Banjir Spanyol: Barcelona Dalam Status Siaga Merah
5 November 2024
Status siaga merah dikeluarkan untuk kota Barcelona dan Tarragona di Spanyol, dengan transportasi lokal ditangguhkan di banyak tempat. Di Valencia, ribuan tentara dikerahkan membantu evakuasi.
Iklan
Barcelona dalam keadaan siaga tinggi hari Senin /4/11) ketika hujan lebat melanda kota kota wisata terkenal Spanyol itu, hanya beberapa hari setelah banjir bandang menewaskan sedikitnya 217 orang di wilayah pesisir Valencia di tenggara kota tersebut.
Menteri Transportasi Spanyol Oscar Puente mengatakan, dia menangguhkan semua kereta komuter di timur laut kawasan Catalonia. Puente menambahkan, tanah longsor telah menyebabkan lalu lintas di jalan raya setempat menjadi sangat terhambat.
Penerbangan ke dan dari bandara Barcelona dibatalkan, ditunda atau dialihkan. Badan Meteorologi Negara Spanyol AEMET juga menempatkan kota Tarragona di selatan Barcelona dalam status siaga merah karena hujan lebat.
Cuaca Ekstrem Mematikan Kejutkan Dunia
Dari Jerman, Kanada hingga Cina, gambar-gambar dramatis dari dampak buruk cuaca ekstrem telah mendominasi kepala berita baru-baru ini. Apakah krisis iklim yang menjadi penyebabnya?
Foto: AFP/Getty Images
Banjir bandang dahsyat di Eropa
Banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya ini disebabkan oleh hujan lebat selama dua hari berturut-turut. Aliran air yang sempit meluap menjadi amukan banjir hanya dalam hitungan jam dan menghantam perumahan warga. Sedikitnya 209 orang tewas di Jerman dan Belgia. Upaya pemulihan rumah, bisnis, dan infrastruktur yang rusak diperkirakan menelan biaya miliaran euro.
Foto: Thomas Lohnes/Getty Images
Musim hujan ekstrem
Banjir juga melanda sebagian wilayah di India dan Cina bagian tengah. Hujan turun sangat lebat, bahkan lebih deras dari yang biasanya turun di musim hujan. Para ilmuwan memperkirakan bahwa perubahan iklim akan menyebabkan curah hujan yang lebih sering dan intens, karena udara yang lebih hangat menahan lebih banyak air, sehingga menciptakan lebih banyak hujan.
Foto: AFP/Getty Images
Banjir menggenangi Cina bagian tengah
Curah hujan yang memecahkan rekor selama berhari-hari menyebabkan banjir dahsyat di seluruh provinsi Henan, Cina, pada akhir Juli. Puluhan orang tewas, ratusan ribu lainnya mengungsi, dan banyak warga masih dilaporkan hilang. Di Zhengzhou, ibu kota provinsi Henan, warga terjebak di rel kereta bawah tanah ketika banjir datang. Daerah pedesaan dilaporkan terkena dampak lebih parah.
Foto: Courtesy of Weibo user merakiZz/AFP
Rekor suhu panas di AS dan Kanada
Suhu yang semakin panas juga menjadi lebih umum terjadi. Seperti di negara bagian Washington dan Oregon di AS dan provinsi British Columbia di Kanada pada akhir Juni lalu. Ratusan kematian terkait suhu panas dilaporkan terjadi di sana. Desa Lytton di Kanada bahkan mencatat suhu tertinggi hingga 49,6 Celcius.
Foto: Ted S. Warren/AP/picture alliance
Kebakaran hutan memicu badai petir
Gelombang panas mungkin sudah berakhir tetapi kondisi kering telah memicu salah satu musim kebakaran hutan paling intens di Oregon, AS. Kebakaran yang dijuluki Oregon’s Bootleg Fire itu menghanguskan area seluas Los Angeles hanya dalam waktu dua minggu. Saking besarnya, asap dari kebakaran dilaporkan sampai ke New York.
Foto: National Wildfire Coordinating Group/Inciweb/ZUMA Wire/picture alliance
Amazon mendekati ‘titik kritis’?
Brasil bagian tengah dilaporkan mengalami kekeringan terburuk dalam 100 tahun, sehingga meningkatkan risiko kebakaran dan deforestasi lebih lanjut di hutan hujan Amazon. Menurut para ilmuwan, sebagian besar wilayah tenggara Amazon telah berubah fungsi dari yang awalnya menyerap emisi, kini berubah menjadi memancarkan emisi CO2, menempatkan Amazon lebih dekat ke ‘titik kritis’.
Foto: Andre Penner/AP Photo/picture alliance
‘Di ambang bencana kelaparan’
Setelah bertahun-tahun alami kekeringan, lebih dari 1,14 juta orang di Madagaskar mengalami kerawanan pangan. Beberapa dari mereka terpaksa memakan kaktus mentah, daun liar, dan belalang, dalam kondisi yang mirip seperti ‘wabah kelaparan’. Nihilnya bencana atau konflik membuat situasi di sana disebut sebagai kelaparan pertama dalam sejarah modern yang semata-mata disebabkan oleh perubahan iklim.
Foto: Laetitia Bezain/AP photo/picture alliance
Melarikan diri dari bencana
Tahun 2020, jumlah orang yang melarikan diri dari konflik dan bencana alam mencapai level tertinggi dalam 10 tahun. Jumlah orang yang berpindah di dalam negera mereka sendiri mencapai rekor 55 juta, sementara 26 juta lainnya melarikan diri hingga melintasi perbatasan. Sebuah laporan dari pemantau pengungsi pada bulan Mei menemukan tiga perempat dari pengungsi internal adalah korban cuaca ekstrem.
Foto: Fabeha Monir/DW
London terendam banjir
Tidak hanya negara-negara di Eropa utara, Inggris juga dilanda banjir bandang. Beberapa bagian London dibanjiri oleh air yang naik dengan cepat karena hujan lebat dalam satu hari. Stasiun kereta bawah tanah dan jalan-jalan juga terendam banjir. Menurut Wali Kota London Sadiq Khan, banjir bandang menunjukkan bahwa “bahaya perubahan iklim kini bergerak lebih dekat ke rumah.”
Foto: Justin Tallis/AFP/Getty Images
Yunani ‘meleleh’ akibat gelombang panas
Sementara negara-negara di Eropa utara mengalami banjir, negara di bagian selatan seperti Yunani justru dicengkeram oleh gelombang panas di awal musim panas. Di minggu pertama bulan Juli, suhu melonjak hingga 43 derajat Celcius. Tempat-tempat wisata seperti Acropolis terpaksa ditutup pada siang hari, sementara panas ekstrem memicu kebakaran hutan di luar kota Thessaloniki.
Foto: Sakis Mitrolidis/AFP/Getty Images
Sardinia dilanda kebakaran hutan yang belum pernah terjadi sebelumnya
“Ini adalah kenyataan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Sardinia,” kata Gubernur Sardinia Christian Salinas tentang kebakaran hutan di sana. “Sejauh ini, 20.000 hektar hutan yang mewakili sejarah lingkungan selama berabad-abad di pulau kami telah hangus menjadi abu," tambahnya. Sedikitnya 1.200 orang dievakuasi akibat kebakaran tersebut. (gtp/hp)
Foto: Vigili del Fuoco/REUTERS
11 foto1 | 11
Warga yang marah teriakkan yel-yel kepada raja Spanyol
Telepon seluler bagi mereka yang tinggal di pinggiran selatan Barcelona dikirimi pesan yang memperingatkan akan adanya "curah hujan ekstrem dan terus menerus" dan penduduk disarankan untuk menghindari kanal dan ngarai yang biasanya kering.
Iklan
Sekitar 150 institusi pendidikan di wilayah tersebut meliburkan sekolah pada hari itu. Dalam sebuah postingan di situs media sosial X, layanan cuaca nasional Spanyol AEMET menerbitkan peta wilayah yang disiagakan.
Petugas penyelamat sementara ini masih terus menyisir lumpur dan puing-puing di Valencia, mencari mayat di dalam rumah dan bangunan yang dilanda banjir akhir pekan lalu. Militer Spanyol mengatakan, sekitar 10.000 tentara dan polisi telah dikerahkan untuk membantu operasi penyelamatan dan pembersihan.
Pada hari Minggu (3/11), penduduk Valencia yang marah melemparkan lumpur dan meneriakkan "pembunuh" kepada Raja Spanyol Felipe VI yang datang berkunjung. Mereka menanyakan mengapa tidak ada tindakan yang dilakukan untuk melindungi kota mereka dari kehancuran.
Memburu Cuaca Ekstrim dan Spektakuler
03:53
Pertandingan sepak bola tengah pekan ditunda
Sejumlah pertandingan putaran pertama Copa del Rey terpaksa ditunda, menyusul banjir yang melanda Valencia.
Pertandingan Valencia melawan Parla Escuela dan pertandingan tandang Real Sociedad ke Jove Espanol termasuk di antara pertandingan yang ditunda untuk kedua kalinya. Valencia sedianya dijadwalkan memainkan pertandingan yang ditunda itu hari Rabu (6/11), namun kini dipindahkan ke 26 November.
Beberapa manajer La Liga mengkritik keputusan asosiasi untuk tidak membatalkan semua pertandingan selama akhir pekan, melainkan hanya pertandingan Valencia melawan Real Madrid dan Villarreal melawan Rayo Vallecano.
Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti hari Senin (4/11) mengatakan, tidak ada antusiasme di Spanyol untuk bermain sepak bola saat ini. Pada akhir pekan, pelatih kepala Barcelona asal Jerman Hansi Flick mengatakan, jika itu terserah pada keputusannya, dia akan membatalkan seluruh pertandingan La Liga. Pelatih Atletico Madrid Diego Simeone mengatakan "tidak masuk akal" untuk memainkan pertandingan ppada saat ini.