Bank Dunia Ingin Hapus Kemiskinan
5 April 2013Direktur Bank Dunia Jim Yong Kim optimis: "Dunia tanpa kemiskinan hampir tercapai". Menurutnya, dalam tenggat waktu satu generasi, negara-negara berkembang hampir secara menyeluruh dapat menghapuskan kemiskinan. Kunci keberhasilan adalah pertumbuhan ekonomi berlanjut, terutama di Asia Selatan dan negara-negara Asia di sebelah selatan Sahara.
Kebangkitan ekonomi di Cina, India dan Brasil mengangkat ratusan juta orang dari kemiskinan dan menciptakan lapisan menengah baru yang mengglobal. Namun perkembangan ini masih belum terlihat di sejumlah besar negara lainnya. Menurut definisi Bank Dunia, orang dianggap ekstrem miskin bila harus hidup kurang dari $1,25 per hari.
Upaya Pengentasan Kemiskinan
Tujuan Pembangunan Milenium PBB yang hingga tahun 2015 hendak mengurangi kemiskinan sebanyak separuh, sudah tercapai, ujar Kim. Karena itu, kondisi bagi pengentasan kemiskinan sangat bagus, tambahnya. Namun disebutkan Kim bahwa persyaratannya adalah pertumbuhan berlanjut di negara-negara ambang industri. Untuk itu, investasi selanjutnya dalam pendidikan dan lembaga-lembaga publik sangat penting. Demikian Kim.´
Selain itu Bank Dunia mengatakan, konsentrasi harus terus dilaksanakan pada penanganan akibat bencana alam. Perubahan iklim dilihat sebagai ancaman mendasar bagi perkembangan ekonomi dan perang melawan kemiskinan.
Langkah Benar
Kim mengungkapkan, dalam upaya penentuan proyek bantuannya, Bank Dunia akan lebih menekankan aspek pengentasan kemiskinan dan memperingatkan pembuat UU negara anggota terkait hal tersebut secara rutin. Demikian disampaikan Direktur Bank Dunia dalam pidatonya pada Georgetown University di Washington. Lembaga keuangan internasional ini akan mengukur kemajuan dan mempublikasinya dalam laporan tahunan.
Menurut Mikkel Barslund, pakar politik di Center for European Policy Studies, Bank Dunia sudah berada di jalan yang benar. "Perubahan memang harus terjadi melalui perkembangan ekonomi di masing-masing negara, namun Bank Dunia dapat memainkan peran tertentu, misalnya dengan terus menerus menunjukkan permasalahannya."
Bank Dunia memperkirakan, pada dasawarsa lalu sekitar 1,3 milyar orang hidup dalam kemiskinan ekstrem. 870 juta orang diduga menderita kelaparan setiap hari. Sekitar 6,9 juta anak-anak meninggal setiap tahun akibat kekurangan makanan.
Kritik dari NGO
Namun terdapat keraguan atas konsep dari Bank Dunia ini. "Strategi Bank Dunia adalah membuka pasar dan mengedepankan perdagangan dunia. Tetapi ini kerap menghancurkan kehidupan petani kecil", ujar Roland Süß dari NGO Attac.
Misalnya Cina yang bertindak sangat berbeda, "Negeri ini mula-mula melindungi struktur, lalu membuka pasarnya. Sejauh itu, langkah Cina sangat lain daripada yang disarankan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional".
LINK: http://www.dw-world.de/dw/article/0,,16716992,00.html