Bangkok Berjuang Melawan Banjir
28 Oktober 2011Air pasang di Bangkok diperkirakan akan mencapai titik tertingginya hari Sabtu (29/10) dan akan merupakan salah satu tantangan terbesar bagi dinas penanggulangan banjir di ibukota Thailand itu. Puluhan ribu warga meninggalkan Bangkok setelah pemerintah menetapkan bebas kerja selama lima hari. Sejak beberapa hari, sungai Chao Phraya membludak dan mengalir ke jalan-jalan yang terletak di tepi sungai, dari Chinatown sampai benteng putih kompleks istana "Grand Place" dan viraha di dekatnya dengan patung terkenalnya "Emerald Buddha".
Chao Phraya hari Jumat (28/10) mencatat rekord ketinggian sekitar 2, 47 meter. Ujar seorang jurubicara pemerintah kota, Jate Sopitpongstron. Benteng banjir yang dibangun tujuh kilometer pada kedua sisi sungai, tingginya 2, 50 meter.
Air memang berkurang saat surut, namun banyak warga khawatir bahwa yang terburuk masih akan datang, karena itu penduduk membeli jaket darurat berwarna oranye dan perahu karet. "Anda harus bersiap-siap," ujar Fon Kanokporn, seorang pegawai bank yang membeli perahu karet di sebuah toko yang menggantungkan sejumlah perahu di pohon di depan tokonya sebagai iklan.
Perahu karet laku keras
Pelayan toko mengatakan, mereka telah menjual lebih dari 3.000 perahu minggu lalu. Bisnis laris itu menunjukkan tingginya kekhawatiran yang mencekam warga Bangkok dan merupakan cermin dari tragedi provinsi-provinsi tetangga yang sejak beberapa pekan ini terkena banjir. Sejumlah pembeli mengatakan, mereka membeli perahu karena rumah mereka yang tergenang air di luar kota Bangkok, tidak dapat lagi dicapai melalui jalan.
Untuk sementara ini, pusat kota Bangkok masih belum terkena banjir, hanya terdapat genangan air di tempat tertentu. Pemerintah kota menyatakan optimis bahwa bendungan sanggup bertahan pada akhir pekan ini. Menurut prediksi, pasang akan mencapai level tertinggi pada akhir pekan ini.
Kota dengan penduduk 12 juta jiwa ini terancam air dari dua arah. Pertama dari utara yang membawa air milyaran kubik ke arah Bangkok, dan yang lainnya merupakan kiriman dari wilayah banjir di sebelah selatan kota yang bergerak ke utara.
Prediksi hujan lebat untuk tiga bulan ke depan
Sementara pemerintah berupaya sekuat tenaga melindungi ibukota dari banjir besar, sejak berminggu-minggu terakhir penduduk menderita. Banjir telah membawa dampak buruk, antara lain bagi industri wisata. Banyak negara, di antaranya AS dan Jerman menyarankan warganya untuk tidak bepergian ke Thailand, jika tidak perlu sekali.
Kementrian Luar Negeri Jerman di Berlin mengatakan telah memberikan bantuan banjir sejumlah 500.000 Euro bagi wilayah yang terkena bencana.
Organisasi Internasional Meteorologi WMO di Geneva mengeluarkan peringatan terjadinya cuaca buruk di wilayah lainnya di Thailand. Sementara banjir saat ini terutama melanda bagian utara dan tengah Thailand, WMO memprediksi hujan lebat pada akhir Oktober ini di wilayah pesisir sebelah tenggara. Thailand akan mendapat hujan yang lebih lebat dari biasanya pada tiga bulan mendatang. Demikian menurut WMO. Hingga kini sedikitnya sekitar 377 orang tewas akibat banjir di Thailand dan jutaan orang kehilangan tempat tinggalnya.
Christa Saloh/afpd/ape
Editor: Luky Setyarini