Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan lebat masih berpotensi terjadi dalam sepekan ke depan. Sementara itu hampir 20 ribu warga harus mengungsi akibat musibah banjir.
Iklan
Hujan lebat yang turun saat pergantian tahun di Jakarta dan sekitarnya akibatkan banjir di ratusan titik. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) banjir kali ini disebabkan cuaca yang ekstrem. Menurut Kepala BNPB Doni Monardo, seperti dikutip dari laman Liputan6.com, hujan kali ini terbilang sangat ekstrem dibandingkan hujan-hujan yang menyebabkan banjir lainnya dalam 24 tahun terakhir.
"Hujan kali ini, bukan hujan biasa," kata Doni. Menurutnya, mengutip data dari BMKG, intensitas hujan yang terjadi di awal tahun 2020 ini telah mencatat rekor curah hujan tertinggi penyebab banjir. "Data dari beberapa titik pengukuran; TNI AU Halim, 377 mm/hari; Taman Mini, 335 mm/hari; Jatiasih: 259 mm/hari," jelas Doni.
Akibat dari curah hujan yang tinggi tersebut beberapa wilayah di Jabodetabek terendam banjir dengan ketinggian bervariasi dari 30 cm sampai dengan 200 cm. "Terdapat 7 kecamatan di Jakarta Selatan & 10 kecamatan di Kota Bekasi terendam banjir. Sebaran titik terdapat di sejumlah wilayah DKI Jakarta, Tangerang Selatan dan Kota Bekasi," demikian rilis pada akun Twitter BNPB.
Menelan sembilan korban jiwa, hampir 20 ribu warga mengungsi
Akibat banjir, dilaporkan oleh BNPB sembilan orang merenggut nyawa. Selain itu banjir dan longsor juga sebabkan kerugian material yang tidak sedikit.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tengah mengonsentrasikan penanganan banjir kepada masyarakat yang terdampak. Tercatat sudah lebih dari 19 ribu warga mengungsi. "Titik pengungsian paling banyak ada di Jakarta Timur, ada jumlah pengungsi 9.248 orang, Jaksel 5.080, sepanjang Kali Grogol dan Pesangrahan di situ banyak kawasan terendam, lalu Jakbar 3.535 orang pengungsi, Jakut 888 orang, Jakpus 310 orang, totalnya 19.709 orang pengungsi dan ini ditangani oleh jajaran Pemprov," kata Anies di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Rabu (1/1), seperti disitir dari laman Detik.com.
Anies menjelaskan seluruh fasilitas pengungsian, fasilitas dan tenaga medis, serta makanan dan minuman telah disiapkan sejak kenaikan air pada malam tahun baru. Ia telah menurunkan ratusan ribu petugas gabungan untuk menyelesaikan masalah banjir. "Sekarang posisi siaga semua. Ada 120 ribu petugas di lapangan," ujarnya.
Musim hujan masih panjang
Sementara itu BMKG menuturkan bahwa saat ini wilayah Jabodetabek belum memasuki puncak musim hujan. "Curah hujan masih sampai ke minggu depan. Dan yang perlu kita cermati saat ini adalah belum memasuki puncak musim hujan. Jadi potensi hujan rendah dan hujan lebat masih ada sampai seminggu ke depan," kata Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Fachri Radjab, di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (1/1).
Fachri menambahkan BMKG akan menginformasikan peringatan tiga jam sebelum kejadian. "Yang bisa kami tambahkan di sini adalah bahwa intensitas hujan sedang dan lebat di Jabodetabek masih ada sampai dengan tujuh hari ke depan. Kondisi pasang air laut. Tanggal 5-6 Januari ada air pasang," katanya. yp/hp (liputan6.com, detik.com)
Yang Harus Dilakukan Agar Lolos dari Bencana
Berikut tips untuk Anda saat bencana seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi, angin puting beliung atau Tsunami seketika melanda.
Foto: Juni Kriswanto/AFP/Getty Images
Rajin memperbaharui informasi
Anda dapat mengunduh beberapa aplikasi ini: info BMKG, untuk mengecek gempa bumi hingga prakiraan hujan yang menyebabkan banjir; INARisk, website yang dapat mengupdate ancaman bencana terkini disertai penanggulangannya; atau Disaster Alert, untuk mengetahui kemungkinan bencana global. Mengakses radio lokal pun dapat membantu Anda mengetahui situasi bencana terkini.
Foto: picture-alliance/imagebroker/T. Born
Siap dengan Tas Darurat
Sebelum bencana terjadi, siapkanlah tas darurat berisi barang-barang berikut: kotak berisi obat dan plester, makanan kaleng dan air minum yang cukup setidaknya untuk 3 hari, kunci rumah/kendaraan cadangan, glow stick dan peluit, senter dan baterai cadangan, pisau lipat, uang, beberapa potong pakaian dan sepatu. Jangan lupa rutin cek tanggal kadaluarsa makanan.
Foto: picture-alliance/dpa/H. Kaiser
Saat banjir melanda
Matikan listrik rumah Anda, taruh barang elektronik di tempat yang lebih tinggi. Bersiaplah pindah ke tempat yang lebih tinggi. Berjalanlah pada pijakan yang tidak bergerak, cek kepadatan tanah dengan tongkat. Perhatikan juga arus pada genangan karena banjir bandang bisa saja terjadi. Jika sedang berkendara dengan mobil, tinggalkan mobil Anda dan berlarilah ke tempat yang lebih tinggi.
Foto: Reuters/K. Katombe
Saat terjadi gempa bumi
Jika berada dalam ruangan, jangan berlarian meninggalkan bangunan dan menggunakan lift. Jauhilah jendela, kaca, dan pintu. Carilah tempat berlindung di bawah meja atau di sudut ruangan yang jauh dari pintu. Lalu bertelungkuplah di lantai, taruh tangan di belakang kepala. Jika berada di luar, jauhi tiang listrik dan bangunan tinggi. Jika berada dalam mobil, keluar dan carilah tempat berlindung.
Foto: AP
Saat Angin Puting Beliung datang
Angin Puting Beliung biasanya terjadi sekitar 5-10 menit. Jika memungkinkan menjauhlah dari lokasi kejadian dan carilah bangunan kokoh di sekitar Anda. Jika berada dalam rumah kayu atau semi permanen keluarlah dari untuk mencari perlindingan karena bisa jadi rumah roboh. Hindari pohon besar, baliho, papan reklame dan jalur kabel listrik.
Foto: picture-alliance/dpa/C. Kaufner
Saat longsor mengancam
Waspadalah terhadap curah hujan yang tinggi. Lebih baik jika Anda dan penduduk sekitar punya jadwal jaga bersama. Jika terdengar suara gemuruh, patahan pohon, bangunan runtuh, segeralah keluar dan carilah tempat lapang tanpa penghalang, perhatikan juga apakah tebing sekitar Anda memiliki potensi longsor. Jauhi area longsoran karena hujan deras akan membuatnya menjadi lumpur yang 'bergerak' cepat.
Foto: Getty Images/AFP/T. Matahari
Sebelum Tsunami menghempas
Waspadalah jika terjadi gempa yang disertai surutnya air laut, karena itu salah satu tanda akan terjadi gelombang tinggi. Jika Anda berada di pesisir pantai, perbaharuilah informasi gempa terkini. Terdapat ‘‘Golden time‘‘ sebelum Tsunami terjadi setelah gempa. Golden time berkisar 40 menit. Siapkan diri Anda berpindah ke lokasi yang lebih tinggi. slc/hp (dari berbagai sumber)