Otoritas Australia akan kembali mengevakuasi ribuan warga di Sydney akibat banjir menerjang. Hujan deras yang mengguyur Australia dalam beberapa hari terakhir kontras dengan kekeringan dan karhutla dahsyat tahun lalu.
Iklan
Otoritas Australia berencana untuk kembali mengevakuasi ribuan warganya yang terkena banjir di wilayah barat kota Sydney, pada hari ini Senin (22/03).
Hujan tak henti-hentinya selama tiga hari terakhir mengguyur negara Bagian New South Wales (NSW), negara bagian terpadat di Australia. Akibatnya, sungai-sungai di sana meluap serta menyebabkan banjir dan kerusakan luas. Seruan evakuasi pun bermunculan.
"Kami perlu menguatkan diri, ini akan menjadi pekan yang sangat sulit," ujar Perdana Menteri negara bagian NSW Gladys Berejiklian, Senin (22/03).
Hujan deras yang telah merendam sebagian besar NSW ini sangat berbeda dengan kondisi cuaca di wilayah yang sama setahun yang lalu, ketika pihak berwenang berjuang melawan kekeringan dan kebakaran hutan yang dahsyat.
Berikut tips untuk Anda saat bencana seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi, angin puting beliung atau Tsunami seketika melanda.
Foto: Juni Kriswanto/AFP/Getty Images
Rajin memperbaharui informasi
Anda dapat mengunduh beberapa aplikasi ini: info BMKG, untuk mengecek gempa bumi hingga prakiraan hujan yang menyebabkan banjir; INARisk, website yang dapat mengupdate ancaman bencana terkini disertai penanggulangannya; atau Disaster Alert, untuk mengetahui kemungkinan bencana global. Mengakses radio lokal pun dapat membantu Anda mengetahui situasi bencana terkini.
Foto: picture-alliance/imagebroker/T. Born
Siap dengan Tas Darurat
Sebelum bencana terjadi, siapkanlah tas darurat berisi barang-barang berikut: kotak berisi obat dan plester, makanan kaleng dan air minum yang cukup setidaknya untuk 3 hari, kunci rumah/kendaraan cadangan, glow stick dan peluit, senter dan baterai cadangan, pisau lipat, uang, beberapa potong pakaian dan sepatu. Jangan lupa rutin cek tanggal kadaluarsa makanan.
Foto: picture-alliance/dpa/H. Kaiser
Saat banjir melanda
Matikan listrik rumah Anda, taruh barang elektronik di tempat yang lebih tinggi. Bersiaplah pindah ke tempat yang lebih tinggi. Berjalanlah pada pijakan yang tidak bergerak, cek kepadatan tanah dengan tongkat. Perhatikan juga arus pada genangan karena banjir bandang bisa saja terjadi. Jika sedang berkendara dengan mobil, tinggalkan mobil Anda dan berlarilah ke tempat yang lebih tinggi.
Foto: Reuters/K. Katombe
Saat terjadi gempa bumi
Jika berada dalam ruangan, jangan berlarian meninggalkan bangunan dan menggunakan lift. Jauhilah jendela, kaca, dan pintu. Carilah tempat berlindung di bawah meja atau di sudut ruangan yang jauh dari pintu. Lalu bertelungkuplah di lantai, taruh tangan di belakang kepala. Jika berada di luar, jauhi tiang listrik dan bangunan tinggi. Jika berada dalam mobil, keluar dan carilah tempat berlindung.
Foto: AP
Saat Angin Puting Beliung datang
Angin Puting Beliung biasanya terjadi sekitar 5-10 menit. Jika memungkinkan menjauhlah dari lokasi kejadian dan carilah bangunan kokoh di sekitar Anda. Jika berada dalam rumah kayu atau semi permanen keluarlah dari untuk mencari perlindingan karena bisa jadi rumah roboh. Hindari pohon besar, baliho, papan reklame dan jalur kabel listrik.
Foto: picture-alliance/dpa/C. Kaufner
Saat longsor mengancam
Waspadalah terhadap curah hujan yang tinggi. Lebih baik jika Anda dan penduduk sekitar punya jadwal jaga bersama. Jika terdengar suara gemuruh, patahan pohon, bangunan runtuh, segeralah keluar dan carilah tempat lapang tanpa penghalang, perhatikan juga apakah tebing sekitar Anda memiliki potensi longsor. Jauhi area longsoran karena hujan deras akan membuatnya menjadi lumpur yang 'bergerak' cepat.
Foto: Getty Images/AFP/T. Matahari
Sebelum Tsunami menghempas
Waspadalah jika terjadi gempa yang disertai surutnya air laut, karena itu salah satu tanda akan terjadi gelombang tinggi. Jika Anda berada di pesisir pantai, perbaharuilah informasi gempa terkini. Terdapat ‘‘Golden time‘‘ sebelum Tsunami terjadi setelah gempa. Golden time berkisar 40 menit. Siapkan diri Anda berpindah ke lokasi yang lebih tinggi. slc/hp (dari berbagai sumber)
Foto: Getty Images/AFP/S. Tomizawa
7 foto1 | 7
Banjir terparah dalam 60 tahun terakhir
Hingga Senin (22/03) pagi, hujan deras dilaporkan masih melanda wilyah tenggara Australia. Bahkan otoritas Sydney mengatakan ini merupakan banjir terparah dalam beberapa dekade terakhir.
Hari Minggu (21/03) menandai curah hujan terekstrem bagi ibu kota New South Wales (NSW) ini dalam setahun terakhir dengan intensitas curah hujan hampir 111 mm. Sementara beberapa daerah lain di NSW mencatat hampir 900 mm curah hujan dalam enam hari terakhir, lebih dari tiga kali rata-rata curah hujan di bulan Maret.
Bahkan sungai di Hawkesbury-Nepean meluap dan memecahkan rekor ketinggian air yang belum pernah terjadi sejak 1961, setelah Bendungan Warragamba, sumber air minum utama kota meluap padah akir pekan lalu.
"Kami perkirakan hujan lebat ini akan turun di daerah yang belum terlihat banyak hujan selama beberapa hari terakhir, kami perkirakan risiko banjir meningkat di area tersebut juga," kata manajer Badan Meteorologi Australia Jane Golding dikutip dari Reuters, Senin (22/03).
Dilaporkan sebanyak 18.000 orang telah dievakuasi dari daerah dataran rendah NSW dan 38 daerah telah dideklarasikan sebagai zona bencana.
Layanan darurat pun telah menerima setidaknya 8.800 panggilan bantuan dan menyelamatkan ratusan orang dari banjir sejak krisis dimulai.
Diprediksi hujan deras masih akan berlangsung hingga Rabu (24/03).