehatan modern," tulis para peneliti. Mereka melacak peningkatan signifikan angka kematian dari tahun 2007 yang mencapai 25.000 kematian.
Bayi dan orang tua paling berisiko, dengan tiga perempat pasien terinfeksi di rumah sakit dan klinik kesehatan. Para peneliti juga mencatat perbedaan yang besar di antara negara-negara di Eropa.
Perbedaan di Uni Eropa
Studi ECDC menggunakan data dari 2015 dan melihat lima jenis infeksi yang disebabkan oleh bakteri resisten antibiotik di Uni Eropa dan Kawasan Ekonomi Eropa.
Jauhkan Kuman Mematikan dari Dapur Anda
Super bug atau bakteri super kebal antibiotika sulit untuk dibasmi. Bakteri ini juga bisa berkembang di rumah Anda. Misalnya lewat daging segar. Kondisi dapur yang higienis bisa turut mencegah ancaman bakteri tersebut.
Foto: Colourbox
Dari Peternakan ke Rumah
Penyalahgunaan antibiotika di industri peternakan bisa memicu perkembangbiakan bakteri super yang berbahaya. Daging mentah yang dijual di supermarket bisa mengandung bakteri yang multi resisten antibiotika yang akhirnya mendarat di dalam tubuh manusia. Bakteri super sangat berbahaya bagi mereka yang sedang sakit dan lemah daya tahan tubuhnya.
Foto: Colourbox
Mencairkan Makanan Beku dengan Benar
Semakin besar ukuran dagingnya, semakin penting memastikan tidak ada lagi bagian daging yang beku. Jadi suhu yang dibutuhkan untuk membunuh bakteri bisa tercapai saat daging dimasak. Makanan beku idealnya dicairkan di dalam kulkas, sehingga turut mencegah bakteri berkembang biak. Air lelehannya tidak boleh mencemari makanan lainnya.
Foto: Colourbox
Pilih Peralatan Dapur Yang Benar
Menurut para pakar, talenan sebaiknya terbuat dari kaca. Kuman dan bibit penyakit bisa mudah terkumpul dan berkembang biak di serat-serat bekas goresan pisau di talenan yang terbuat dari plastik atau kayu.
Foto: picture-alliance/L. Halbauer
Alat Terpisah Untuk Makanan Mentah
Gunakan alat dapur yang berbeda untuk mengolah daging mentah, sayur mentah dan selada. Kuman akan mati setelah dimasak. Jadi makanan mentah bisa menyebarkan bakteri super yang resisten antibiotika. Bahkan makanan yang sudah dimasak, tidak boleh tersentuh oleh alat dapur yang sebelumnya digunakan untuk mengolah daging mentah.
Foto: Colourbox
Pastikan Makanan Dimasak Secara Benar
Patogen paling berbahaya baru bisa terbunuh pada suhu 70 derajat Celsius. Karena itu penting untuk memasak daging mentah secara benar. Kuman tidak otomatis terbunuh jika memasak makanan dengan microwave.
Foto: Colourbox
Cuci Tangan
Tangan harus dicuci dengan sabun dan air panas sebelum dan setelah memasak. Tangan harus segera dicuci setelah mengolah daging mentah, unggas, ikan dan telur. Sebaiknya, gunakan sarung tangan sekali pakai.
Foto: Colourbox
Bersihkan!
Peralatan dapur dan semua permukaan di dapur harus dibersihkan dengan air panas dan produk pembersih setelah digunakan. Jika menggunakan mesin cuci piring, peralatan untuk mengolah produk hewan mentah harus dicuci dengan suhu minimal 60 derajat Celsius. Para pakar juga mengatakan, tidak perlu mengunakan desinfektan di rumah.
Foto: Colourbox
7 foto1 | 7
Yunani dan Italia adalah yang paling parah, sementara tingkat infeksi lebih rendah di negara-negara Eropa utara. Di Jerman, misalnya, hanya ada kurang dari 55.000 infeksi patogen yang resisten terhadap obat dan menyebabkan sekitar 2.400 kematian.
Pakar kesehatan telah lama memperingatkan tentang bahaya yang ditimbulkan oleh "superbug" - bakteri yang mampu bertahan dari antibiotik paling kuat. Ini pun sebenarnya upaya terakhir dalam kasus di mana tidak ada pilihan pengobatan lain yang tersisa.
"Ketika ini (antibiotika) tidak lagi efektif, sangat sulit dan tidak mungkin untuk mengobati infeksi," kata ECDC dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh Reuters.
Penulis penelitian menekankan bahwa mengatasi tantangan kesehatan yang sangat besar ini akan membutuhkan koordinasi di tingkat Uni Eropa dan global, serta "strategi pencegahan dan kontrol yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing negara."
vlz/hp (Reuters)
Bakteri, Virus, Jamur: Berbahaya Sekaligus Berguna
Jamur, Bakteri dan Virus kita kenal sebagai pemicu penyakit dan penyebab busuknya bahan makanan. Tapi mikro organisme itu juga ada yang berguna bagi manusia. Kenali bahaya maupun kegunaannya.
Foto: imago/Gerhard Leber
Makanan Bulukan
Jamur buluk seperti pada roti ini kebanyakan berbahaya bagi kesehatan karena memproduksi racun dan spora yang bisa memicu alergi. Dalam kasus terburuk konsentrasi tinggi beban cemaran spora jamur buluk bisa memicu kematian pada orang yang daya tahan tubuhnya rendah.
Foto: imago/imagebroker
Berguna Sebagai Biokatalisator
Tapi jamur buluk juga punya kegunaan dalam industri makanan, karena mampu menguraikan karbohidrat, lemak dan protein lebih efektif. Jamur buluk Aspergillus niger yang direkaya secara genetika ini memproduksi Enzym yang bisa digunakan industri bahan makanan maupun industri sabun cuci. Jamur buluk ini dijuluki pabrik hidup.
Foto: BASF
Keracunan Sosis
Botulus adalah nama latin untuk sosis. Jika saat pengolahan daging sosis kebersihan kurang diperhatikan, bahan makanan ini bisa tercemar bakteri "Clostridium botulinum". Orang yang mengkonsumsi sosisnya akan mengalami keracunan bahan pangan yang disebut Botulismus yang dapat merenggut nyawa.
Foto: picture-alliance/dpa
Bahan Kosmetika
Clostridium botulinum dalam kondisi anareob memproduksi racun yang mempengaruhi saraf "Botox". JIka orang keracunan Botox dari bahan makanan, gejalanya adalah kelumpuhan sistem saraf dan jika menyerang otot jantung atau pernafasan bisa memicu kematian. Kini racun Botox digunakan dalam praktik ahli bedah kosmetik untuk melicinkan kembali kulit yang berkeriput.
Foto: picture alliance/OKAPIA
Bakteri EHEC yang Mematikan
Jerman diguncang infeksi bakteri Entero Haeomoragic Escherichia Coli EHEC pada 2011 yang menewaskan 53 orang. Bakteri ini memproduksi racun yang merusak sel pada dinding usus yang memicu diare berat dan akhirnya merusak ginjal serta sel otak. EHEC ditularkan lewat makanan mentah. Untuk mencegah penularan EHEC, makanan disarankan dimasak.
Foto: picture-alliance/dpa
Keluarga Bermanfaat
Tidak semua jenis bakteri Escherichia coli berbahaya. Dalam usus besar manusia bakteri E.coli berfungsi mendukung pertumbuhan tulang dan sel serta memproduksi Vitamin K yang diperlukan dalam pembekuan darah. Dalam bioteknologi bakteri E. coli dimanfaatkan untuk memproduksi Insulin dan hormon pertumbuhan. Bakteri ini juga dapat dimanfaatkan untuk memproduksi alkohol dari ganggang mikro
Foto: Harvard’s Wyss Institute
Penyebab Thypus
Bakteri Salmonella menyebabkan penyakit Typhus yang menyebar luas di kawasan tropis. Gejala penyakit itu adalah demam tinggi, detak jantung lemah dan konstipasi. Sekitar 32 juta orang terifeksi penyakit ini setiap tahunnya. Jika tidak diobati Thypus bisa menyebabkan kematian. Penyebab utama di negara berkembang adalah konsumsi air yang tercemar, dan di negara maju akibat konsumsi telur mentah.
Foto: picture-alliance/dpa
Virus Pemicu Diare
Norovirus juga memicu diare dan ditularkan lewat kontak langsung dengan cairan tubuh dari orang yang terinfeksi. 100 Partikel Norovirus mencukupi untuk memicu infeksinya. Di negara berkembang virus pemicu diare ini amat mudah ditularkan lewat sanitasi buruk, air minum yang terkontaminasi serta bahan makanan yang tidak bersih.