1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Balon Mata-mata Cina Kembali Lintasi Langit Taiwan

25 November 2024

Balon mata-mata Cina kembali melintasi langit Taiwan. Insiden ini memicu ketegangan politik jelang pemilihan presiden Taiwan yang akan digelar pada Januari 2025.

Balon udara yang diduga spionase Cina melintasi South Carolina, Amerika Serikat, Februari 2023
Taiwan deteksi balon udara mata-mata Cina yang melintas di kawasannya pada hari Senin (25/11)Foto: Joe Granita/Zuma/IMAGO

Kementerian Pertahanan Taiwan pada hari Senin (25/11) melaporkan bahwa balon udara mata-mata Cina kembali terdeteksi di atas laut bagian utara Taiwan.

Balon itu kembali melintas setelah sempat terjadi pada bulan April atau sekitar enam bulan lalu, di mana Taipei menyebutnya sebagai bagian dari pola intimidasi Beijing.

Taiwan, yang diklaim Cina sebagai wilayahnya, mengeluhkan bahwa dalam beberapa pekan menjelang pemilihan presiden (pilpres) pada Januari mendatang, aktivitas balon mata-mata Cina ini terjadi dalam "skala yang belum pernah terjadi sebelumnya." 

Taiwan menggambarkan insiden tersebut sebagai bagian dari kampanye tekanan dari Cina, yang disebut sebagai perang zona abu-abu, yakni taktik tidak teratur untuk melemahkan lawan tanpa pertempuran terbuka. 

Taiwan dengan tegas menentang klaim kedaulatan Cina tersebut dan mengatakan hanya penduduk pulau itu yang bisa memutuskan masa depan wilayah tersebut. 

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru! 

Aktivitas militer Cina di Taiwan meningkat jelang pemilu

Dalam laporan rutin mengenai aktivitas militer Cina dalam 24 jam terakhir itu, Kementerian Pertahanan Taiwan menyebut bahwa balon mata-mata Cina terdeteksi pada pukul 18:21 waktu setempat pada hari Minggu (24/11), berlokasi di 111 kilometer utara Pelabuhan Keelung Taiwan. 

Balon itu menghilang sekitar dua jam kemudian, setelah terbang pada ketinggian 10 kilometer, tetapi tidak benar-benar melintasi wilayah Taiwan, ungkap kementerian itu. 

Selain balon udara mata-mata, sebanyak 12 pesawat militer Cina dan tujuh kapal perang ikut terdeteksi berada di sekitar Taiwan dalam 24 jam terakhir hingga pukul 06:00 waktu setempat pada hari Senin (25/11), tambah kementerian itu. 

Kementerian Pertahanan Cina belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar mengenai isu ini. Cina sebelumnya meremehkan keluhan Taiwan mengenai balon udara tersebut, seraya mengatakan bahwa aktivitasnya tersebut untuk keperluan meteorologi dan tidak seharusnya dibesar-besarkan untuk alasan politik.

Menjelang pemilihan presiden Taiwan pada Januari mendatang, balon-balon milik Cina dilaporkan melintasi perairan sensitif yang memisahkan Taiwan dan Cina, mulai dari siang hingga malam hari, dengan beberapa balon udara itu melayang di atas pulau tersebut.

Potensi Cina menggunakan balon untuk spionase itu menjadi isu global tahun lalu, ketika Amerika Serikat (AS) menembak jatuh apa yang disebut Washington sebagai balon mata-mata Cina.

Balon besar yang membawa muatan elektronik dan terbang di atas instalasi militer AS itu memicu kekhawatiran bahwa Beijing tengah mengumpulkan informasi intelijen penting. 

Cina mengeklaim bahwa balon itu hanyalah pesawat sipil yang secara tidak sengaja tersesat.

kp/ha (AP, AFP, Reuters)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait