1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bank di Eropa Timur Harapkan Bantuan dari Barat

19 Maret 2009

Di negaranya, bank-bank di sebelah barat Eropa berjuang untuk eksis. Tapi ancaman juga datang dari cabangnya di Eropa Timur. Karena di sana juga tercatat peningkatan kredit macet.

Kusr Zloty terhadap Euro th 2008

Ini sangat buruk bagi bank-bank dan juga bagi Eropa Timur.Jika terjadi kemacetan kredit, pertumbuhan ekonomi akan menurun terus dengan drastis. Karena perusahaan di Eropa Barat pada masa lalu banyak mengeruk keuntungan di negaranya, negara-negara Eropa Timur kini menuntut, UE dan negara barat harus menolong mereka keluar dari krisis saat ini.

Bila menanyakan Zsolt Becsey anggota parlemen UE dari partai Demokratik Kristen Hungaria, mengapa Jerman, Perancis atau Belanda harus membantu negara di Eropa Tengah dan Timur dengan masalah kreditnya, ia memberikan jawaban yang mencengangkan:

"Ini seperti kasus dari era indah di masa pendudukan Afrika yang sekarang menimbulkan permasalahan."

Seperti penjajah di masa kolonialisasi Afrika

Anggota parlemen Eropa tersebut menganggap, negara-negara kaya dari barat kadang-kadang bersikap seperti tuan-tuan di zaman penjajahan di Afrika. Pada tahun-tahun belakangan, perusahaan barat dituduh mengeruk keuntungan besar di Eropa Timur, namun uang itu sama sekali tidak dialirkan kembali ke asalnya. Kembali Becsey:

"Eropa harus memikirkan hal itu, juga pemerintah Jerman. Karena perusahaan Jerman menerima keuntungan luar biasa besarnya di negara-negara ini."

Tetapi Komisi Uni Eropa di Brussel tidak dapat mengerti kegusaran ini. Apalagi bila mengingat dana penyelamatan sejumlah 25 milyar Euro yang telah diberikan UE kepada negara-negara yang terancam bangkrut akibat krisis perkreditan. Sekitar 10 milyar Euro telah dikucurkan ke Hungaria dan Latvia. Juga saat Rumania pekan lalu meminta bantuan dana penyelamatan, UE menjamin untuk memberikannya. Meski Komisi UE secara resmi belum menyatakannya, namun diketahui bahwa dana bantuan selanjutnya untuk Eropa Timur yang bernilai milyaran akan disahkan. Tapi ini tidak cukup, ujar Zsolt Darvas, pakar ekonomi dari tanki pemikir di Brussel, Bruegel. Hanya mengamati kasus perkasus sampai terjadi bencana, bukanlah merupakan penyelesaian yang baik :

"Sebuah konferensi untuk semua bank-bank yang aktif di negara-negara ini, bisa sangat menguntungkan. Para peserta dapat mengeluarkan garis haluan bersama dan ini akan menenangkan pasar keuangan."

Eropa Barat harus bantu mitranya di timur

Para pakar berpendapat, bank-bank barat harus membantu mitranya di Eropa Timur. Namun paket penyelamatan bank di Jerman dan Inggris saat ini dinilai kurang membantu Polandia, Ceko atau Hungaria. Darvas khawatir, krisis akan meruncing bila bank-bank di Eropa Barat menurunkan kegiatannya di Eropa Timur.

Tetapi krisis perbankan itu sebagian memang berakar di negara Eropa Timur sendiri. Saat perekonomian sedang booming, banyak negara Eropa Tengah dan Timur mengambil kredit murah dalam mata uang Euro. Ketika krisis keuangan merebak, nilai mata uang Polandia, Zloty atau mata uang Ceko, Koruna merosot drastis dibandingkan dengan nilai Euro. Karena itu negara-negara tersebut harus mengeluarkan dana lebih banyak lagi untuk menunjang bisnis perkreditan. Menurut anggota parlemen Eropa dari Hungaria, Zsolt Becsey, Bank Sentral Eropa juga harus membantu untuk menukar aliran arus pembayaran dari Euro ke mata uang Hungaria, Forint. Tapi, instrumen yang dinamakan 'swap' itu tidak diterapkan di negara Eropa Timur, meskipun Hungaria adalah negara anggota UE. (cs)