1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bank Dunia Ingin Akhiri Kemiskinan

Andreas Becker20 April 2013

Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim bertekad memerangi kemiskinan. Sampai tahun 2030. Ia ingin mengakhiri kemiskinan yang ekstrim dengan berbagai program pembangunan.

Weltbank in Washington Fotograf: DW/Andreas Becker, April 2013
Kantor Bank Dunia, WashingtonFoto: DW/A.Becker

Bank Dunia didirikan tahun 1944 dengan satu tujuan: membiayai pembangunan kembali di berbagai negara setelah Perang Dunia II. Dengan berjalannya waktu, tugas organisasi ini makin lama makin bertambah. Agenda utama Bank Dunia sekarang adalah memerangi kemiskinan. Sekitar 10.000 pegawai Bank Dunia melaksanakan program pembangunan di seluruh dunia.

Jim Yong Kim, warga Amerika Serikat keturunan Korea, menjadi Presiden Bank Dunia bulan Juli 2012. Ketika itu, ia tidak melihat tujuan yang jelas bagi organisasi ini. ”Anda bisa bertanya kepada siapa saja, yang pernah memimpin sebuah organisasi besar. Tanpa tujuan dan jadwal waktu yang jelas, tidak ada yang bisa dicapai,“ kata Kim di hadapan delegasi Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional IMF di Washington.

”Semua orang mengatakan, kemiskinan itu tidak baik. Tapi tanpa tekanan, tidak ada yang mengubah cara kerjanya.” Jim Yong Kim menetapkan tujuan yang baru bagi Bank Dunia.

Mengakhiri Kemiskinan

Plakat-plakat besar sekarang terpampang di kantor pusat Bank Dunia di Washington dengan motto yang baru: mengakhiri kemiskinan. Ahli ekonomi Bank Dunia Kaushik Basu menjelaskan: ”Mengakhiri kemiskinan artinya bukan nol persen. Akan ada beberapa daerah yang tetap mengalami kemiskinan besar. Ini menyedihkan, tapi ada strategi untuk menghadapinya.”

Bagi Bank Dunia, tujuan mengakhiri kemiskinan akan tercapai, jika jumlah penduduk sangat miskin di dunia bisa turun sampai tiga persen. Target ini ingin dicapai sampai tahun 2030. Definisi kemiskinan ekstrim adalah penghasilan di bawah 1,25 dolar per hari. ”Sangat menyedihkan, bahwa sekarang ada seperlima penduduk dunia yang punya penghasilan begitu kecil”, ujar Kaushik Basu.

”Ini target yang sangat berat“, kata Jim Yong Kim. Karena ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. ”Perekonomian di negara berkembang harus meningkat pesat. Negara-negara industri juga harus tetap tumbuh. Dan harus dipastikan bahwa perubahan iklim tidak merusak semua kemajuan itu.”

Presiden Bank Dunia Jim Yong KimFoto: dapd

Bank Dunia juga ingin mengamati pembagian kemakmuran. Di masa depan, lembaga ini akan meneliti perkembangan 40 persen masyarakat termiskin di satu negara. Ini akan menjadi indikator, apakah kelompok miskin ikut menikmati pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan dan Perlindungan Linkungan

"Yang penting adalah kemajuan“, kata Mari Kiwanuka, Menteri Keuangan dan Pembangunan di Uganda. ”Di Uganda kami berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrim dari 38 menjadi 24 persen”. Yang penting sekarang adalah menjaga agar orang-orang ini tidak jatuh miskin lagi.

"Pemerintah kami melakukan investasi di bidang pertanian dan ingin mendukung sektor swasta mengatasi kesulitan mereka“, kata Kiwanuka. „Kami membangun jalan di kawasan pedesaan, membangun jaringan listrik dan memberi pendidikan. Perusahaan swasta adalah motor pembangunan.“

Di Cina, pertumbuhan ekonomi memainkan peran penting dalam upaya mengatasi kemiskinan, demikian disebutkan dalam laporan Bank Dunia. Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim menegaskan, pertumbuhan memang penting, tapi itu bukan segalanya. Perlindungan lingkungan adalah tema lain yang sangat penting. Ia punya visi bahwa negara-negara di Afrika suatu saat akan menggunakan sumber energi berkelanjutan.