Bank Indonesia Bantah Ada Simbol Palu Arit di Rupiah
10 Januari 2017
Bank Indonesia (BI) kembali menegaskan bahwa dalam uang Rupiah tidak ada simbol palu dan arit.
Foto: Reuters/F. El-Kareem
Iklan
Pernyataan yang disampaikan Bank Indonesia (BI) itu disampaikan untuk menanggapi rumor yang banyak beredar akhir-akhir ini, bahwa ada simbol komunis pada uang kertas rupiah.
Gambar yang dituding oleh berbagai pihak sebagai simbol palu dan arit, menurut BI merupakan logo dari Bank Indonesia yang dipotong secara diagonal, sehingga membentuk ornamen yang tidak beraturan. Gambar tersebut merupakan gambar saling isi atau dikenal dengan istilah rectoverso. Ini penting karena merupakan bagian dari unsur pengaman uang rupiah.
Inilah Pemberi Utang Terbesar buat Indonesia
Menurut Statistik Utang Luar Negeri yang dirilis Bank Indonesia, utang pemerintah saat ini mencapai 4000 triliun Rupiah. Inilah daftar negara dan lembaga internasional yang meminjamkan uang paling banyak buat Indonesia
Foto: picture alliance/AFP Creative/K. Bleier
1. Singapura
54,1 miliar Dollar AS atau sekitar 728 triliun Rupiah
Foto: O. Barbieri
2. Jepang
32,9 miliar Dollar AS atau sekitar 442,8 triliun Rupiah
Foto: Getty Images/AFP/Y. Tsuno
3. Bank Dunia
17,2 miliar Dollar AS atau sekitar 231,5 triliun Rupiah
Foto: ullstein - Giribas
4. Cina
14,3 miliar Dollar AS atau sekitar 192,5 triliun Rupiah
Foto: picture-alliance/dpa/H.H. Young
5. Amerika Serikat
10,3 miliar Dollar AS atau sekitar 138,6 triliun Rupiah
Foto: Getty Images/AFP/Joe Raedle
6. Belanda
9,3 miliar Dollar AS atau sekitar 125,1 triliun Rupiah
Foto: Jenifoto-Fotolia.com
7. Asian Development Bank
9 miliar Dollar AS atau sekitar 121,1 triliun Rupiah
Foto: Reuters/E. De Castro
7 foto1 | 7
Dalam siaran persnya, hari Selasa (10/01), Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo menjelaskan: " Unsur pengaman dalam uang Rupiah bertujuan agar masyarakat mudah mengenali ciri-ciri keaslian uang, sekaligus menghindari pemalsuan."
Gambar rectoverso dicetak dengan teknik khusus sehingga terpecah menjadi dua bagian di sisi depan dan belakang lembar uang, dan hanya dapat dilihat utuh bila diterawang.
Rectoverso umum digunakan sebagai salah satu unsur pengaman berbagai mata uang dunia, mengingat rectoverso sulit dibuat dan memerlukan alat cetak khusus.
Di Indonesia, rectoverso telah digunakan sebagai unsur pengaman Rupiah sejak tahun 1990-an. Sementara logo BI telah digunakan sebagai rectoverso uang Rupiah sejak tahun 2000.
Gubernur Bank Indonesia mengingatkan, mata uang Rupiah merupakan salah satu lambang kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Uang Rupiah ditandatangani bersama oleh Gubernur Bank Indonesia dan Menteri Keuangan Republik Indonesia. Untuk itu, Bank Indonesia meminta masyarakat agar senantiasa menghormati dan memperlakukan uang Rupiah dengan baik.
ap/yf(BI)
Apakah Bank Anda Memuaskan?
Setelah diguncang berbagai skandal, bank-bank berjuang keras untuk rebut kembali kepercayaan konsumen. Survey konsultan Ernst & Young (EY) melihat bagaimana pandangan warga Jerman terhadap bank.
Foto: picture-alliance/dpa
Anda mempercayai bank Anda?
Sementara ini sektor perbankan mulai pulih setelah digebrak skandal global. Konsumen perbankan Jerman tampil optimistismis. Setengah dari responden yang disurvei oleh EY mengatakan mereka percaya pada bank mereka. Bayangkan, tingkat kepercayaan itu di Irlandia hanya 21 persen.
Foto: Daniel Roland/AFP/Getty Images
Uang dan data di tangan yang tepat?
Sekitar 56% persen responden Jerman meyakini uang dan data pribadi mereka aman di tangan bank pilihan mereka. Tapi hanya sekitar sepertiga responden yang puas dengan institusi pemberi pinjaman dan transparansi biaya. Hanya 26 % responden yang puas dengan upaya bank untuk membuat tawaran produk penjaminan perbankan.
Foto: Michael Bocchieri/Getty Images
Perlu kontak personal’?
Secara global, dan khususnya di Jerman, kebanyakan orang masih tetap mengendalkan kantor cabang bank. Sekitar 74% responden mengatakan cabang bank sangat penting untuk mereka. Angka ini tidak jauh berbeda dari rata-rata di seluruh dunia, yakni 75%.
Foto: picture-alliance/dpa
Smartphone tidak dianggap aman?
Menurut penelitian EY dalam 12 bulan terakhir, 74% responden Jerman menggunakan komputer desktop atau laptop untuk perbankan online. Hanya 28 % yang menggunakan fitur atau aplikasi pada smartphone mereka untuk mobile banking.
Foto: Schlierner - Fotolia.com
Anda dapat dengan mudah bertransaksi online?
Berbicara tentang kehadiran bank online, hanya 26% warga Jerman benar-benar puas dengan layanan internet yang ramah pengguna dan layanan yang ditawarkan. Setengah dari responden survei menunjukkan mereka lebih banyak belajar dari penjelasan operator online dan portal hiburan. Sebaliknya, situs e-government dianggap yang terburuk.