Bayi Korban Banjir Sentani Diselamatkan Dari Timbunan Puing
17 Maret 2019
Banjir bandang dan tanah longsor dipicu oleh hujan lebat di Sentani, Papua telah menewaskan sedikitnya lebih dari 70 orang dan melukai puluhan orang lainnya.
Iklan
Lebih dari 4000 orang terpaksa mengungsi, demikian diungkapkan pihak berwenang pada hari Minggu(17/03). Pencarian korban terus dilakukan di Sentani, yang dilanda banjir bandang Sabtu (16/03) malam. Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan hujan deras menyebabkan tanah longsor.
Dikutip dari Associated Press, juru bicara militer Papua, Kolonel Muhammad Aidi menyebutkan regu penyelamat menyelamatkan dua bayi yang terluka yang telah terperangkap selama lebih dari enam jam. Orang tua dari salah satu bayi tersapu banjir dan meninggal dunia. Sementara seorang tentara menarik seorang bayi berumur lima bulan dari bawah puing-puing rumahnya dan membawanya ke rumah sakit, ujar Muhammad Aidi sebagaimana dilansir Reuters.
Kumpulan Foto Bencana Banjir dan Longsor di Sentani, Papua
Inilah kumpulan foto bencana yang melanda daerah Sentani, Papua. Penggundulan hutan di sekitar pegunungan Cycloop, Jayapura ditengarai sebagai pemicu bencana banjir bandang dan longsor.
Foto: Getty Images/AFP/N. Somba
Mengungsi akibat banjir bandang
Anak sekolah di Sentani melewati reruntuhan dan lumpur akibat sapuan banjir bandang. Tercatat sedikitnya 350 rumah dan delapan rumah rusak akibat kejadian ini. Data korban yang terdampak adalah 11.725 KK di tiga distrik yakni Distrik Sentani, Waibu dan Sentani Barat.
Foto: BKPB
Puluhan orang meninggal dunia
Banjir bandang dan tanah longsor yang dipicu oleh hujan lebat di Sentani, Papua, telah menewaskan puluhan orang. Sekitar 40 orang juga dinyatakan hilang. Lebih dari 4.000 warga terpaksa mengungsi dan ditampung di tujuh lokasi.
Foto: Getty Images/AFP/N. Somba
Gotong royong menolong korban
Pencarian korban terus dilakukan di Sentani, yang dilanda banjir bandang Sabtu (16/03) malam. Jumlah korban mungkin akan bertambah karena proses evakuasi masih berlangsung dan tidak semua daerah yang terkena bencana bisa dijangkau.
Foto: Basarnas via Reuters
Pesawat pun rusak
Ratusan rumah, tiga jembatan dan pesawat yang parkir di bandara Sentani rusak oleh banjir. Kepala badan mitigasi bencana lokal, Martono mengatakan naiknya air banjir memaksa bandara Sentani tutup sementara hari Minggu setelah landasan pacu banjir.
Foto: picture-alliance/AP Photo/T. Gultom
Listrik padam, fasilitas medis rusak
“Banyak yang cidera," kata Haerul Lee, Kepala Kantor Kesehatan Jayapura, seraya menambahkan bahwa beberapa fasilitas medis dilanda pemadaman listrik. "Kami tidak bisa mengatasinya sendirian," katanya.
Foto: Getty Images/AFP/N. Somba
Helikopter bantuan
Orang-orang mengelilingi sebuah helikopter tim bantuan pasca terjangan banjir dan longsor di kabupaten Sentani, Papua.
Foto: Reuters/Antara Foto
Dampak kerusakan
Orang-orang berjalan melewati mobil yang rusak akibat terjangan banjir yang juga menghanyutkan lumpur. Ada 9 kelurahan yang terdampak bencana, dan tiga kecamatan di antaranya terdampak paling parah.
Foto: Reuters/Antara Foto
Masa darurat
Pemerintah provinsi Papua telah mendeklarasikan dua minggu masa darurat untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat.
Foto: picture-alliance/AP Photo/Basarnas
Evakuasi
Ratusan penyelamat serta anggota polisi dan militer mengevakuasi penduduk ke tempat penampungan. Yang lain membawa jenazah dengan kantong hitam dan oranye. Ambulans dan kendaraan terlihat membawa korban di jalan berlumpur untuk diangkut ke beberapa klinik dan rumah sakit.
Foto: picture-alliance/AP Photo/Basarnas
Mobil terperangkap
Sebuah mobil terperosok ke dalam lumpur yang terbawa air bandang. Kepala Kampung Adat Yoboi, Sefanya Wali, yang sudah tinggal di kampung seputar Danau Sentani selama tujuh generasi, mengatakan banjir terjadi setiap lima tahun sekali, namun banjir kali ini dianggap sebagai yang terparah.
Foto: Reuters/Antara Foto
Penggundulan hutan
Otoritas bencana telah memperingatkan pemerintah setempat tentang risiko banjir karena terjadinya deforestasi di pegunungan di sekitarnya, kata Sutopo Purwo Nugroho lebih lanjut. Diungkapkannya, pada tahun 2018 pemerintah pusat telah mengirimkan bibit untuk penanaman pohon kembali. (AP, Reuters/Ed: ap/yp/ts)
Foto: Edward Hehareuw via Reuters
11 foto1 | 11
Korban terus bertambah
Jumlah korban mungkin akan bertambah karena proses evakuasi masih berlangsung dan tidak semua daerah yang terkena bencana bisa dijangkau, kata Sutopo Purwo Nugroho. Sekitar 4.150 orang berlindung di enam pusat evakuasi, tambahnya.
Ratusan rumah, tiga jembatan dan pesawat yang parkir di bandara Sentani rusak. Kepala badan mitigasi bencana lokal, Martono mengatakan naiknya air banjir memaksa bandara Sentani tutup sementara hari Minggu setelah landasan pacu banjir. Rekaman TV menunjukkan lumpur dan kayu gelondongan besar di jalan-jalan utama Sentani berserakan, setelah banjir surut.
"Banyak yang cedera," kata Haerul Lee, kepala kantor kesehatan Jayapura, seraya menambahkan bahwa beberapa fasilitas medis dilanda pemadaman listrik. "Kita tidak bisa mengatasinya sendirian," katanya, seperti dikutip dari AP.
Cuplikan televisi menunjukkan ratusan penyelamat dan anggota polisi dan militer mengevakuasi penduduk ke tempat penampungan. Yang lain membawa jenazah dengan kantong hitam dan oranye. Ambulans dan kendaraan terlihat membawa korban di jalan berlumpur untuk diangkut ke beberapa klinik dan rumah sakit. Pemerintah provinsi Papua telah mendeklarasikan dua minggu masa darurat untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat.
Polemik Emas Ilegal dari Limbah Freeport
Ribuan penduduk mengais emas dari limbah tambang Freeport di Timika. Pemerintah ingin menutup kegiatan ilegal itu karena memicu kerusakan lingkungan. Tapi banyak oknum yang terlanjur menikmati bisnis gelap tersebut
Foto: Getty Images/U. Ifansasti
Tambang Ilegal di Aikwa
Penambang emas mendulang emas di sungai Aikwa di Timika, Papua. Meski banyak penduduk suku Kamoro yang masih berusaha mencari uang sebagai nelayan, kegiatan penambangan emas merusak dasar sungai yang kemudian memangkas populasi ikan di sungai Aikwa.
Foto: Getty Images/U. Ifansasti
Emas Punya Siapa?
Sejumlah penduduk bahkan datang dari jauh untuk menambang emas di sungai Aikwa. Indonesia memproduksi emas yang mendatangkan keuntungan senilai 70 miliar Dollar AS setahun, atau sekitar 900 triliun Rupiah. Tapi hanya sebagian kecil yang bisa dinikmati penduduk lokal.
Foto: Getty Images/U. Ifansasti
Buruh Papua Mencari Kerja
Kebanyakan penduduk asli setempat telah terusir oleh kegiatan perluasan tambang. Saat ini Freeport mengaku memiliki hampir 30.000 pegawai, sekitar 30% berasal dari Papua, sementara 68% dari wilayah lain di Indonesia dan kurang dari 2% adalah warga asing. Berkat tekanan dari Jakarta, Freeport berniat menambah komposisi pekerja Papua menjadi 50%.
Foto: Getty Images/AFP/O. Rondonuwu
Sumber Kemakmuran
Tambang Grasberg adalah sumber emas terbesar di dunia dan cadangan tembaganya tercatat yang terbesar ketiga di dunia. Dari sekitar 238.000 ton mineral yang diolah setiap hari, Freeport memproduksi 1,3% emas, 3,4% perak dan 0,98 persen tembaga. Artinya tambang Grasberg menghasilkan sekitar 300 kilogram emas per hari.
Foto: Getty Images/AFP
Berjuta Limbah
Grasberg berada di dekat Puncak Jaya, gunung tertinggi di Indonesia. Setiap hari, tambang tersebut membuang sekitar 200.000 ton limbah ke sungai Aikwa. Pembuangan limbah tambah oleh Freeport ujung-ujungnya membuat alur sungai Aikwa menyempit dan dangkal.
Foto: Getty Images/U. Ifansasti
Nilai Tak Seberapa
Setiap tahun sebagian kecil dari jutaan gram emas yang ditambang di Grasberg terbuang ke sungai Aikwa dan akhirnya didulang oleh penduduk. Semakin ke hulu, maka semakin besar kemungkinan mendapatkan emas. Rata-rata penambang kecil di Aikwa bisa mendulang satu gram emas per hari, dengan nilai hingga Rp. 500.000.
Foto: Getty Images/U. Ifansasti
Simalakama Penambangan Ilegal
Pertambangan rakyat di sungai Aikwa selama ini dihalangi oleh pemerintah. Tahun 2015 silam TNI dan Polri berniat memulangkan 12.000 penambang ilegal. Pemerintah Provinsi Papua bahkan berniat mengosongkan kawasan sungai dengan dalih bahaya longsor. Namun kebijakan tersebut dikritik karena menyebabkan pengangguran dan memicu ketegangan sosial.
Foto: Getty Images/U. Ifansasti
Kerusakan Lingkungan
Asosiasi Pertambangan Rakyat Papua sempat mendesak pemerintah untuk melegalisasi dan menyediakan lahan bagi penambangan rakyat di sungai Aikwa. Freeport juga diminta melakukan hal serupa. Ketidakjelasan status hukum berulangkali memicu konflik antara kelompok penambang. Mereka juga ditengarai menggunakan air raksa dan menyebabkan kerusakan lingkungan yang dampaknya ditanggung penduduk setempat
Foto: Getty Images/U. Ifansasti
Persaingan Timpang
Konflik antara penambang antara lain disebabkan persaingan yang timpang. Ketika penduduk lokal masih mengais emas dengan kuali atau wajan, banyak pendatang yang bekerja dengan mesin dan alat berat. Berbeda dengan penambang kecil, penambang berkocek tebal bisa meraup keuntungan hingga 10 juta Rupiah per hari.
Foto: Getty Images/U. Ifansasti
Bisnis Gelap di Timika
Pertambangan rakyat di sungai Ajkwa turut menciptakan struktur ekonomi sendiri. Karena banyak pihak yang diuntungkan, termasuk bandar yang menampung hasil dulangan emas penduduk di Timika dan oknum pemerintah lokal yang menyewakan lahan penambangan secara ilegal. Situasi tersebut mempersulit upaya penertiban pertambangan rakyat di Papua. Penulis: Rizki Nugraha/ap (dari berbagai sumber)
Foto: Getty Images/U. Ifansasti
10 foto1 | 10
Penggundulan hutan
Otoritas bencana telah memperingatkan pemerintah setempat tentang risiko banjir karena terjadinya deforestasi di pegunungan di sekitarnya, kata Sutopo Purwo Nugroho lebih lanjut. Diungkapkannya, pada tahun 2018 pemerintah pusat telah mengirimkan bibit untuk penanaman pohon kembali.
"Kerusakan hutan di pegunungan telah meningkat karena digunakan sebagai kayu bakar dan untuk mengubah tanah menjadi perkebunan," tandas Nugroho. "Sejak tahun 2018 kami telah memperingatkan pemerintah Jayapura untuk berhati-hati terhadap risiko banjir bandang karena penggundulan hutan ini," pungkasnya.
ap/vlz
Jokowi Blusukan di Papua
Presiden Joko Widodo membawa Ibu Negara Iriana dan sejumlah menteri dalam kunjungan kerja ke Papua. Ini adalah kedelapan kalinya Jokowi melawat ke provinsi di ufuk timur tersebut.
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres
Delapan Kali di Papua
Selama lima jam Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Widodo menumpang pesawat kepresidenan ke Papua. Ini adalah kali ke-delapan presiden mengunjungi provinsi di ufuk timur Indonesia itu sejak dilantik Oktober 2014 silam.
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres
Sertifikat Tanda Kemakmuran
Dalam kunjungannya kali ini presiden mendapat agenda ketat. Setibanya di Jayapura, Jokowi dijadwalkan menyerahkan 3.331 sertifikat hak atas tanah kepada penduduk setempat. Ia berpesan agar penduduk menyimpan dokumen penting tersebut dengan aman. "Dimasukkan ke plastik, difotokopi, jadi kalau hilang ngurus-nya lebih gampang," ujar Presiden.
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres
Kepemilikan Permudah Pinjaman
Penyerahan sertifikat tanah dinilai penting sebagai pondasi kemakmuran. Kini penduduk bisa menggunakan sertifikat tersebut untuk menambah pinjaman usaha. "Tapi hati-hati untuk agunan ke bank tolong dihitung, dikalkulasi bisa mencicil, bisa mengembalikan ndak setiap bulan? Kalau ndak, jangan," ucap Presiden.
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres
Sertifikat Kurangi Konflik Tanah
Tahun 2017 silam pemerintah membagi-bagikan 70.000 sertifikat kepada penduduk Papua. Tahun ini Badan Pertanahan Nasional menargetkan penyerahan 20.000 sertifikat tanah tambahan.
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres
Rombongan Menteri di Jayapura
Selain presiden dan ibu negara, rombongan kenegaraan ini juga dihadiri Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Menteri Seketaris Negara Pratikno, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Menteri Kesehatan Nila Moeloek.
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres
Blusukan Infrastruktur
Selain bertemu penduduk, rombongan presiden juga dijadwalkan mengunjungi sejumlah proyek infrastruktur vital, antara lain Pasar Mama Mama yang khusus dibangun buat kaum perempuan dan jembatan Holtekamp di atas Teluk Youtefa.
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres
Jembatan Memangkas Jarak
Jembatan sepanjang 732 meter ini menghubungkan Jayapura dengan Muara Tami. Keberadaan jembatan di atas Teluk Youtefa memangkas waktu perjalanan dari yang semula 2.5 jam menjadi hanya satu jam saja.