1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Banjir Besar di Benua Afrika

19 September 2007

Biasanya di wilayah barat Afrika hujan turun begitu jarang. Namun, hujan terakhir luar biasa banyaknya.

Semua sekolah ditutup akibat banjir
Semua sekolah ditutup akibat banjirFoto: AP

Afrika seakan-akan diselimuti warna coklat: dari udara, wilayah utara Ghana nampak seperti danau berwarna coklat. Tiga kawasan dinyatakan sebagai kawasan bencana. Akibat banjir semua sekolah ditutup entah sampai kapan. Jalanan tidak dapat dilewati karena digenangi air. Des-desa terisolasi dari dunia luar. Anja Kühn yang bekerja di Ghana untuk Lembaga Kerja Sama Teknik Jerman atau GTZ menceritakan:

„Panen tahun ini gagal karena hujan yang dinantikan berminggu-minggu tidak turun, sehingga semua yang ditanam akhirnya kekeringan. Ternyata tiba-tiba hujan turun begitu banyak. Karena saking keringnya, semua ladang kebanjiran.“

Walaupun air sudah surut para petani akan tetap mengalami kerugian. Sawah yang tadinya sangat subur terendam air. Dipastikan hasil panen untuk tahun mendatang akan berkurang.

Nampaknya banjir di Ghana semakin parah akibat derasnya air hujan yang turun di negara tetangga Burkina Faso. Berdasarkan sejumlah berita media, pemerintah Burkina Faso membuka sebuah bendungan supaya air yang menggenangi kawasan banjir langsung terbuang dan mengalir ke wilayah selatan Ghana. Elisabeth Byrs dari Perserikatan Bangs-Bangsa menuturkan:

„Rumah-rumah hanyut karena terbuat dari tanah liat. Bahkan ada beberapa rumah yang seakan-akan meleleh. Beberapa korban terpaksa menumpang pada orang lain, yang lainnya tinggal di kemah.“

Bala bantuan dari PBB telah tiba di kawasan bencana. Untuk dapat mengkoordinir bantuan, mereka pertama-tama datang untuk mendapat gambaran dari kawasan bencana.

Semakin tinggi air banjir di kawasan bencana, para korban semakin ketakutan akan penyakit malaria. Banjir besar dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti malaria, demam berdarah, diare dsb. Khususnya di daerah tropis wabah penyakit tersebut menyebar dengan cepat.

“Sudah ada laporan, diare dan kolera melanda wilayah timur Ghana. Akibat banjir penyakit-penyakit itu bisa menyebar begitu cepat.”

Kawasan Afrika yang paling parah akibat hujan lebat tersebut adalah bagian barat Afrika. Kawasan tersebut bisa dikatakan hampir tidak pernah mengalami curah hujan sebanyak tahun ini. Warga tidak siap menghadapi hujan besar, sementara di bagian timur Afrika warganya sudah terbiasa dengan banjir. Theophane Nikymeme, utusan PBB untuk urusan bencana menuturkan:

“Sejak bulan Juli hujan turun begitu deras dan ini merupakan hujan yang paling besar sejak 35 tahun. Jalanan dan sejumlah desa hanyut. Sedikitnya 50.000 keluarga kena bencana.”

Cuaca diharapkan membaik di wilayah kritis. Namun nampaknya dalam waktu dekat hujan tidak kunjung berhenti.